Berita Malinau Terkini
Akses Beasiswa Daerah Sulit, Mahasiswa Malinau Curhat Minta Transparansi Program Desa Sarjana
Mahasiswa Malinau meminta Program Desa Sarjana dilaksanakan secara transparan.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Pemerintah Kabupaten Malinau segera melaksanakan satu dari 5 program inovasi daerah, yakni Program Desa Sarjana.
Sebelumnya diberitakan, program tersebut akan diadopsi oleh 109 desa di Kabupaten Malinau.
Baca juga: Pelaksanaan Seleksi Dimulai 4 Oktober 2021, 50 Orang Terdaftar Sebagai Peserta SKD CPNS di Malinau
Biaya kuliah peserta program akan ditanggung pemerintah daerah bersumber dari APBD Malinau.
Warga Malinau yang merupakan mahasiswa PTN di Kota Tarakan, Ruli Setiawan menilai pentingnya prinsip transparansi dalam hal penyaluran beasiswa daerah.
Sebab, selama ini akses informasi program beasiswa dan sejenisnya sangat sulit diperoleh di Kabupaten Malinau.
"Akses informasinya harus dibuka seluas-luasnya. Karena selama ini, mahasiswa sulit memperoleh beasiswa daerah.
Jika ada program serupa, seperti Program Desa Sarjana, mulai informasi sampai seleksi pelaksanaan harus transparan," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (15/9/2021).
Menurut pemuda yang juga merupakan Ketua Komunitas Literasi Insan Perbatasan (Literinsan) Malinau tersebut akses beasiswa daerah kerap dikeluhkan mahasiswa di daerah.
Selama ini, mahasiswa di Kabupaten Malinau notabenenya hanya berharap pada program beasiswa yang dipelopori kampus atau instansi vertikal setara Kementerian.
"Kami rata-rata banyak berharap dari beasiswa kampus atau beasiswa kementerian seperti program Bidik Misi.
Baiknya, program berkaitan pendidikan juga melibatkan mahasiswa. Minimal kita juga bisa memantau prosesnya," katanya.
Hal yang sama turut disampaikan warga Kecamatan Malinau Utara, Suryansyah. Mahasiswa smester akhir di PTS Samarinda tersebut menilai beasiswa daerah hanya dinikmati golongan tertentu.
Dirinya beranggapan, program beasiswa daerah memang sejak semula tidak pernah ada.
Hanya sebatas program yang tak jelas hilirnya.
"Kita berani saja bilang programnya memang tidak ada. Tanya saja mahasiswa lain, pernahkah dapat.