Berita Nasional Terkini
Rekam Jejak Lodewijk Paulus, Ditunjuk jadi Calon Wakil Ketua DPR, Pernah Pimpin Korps Baret Merah
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus ditunjuk sebagai Calon Wakil Ketua DPR RI untuk menggantikan Azis Syamsuddin.
TRIBUNKALTARA.COM - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus ditunjuk jadi calon Wakil Ketua DPR RI oleh Partai Golkar.
Ia akan menggantikan Azis Syamsuddin, yang mengundurkan diri karena telah ditahan oleh KPK karena kasus dugaan suap.
Lantas siapa sebenarnya Lodewijk Freidrich Paulus?
Dalam artikel ini, TribunKaltara.com menyajikan rekam jejak Lodewijk Freidrich Paulus, yang diketahui merupkan eks Komandan Jenderal Kopassus.
Seusai memimpin korps baret merah, Lodewijk Freidrich Paulus dipromosi jadi Pangdam 1 Bukit Barisan.
Setelah itu, Lodewijk Freidrich Paulus menjabat Dankodiklat TNI AD.
Ia pun dipromosi menjadi Jenderal bintang tiga, hingga akhirnya mengakhiri masa tugas di TNI.
Setelah pensiun dari militer, Lodewijk Freidrich Paulus bergabung bersama Partai Golkar, dan kini didapuk sebagai Sekjen Partai Golkar.
Kini, setelah Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin ditahan KPK karena kasus suap, Lodewijk Freidrich Paulus diberi amanah oleh Partai Golkar sebagai Wakil Ketua DPR.
Baca juga: Pengakuan Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang Soal Pertemuan dengan Azis Syamsuddin, Mengejutkan?
Partai Golkar resmi menunjuk Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Calon Wakil Ketua DPR RI untuk menggantikan Azis Syamsuddin yang mundur karena terlibat kasus dugaan suap.
Penetapan Lodewijk yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Pada rapat pleno tanggal 27 September kemarin, Golkar telah memutuskan untuk menunjuk Lodewijk Paulus sebagai pengganti Pak Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR."
"Tentu kami berharap proses pengajuan Wakil Ketua DPR bisa disampaikan dalam rapat paripurna dan berproses sesuai mekanisme DPR RI," kata Airlangga, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (29/9/2021).
Dalam pertimbangannya, Airlangga mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah tokoh senior Golkar.
Di antaranya seperti Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Luhut Binsar Pandjaitan hingga Akbar Tanjung.