Berita Pemprov Kaltara

YKAN Mendukung Kalimantan Utara Menuju Pembangunan Hijau

Provinsi termuda Indonesia, Kalimantan Utara ( Kaltara ), menegaskan kembali komitmennya dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.

Editor: Amiruddin
Foto: DKISP Kaltara
Gubernur Kaltara Zainal A.Paliwang bersama Ketua DPRD Kaltara dan Pengurus YKAN usai melakukan penandatanganan kerja sama. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Provinsi termuda Indonesia, Kalimantan Utara ( Kaltara ), menegaskan kembali komitmennya dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.

Langkah ini antara lain diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) tentang pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, yang dilaksanakan di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Inginkan Hutan Mangrove di Kalimantan Utara Jadi Ikon Indonesia

Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Kaltara Drs H. Zainal Arifin Paliwang SH, M.Hum dan Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto, serta disaksikan oleh anggota Dewan Pengawas YKAN Sarwono Kusumaatmadja.

“Langkah Kaltara menuju pembangunan berwawasan lingkungan telah dirintis sejak awal berdiri. Kaltara berperan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah digaungkan pula dalam berbagai forum internasional.

Kaltara sendiri menetapkan target untuk menurunkan emisi sebesar 33 persen dari skenario business-as-usual hingga 2030,” terang Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang

Komitmen Kaltara terhadap pembangunan hijau diawali sejak bergabung sebagai anggota aktif Governor Taskforce on Climate and Forest (GCF) pada 2016 lalu.

Keterlibatan ini mendorong upaya pembangunan rendah emisi dan pengurangan emisi dari perubahan tata guna lahan.

Kaltara juga telah memiliki kebijakan TAPE atau Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi.

Strategi pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan ini amat penting, mengingat Kaltara kaya akan ragam sumber daya alam.

Memiliki luas 7,5 juta hektar, 90 persen wilayah Kaltara merupakan kawasan hutan, yang mencakup kawasan Heart of Borneo—yang juga disebut-sebut sebagai paru-paru dunia—seluas 5,13 juta hektar.

Di bagian hulu, terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang seluas 1,3 juta hektar, yang termasuk taman nasional terluas di Indonesia.

Kaltara juga memiliki ekosistem mangrove dan gambut di kawasan pesisir pantainya.

Jika dikelola dengan tepat, kekayaan sumber daya alam Kaltara memberi potensi pengembangan sektor energi, pertambangan, minyak dan gas, kehutanan, bioenergi, perikanan dan kelautan, pertanian, serta perkebunan.

Hal ini pun tercakup di dalam 10 program prioritas pemerintah provinsi, yakni ketahanan pangan, pembangunan pembangkit listrik tenaga air, kawasan industri dan pelabuhan internasional, konektivitas kawasan perbatasan dan pendalaman, infrastruktur, pembangunan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia, perluasan lapangan kerja, bantuan usaha hingga perbaikan penghasilan bagi aparat desa dan ketua RT.

“Pengembangan ekonomi berbasis konservasi menjadi strategi yang tak bisa ditawar dalam pembangunan dewasa ini, sebagai bagian dari upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved