Berita Nasional Terkini

Bos Besar PDIP Megawati Digugat Rp 40 Miliar oleh Mantan Kader, Begini Kata Bawahan Anak Soekarno

Bos besar PDIP Megawati Soekarno Putri digugat Rp 40 miliar oleh mantan kader PDIP yang juga anggota DPRD Samosir, begini kata bawahan anak Soekarno.

Kompas / Alif Ichwan
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Kompas / Alif Ichwan) 

TRIBUNKALTARA.COM - Bos besar PDIP Megawati Soekarno Putri digugat Rp 40 miliar oleh mantan kader PDIP yang juga anggota DPRD Samosir, begini kata bawahan anak Soekarno.

4 mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP), yang juga anggoa DPRD Samosir, Sumatera Utara menggugaat Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, Rp 4 miliar.

Menurut pengurus DPP PDIP, yang juga Wasekjen PDI Perjuangan Arif Wibowo ke-4 mantan kader PDIP tersebut bisa saja kembali menjadi kader PDIP kala mengikuti Kongres PDIP yang akan datang.

Sehingga, menurut Arif Wibowo, tidak perlu bagi ke-4 mantan kader tersebut melakukan gugatan kepada Megawati Soekarno Putri.

Baca juga: Beredar Hoaks Megawati Soekarnoputri Meninggal Dunia, PDIP Kalimantan Utara Lapor Polisi

Sebelumnya, Wasekjen PDI Perjuangan Arif Wibowo menanggapi soal digugatnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri oleh empat anggota DPRD Samosir, Sumatera Utara (Sumut) senilai Rp40 miliar.

Arif mengatakan hal itu sedang ditangani badan hukum partai.

"Tapi saya sampaikan berpartai itu basisnya adalah kesukarelaan, voluntarism. Oleh sebab itu setiap orang yang jadi anggota partai harus tegak lurus kepada perintah partai, pada kebijakan partai," kata Arif, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Legislator Komisi II DPR RI itu mengatakan bahwa bisa saja 4 kader tersebut kembali menjadi kader dengan mengikuti kongres kembali di tahun selanjutnya.

"Kalau tidak menerima sanksi sebenarnya gampang, dalam internal partai sudah diatur setiap orang yang sudah diberhentikan oleh partai bisa mengajukan kembali untuk rehabilitasi pada kongres berikutnya," ujarnya.

Dia bahkan mengambil contoh bahwa banyak kader yang melakukan langkah tersebut sehingga tidak perlu menggugat Megawati.

"Karena itu, menurut saya, mestinya seperti tidak perlu menggugat ketum kami, itu sesuatu yang tidak perlu dilakukan," pungkasnya.

Adapun, gugatan 4 kader anggota DPRD Samosir itu terlihat dari situs Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Balige, Selasa (5/10/2021).

Gugatan itu terdaftar dengan nomor perkara 96/Pdt.Sus-Parpol/2021/PN Blg.

Para penggugat adalah Saut Martua Tamba, Renaldi Naibaho, Harry Jono Situmorang dan Romauli Panggabean.

Baca juga: Momen saat Megawati Pasang Badan hingga Tantang Penghina Jokowi, Ketua Umum PDIP: Jantan Kamu?

Ada empat tergugat dalam kasus ini, yakni:

1. DPP PDIP cq Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP dan Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP

2. Ketua Mahkamah PDIP

3. DPD PDIP Sumut cq Rapidin Simbolon selaku Ketua DPD PDIP Sumut

4. DPC PDIP Samosir cq Sorta Ertaty Siahaan selaku Ketua DPC PDIP Samosir.

Beredar Hoaks Megawati Soekarnoputri Meninggal Dunia

Sejumlah pengurus dan kader PDI Perjuangan atau PDIP mendatangi Kantor Direktorat Kriminal Khusus Polda Kaltara, Kamis (16/9/2021).

Kedatangan kader PDIP ke Polda Kaltara, untuk melaporkan berita hoaks atau berita bohong yang menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meninggal dunia.

Baca juga: Beda Sikap PDIP, Golkar, dan PPP Soal Calon Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto, Siapa Terpilih?

“DPD PDIP Kaltara bersama lima DPC se-Kaltara datang ke Polda Kaltara menyampaikan pengaduan oknum yang tidak bertanggung jawab telah memfitnah, membohongi dan menyebar hoaks melalui medsos pada ketua umum kami,” kata Ketua DPD PDIP Kaltara, Jhonny Laing Impang, kepada TribunKaltara.com.

Jhonny Laing Impang mengatakan, penyebaran berita bohong yang dilakukan akun-akun di media sosial, melukai hati kader PDI Perjuangan dan rakyat Indonesia.

"Ibu ketua umum yang kami paling hormati, paling kami banggai, kami cintai, di media sosial disebarluaskan, dikatakan sakit parah, di icu bahkan disebut ibu ketua kami wafat," tambahnya.

Jhonny berharap, penyebaran berita bohong yang menimpa Ketua Umum PDIP yang juga Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri agar segera diusut oleh kepolisian, termasuk di Kaltara,

"Kami telah cek hari itu juga, ibu Megawati Soekarnoputri sehat walfiat.

Kita bersyukur, dan semua kader di Indonesia sudah bergerak," ujar Jhonny Laing Impang

 Jhonny Laing Impang meyakini jajaran kepolisian, termasuk Polda Kaltara bisa mengusut berita hoaks tersebut  sampai tuntas.

Terpisah, Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat membenarkan adanya laporan  dari kader PDIP Kaltara.

Baca juga: Ikut Jejak Golkar dan PDIP, Ini Sederet Alasan KNPI Dukung Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

Saat ini kata dia, laporan kader PDIP sudah diterima dan akan ditindaklanjut jajaran Direktorat Kriminal Khusus Polda Kaltara untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Sudah diterima di Krimsus Polda Kaltara, pasti akan terus didalami atas laporannya,” ujar Kombes Pol Budi Rachmat.

Momen saat Megawati Pasang Badan hingga Tantang Penghina Jokowi

Simak momen saat Megawati Soekarnoputri pasang badan Joko Widodo, hingga tantang penghina Jokowi, Ketua Umum PDIP: jantan kamu?

Ada momen menarik saat Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan kepada Purnapaskibraka Duta Pancasila, Rabu (18/8/2021).

Saat itu Megawati menceritakan soal dirinya yang menangis karena membela Presiden Jokowi.

Ketua Umum PDIP itu berjanji akan terus memasang badan untuk Jokowi, meski sang Presiden dihina.

Bahkan saat mengetahui badan Jokowi kurus karena memikirkan rakyat Indonesia, Megawati mengaku menangis.

"Saya sampai Pak Jokowi saya tangisi.

Kenapa? Mikiri rakyat sampai badannya kurus dan saya tidak terima Bapak," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Istana dan PDIP Kompak Beri Bocoran Presiden Jokowi Bertemu Megawati Hari Ini, Ada Apa?

Ia pun langsung memasang badan untuk Jokowi, hingga tak takut meski di-bully 1.000 kali.

"Biar saja saya mau di-bully, saya enggak takut," kata Megawati.

"Saya bilang saya dukung Pak Jokowi."

"Mau di-bully 1.000 kali, saya enggak takut," ucap Ketua Umum PDIP ini.

Presiden Jokowi yang ada di samping Megawati, terlihat memperhatikan saat Ketua Umum PDIP itu memasang badan untuknya.

Presiden Jokowi pun sekali mengangguk pada Megawati.

Sontak aksi Megawati yang memasang badan untuk Jokowi ini langsung mencuri perhatian di Twitter.

Tagar Bu Mega menjadi trending topic Twitter, dan mendapat tweets sebanyak 2,952.

Megawati Minta Pengkritik Bertemu Jokowi

Bukan kali ini saja Megawati memasang badan untuk Jokowi

Pada acara di tempat lain, Megawati pernah menantang para penghina Jokowi untuk berhadapan langsung dan memberikan solusi.

Megawati memberi pesan pada pengkritik kinerja pemerintah dan Presiden Jokowi.

Ia meminta agar pengkritik itu juga memberi solusi atas kritik yang diberikan.

Hal ini disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali, secara virtual, Rabu (18/8/2021).

Presiden Joko Wdodo (kiri) bersama Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, Sabtu (16/12/2017). Acara yang dihadiri ribuan kader PDIP se-Indonesia itu mengusung tema Berdikari Untuk Indonesia Raya yang berlangsung dari tanggal 16 - 17 Desember 2017. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Presiden Joko Wdodo (kiri) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, Sabtu (16/12/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Detik-detik Ganjar Pranowo Disentil Megawati saat Bahas Banjir Rob Semarang di Acara PDIP

Ketua Umum PDIP, Megawati menyampaikan pada Jokowi agar tegar menangani pandemi Covid-19.

Sebab, pandemi Covid-19 juga dihadapi oleh negara di seluruh dunia.

"Saya katakan ke Pak Jokowi. Bapak yang tegar saja."

"Kami di belakang Bapak, karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.

"Coba dilihat di televisi, negara super power Amerika itu pun mengalami," lanjutnya.

Dirinya mengaku sedih apabila ada orang yang memberi kritikan pada kinerja Jokowi.

Sehingga, Megawati meminta agar pengkritik itu datang langsung menemui Presiden.

"Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi."

"Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal."

"Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi."

"Dan mengatakan kegagalannya dimana, dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," ungkap Megawati.

Ia juga menceritakan keprihatinan terkait Presiden Jokowi yang dikritik secara tidak beretika.

Dirinya pun heran dan menyebut pengkritik itu sebagai pengecut.

"Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah."

"Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," ucapnya.

"Saya di-bully juga enggak takut kok," sambung Megawati.

Ketua Umum PDIP ini menegaskan agar pengkritik itu datang langsung menemui Presiden Jokowi.

"Coba datang berhadapan. Jantan kamu."

"Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral," kata Megawati.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Sedih Banyak yang Hina Presiden Jokowi, Sebut Mereka Pengecut, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/19/megawati-sedih-banyak-yang-hina-presiden-jokowi-sebut-mereka-pengecut.
Editor: Choirul Arifin

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Digugat Rp40 Miliar oleh Eks Kader, Begini Respons Politisi PDIP, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/10/06/megawati-digugat-rp40-miliar-oleh-eks-kader-begini-respons-politisi-pdip.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved