Berita Daerah Terkini
Ungkapan Keluarga Iswahyudi, Mekanik Pesawat Rimbun Air yang Jatuh di Papua: Kami Sudah Ikhlas
Keluarga Utra Iswahyudi, mekanik yang ikut dalam penerbangan pesawat Rimbung Air kaget mendengar kabar pesawat yang membawa Iswahyudi jatuh di Papua.
TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN- Keluarga Utra Iswahyudi, mekanik yang ikut dalam penerbangan pesawat Rimbung Air kaget mendengar kabar pesawat yang membawa Iswahyudi jatuh di pegunungan, Intan Jaya, Papua.
Saat ditemui Tribunkaltim.co di rumah duka di Balikpapan, Tata, sang adik menceritakan awal mendapat kabar duga tersebut.
Tata sendiri mengaku biasa ketika mendengar kabar terkait berita kecelakaan jatuhnya pesawat di Sugapa, Papua.
Ia pun tak memiliki firasat, bahwa sang kakak pertama ikut menjadi korban jatuhnya pesawat yang membawa bahan bangunan itu.
Baca juga: Mengenal Sosok Kapten Mirza, Pilot yang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Rimbun Air, Dikenal Supel
"Saya baru tahu ketika istri almarhum telepon. Baru ngeh kalau kakak kami merupakan salah satu korban. Campur aduk dan kaget," katanya, Kamis (16/9/2021).
Tata mengatakan, almarhum Utra Iswahyudi sudah belasan tahun berkecimpung di dunia penerbangan.
Selain di Papua, Iswahyudi pernah menjadi teknisi handal di salah satu perusahaan pesawat carter di Balikpapan dan Papua Nugini.

Pria 41 tahun itu meninggalkan dua anak perempuan yang masih berusia 5 tahun dan 2 tahun.
Tampak anak pertama Iswahyudi, Khanza (5) masih aktif bermain bersama saudara-saudaranya di rumah.
Wajahnya masih ceria. Bahkan ia berbicara pada saudaranya bahwa bapaknya sudah meninggal menabrak pohon.
"Sekarang insyaallah keluarga sudah ikhlas. Anaknya juga sudah mengetahui walaupun belum begitu ngerti," ujar Tata sembari merangkul keponakannya itu.
Baca juga: Update Kecelakaan Pesawat Rimbun Air, Ditemukan dalam Kondisi Hancur, Kecil Kemungkinan Kru Selamat
Sementara itu, pihak keluarga, mendapat kepastian kabar korban tidak selamat pada pukul 18.00 Wita, Rabu (15/9/2021) kemarin.
Hingga saat ini Basarnas dan tempat perusahaan Iswahyudi bekerja, aktif memberi kabar mengenai kepulangan jenazah Iswahyudi.
Pesawat Ditemukan Hancur
Pesawat Rimbun Air awalnya dinyatakan jatuh hilang kontak di wilayah Distrik Sugapa, Papua, Rabu (15/9/2021) pagi, hingga ada dugaan pesawat telah jatuh.
Hingga akhirnya pesawat dinyatakan jatuh, lantaran pesawat ditemukan sudah hancur.
Rencananya, pesawat Rimbun Air akan mendarat di Bandara Bilorai Sugapa.
Diketahui bandara di Papua ini berada di tepian jurang dan landasannya hanya sepanjang 600 meter.
Kronologi awal, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, kontak terakhir antara pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.
Baca juga: Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Wilayah Intan Jaya Papua, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan
Umumnya waktu tempuh penerbangan dari Nabire ke Sugapa sekitar 40 menit.
Namun, Rimbun Air kemudian dikabarkan hilang kontak.
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengatakan telepon seluler pilot yang membawa pesawat Rimbun Air saat itu dinyatakan masih aktif.
"HP pilot masih aktif, hanya ditelepon tidak diangkat, semoga saja pilot dan krunya semua masih hidup, itu harapan kami," ungkap Sandi.
AKBP Sandi Sultan mengatakan ada masyarakat dari Distrik Homeyo yang mengaku sempat mendengar suara dentuman, sesaat dilaporkannya pesawat
Hanya, pihaknya masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Masyarakat Homeyo mengaku sempat mendengar suara ledakan, tapi informasi ini masih belum bisa pastikan benar atau tidak," kata Sandi saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (15/9/2021) pagi.
Hingga kini aparat gabungan polisi dan TNI bersama tim SAR masih mencari lokasi keberadaan pesawat Rimbun Air PK OTW yang hilang kontak di Bilorai, Distrik Sugapa.
Bawa Tiga Kru
Dikutip dari Kompas.com, AKBP Sandi Sultan menyatakan, di dalam pesawat itu memuat tiga orang kru.
Diketahui pesawat tersebut tengah membawa bahan bangunan.
Mereka yakni Mirza sebagi pilot, Fajar sebagai copilot dan Iswahyudi selaku teknisi.
"Mereka hanya membawa kargo bahan bangunan," kata Sandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
Penulis : Miftah Aulia Anggraini