Berita Tarakan Terkini

Atasi Persoalan Pengisian Dapodik Sekolah, Guru SMAN 1 Tarakan Ikut Tes Survey Asesmen Nasional

Atasi persoalan pengisian Dapodik sekolah, guru SMAN 1 Tarakan ikut tes survey Asesmen Nasional.

Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ SMAN 1 TARAKAN
Kegiatan Pelaksanaan Tes Survey Asesmen Guru SMAN 1 Kota Tarakan (HO/ SMAN 1 TARAKAN). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Weti Heri Murtiningrum selaku kepala sekolah SMA 1 Tarakan berserta jajaran anggota guru tempat ia memimpin pendidikan sekolah ternaman di Tarakan itu, mengikuti tes survey Asesmen Nasional khusus para tenaga pendidik.

"Saat ini, guru SMA 1 dan kepala sekolah itu boleh mengisi tes survey asesmen nasional, rentan waktu 27-30 september, karena guru kami banyak, maka kami bagi menjadi 4 kelompok jadi 15 orang 1 hari," ucap Weti Heri, melalui via telfon seluler.

Baca juga: Pasca Divaksin, Ibu Hamil di Kota Tarakan Dipantau Sampai Melahirkan

Disampaikan juga, oleh Weti Heti Murtiningrum untuk siswa-siswi SMAN 1 Tarakan akan mendapat bagian mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Gelombang ke-2 pada tanggal 29-30 September 2021 mendatang.

"Untuk siswanya hanya 2 hari, kami mengambil jadwal yang gelombang 2," tuturnya Senin (27/09/2021).

Kegiatan yang diikuti seluruh guru SMA 1 Tarakam tersebut memakan waktu mencapai 2 jam mengikuti tes survey asesmen nasional.

"Kalau untuk guru itu 2 jam, dengan materi survey lingkungan belajar, materi tentang sekolah, disitu bapak-ibu guru harus mengetahui, tentang sarana dan prasarana yang ada disekolah," ucapnya kepada TribunKaltara.com.

Baca juga: Masih Tahap Uji Coba, CCTV Terpasang di Tiga Titik di Kota Tarakan, Berikut Lokasinya

"Misalnya jumlah siswa, ruangan, kemudian disekolah ini ada berapa toiletnya, nah itu bapak-ibu harus tahu semuanya, karena hasilnya tentang bagaimana itu potret sekolah," tambahnya via telfon seluler kepada TribunKaltara.com.

Saat bersamaan TribunKaltara.com juga diceritakan bahwa para guru SMA 1 Tarakan mengalami kendala pada pengisian data Dapodik KTP.

"Tadi ada mengisi biodata, KTP, sesuai yang ada di Dapodik, ternyata KTP yang dimasukkan tidak sesuai di Dapodik, sehingga ini harus disinkronkan, agar bisa mulai," terangnya.

Pihaknya juga menjelaskan lebih lengkap, bahwa langkah ikut menjadi salah satu sekolah yang memiliki tes survey asesmen nasional sebagai pengganti akreditas dan rapot mutu SMA 1 Tarakan.

"Sehingga rapot mutu itu ada instrumen, tentang berapa sarana prasana yang dimiliki sekolah, itu yang kadang-kadang bapak-ibu tidak memahami sampai tidak mengisi, sehingga saya tekankan ini yang harus dingat sarana dan prasarannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Weti Heti Murtiningrum tidak hanya tekankan kepada anggota guru-guru SMA 1, melainkan juga akan memberi materi penguatan untuk para siswa-siswinya agar bisa menjadi perhatian mengisi survey prasarana sekolah dengan teliti.

Baca juga: Pemkot Tarakan Bolehkan Pedagang Buka Lapak di Luar Gedung Pasar BAIS, Begini Alasan Walikota

"Bahwa jangan sampai, ketika mengisi survey lingkungan belajar/sekolah, jangan sampai salah, apalagi, anak-anak selama ini daring tidak pernah datang ke sekolah, yang menyebabkan sekolah punya toilet berapa, laboratorium berapa," tutupnya.

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved