Berita Nunukan Terkini

Resmikan Gedung PCR di RSUD Nunukan, Bupati Asmin Laura Sebut Habiskan Rp1,7 Miliar Anggaran DAK

Bupati Nunukan Asmin Laura sebut gedung PCR di RSUD Nunukan habiskan sebesar Rp1,7 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Bupati Asmin Laura resmikan gedung PCR di RSUD Nunukan 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura sebut gedung PCR di RSUD Nunukan habiskan sebesar Rp1,7 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021.

Hal itu disampaikan Asmin Laura seusai meresmikan gedung PCR di RSUD Nunukan, Senin (11/10/2021).

"Sebenarnya pemerintah daerah mendapat bantuan dua unit mesin PCR dari Kepala BNPB saat itu, Doni Monardo, sudah lama. Tapi pengadaan gedung ini baru bisa kita wujudkan karena ada proses yang harus dilalui. Kita pakai DAK Rp1,7 miliar," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, pukul 12.00 Wita.

Baca juga: Menunggu Hasil Uji Fungsi Laboratorium PCR, Tim BNPB RI Dijadwalkan Tiba di Malinau Pekan Ini

Gedung Laboratorium PCR yang terletak di samping Gedung Pinere (ruang isolasi pasien Covid-19), seluas 10×14 meter persegi.

Menurut Asmin Laura, pembangunan gedung PCR itu tanpa proses lelang, sehingga didahulukan dari enam bangunan lainnya di RSUD yang sementara proses pembangunan.

Baca juga: Gedung Laboratorium PCR Mandiri Siap Difungsikan, Dirut RSUD Nunukan Sebut Peruntukkan Bagi PMI

"Mengelola DAK itu tidak semudah yang kita bayangkan meskipun dalam prosesnya banyak kemudahan yang kita dapatkan. Ini tanpa lelang, jadi sudah bisa running dari 6 unit pembangunan fisik di rumah sakit," ucapnya.

Lanjut dia,"Banyak yang menganggap kita lamban dan sebagainya. Mohon pengertian bersama. Mengelola keuangan negara perlu kehati-hatian juga," tambahnya.

Bupati Nunukan Asmin Laura menggunting pita sebagai tanda peresmian gedung PCR di RSUD Nunukan, Senin (11/10/2021), pagi.
Bupati Nunukan Asmin Laura menggunting pita sebagai tanda peresmian gedung PCR di RSUD Nunukan, Senin (11/10/2021), pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Selain dua mesin PCR itu, pemerintah daerah juga dapat bantuan satu unit mobil yang disebut Laboratorium Bergerak Survelians.

"Ada satu unit mobil PCR yang baru tiba tadi malam, sekali running 96 sampel dalam waktu 3 jam. Sama seperti dua mesin bantuan BNPB itu. Tapi dua mesin bantuan BNPB itu diperuntukkan bagi PMI (Pekerja Migran Indonesia)," ujarnya.

Baca juga: RSUKT Buka Lagi Layanan Test PCR Bagi Pelaku Perjalanan, Biaya Rp 525 ribu, Imbau Jangan Pakai Calo 

Lebih lanjut dia sampaikan, khusus PMI swab PCR bersifat gratis, sementara untuk masyarakat umum berbayar sesuai tarif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar Rp525 ribu.

"Tapi jangan juga mau cepat-cepat keluar hasilnya. Kalau cepat namanya bodong. Semua ada proses. Untuk yang layanan mobile atau laboratorium bergerak, ada pelatihan khusus juga. Nanti dipersiapkan oleh manajemen RSUD," tuturnya.

Tak hanya itu, dalam waktu dekat kata Asmin Laura pemerintah daerah akan bersurat kepada Kementerian Kesehatan untuk menghibahkan mesin PCR portable.

"Ada juga mesin PCR portable sekali running bisa 8 orang atau sampel. Kita hanya dipinjamkan, tapi dalam waktu dekat kami akan bersurat minta dihibahkan untuk Nunukan," ungkapnya.

Dia berharap bantuan mesin PCR tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manajemen RSUD.

Baca juga: Hasil Swab PCR Ratusan PMI Asal Malaysia Satu Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Nasibnya

"Gedung ini adalah salah satu yang dinanti-nantikan masyarakat Nunukan. Bahkan, bantuan ini sulit kita dapatkan dan tidak semua daerah mendapatkan. Jadi kepada manajemen RSUD tolong digunakan sebaik-baiknya," imbuhnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved