Berita Nunukan Terkini

Gedung Laboratorium PCR Mandiri Siap Difungsikan, Dirut RSUD Nunukan Sebut Peruntukkan Bagi PMI

Gedung Laboratorium PCR mandiri di RSUD Nunukan siap difungsikan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Halaman depan Gedung Laboratorium PCR RSUD Nunukan diratakan menggunakan alat berat, Kamis (07/10/2021), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Gedung Laboratorium PCR mandiri di RSUD Nunukan siap difungsikan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman.

"Insyallah hari Senin, tanggal 11 Oktober, Bupati Nunukan akan melaksanakan peresmian gedung Laboratorium PCR di RSUD," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Kamis (07/10/2021), pukul 13.00 Wita.

Baca juga: Hasil PCR Dua Atlet Judo Kaltim PON XX Papua Positif Covid-19, Akan Diisolasi 10 Hari di RS Mimika

Gedung Laboratorium PCR yang terletak di samping Gedung Pinere (ruang isolasi pasien Covid-19), seluas 10×14 meter persegi.

Menurut Dulman, pembangunan Gedung Laboratorium PCR dilakukan sejak Pemerintah Daerah Nunukan mendapat bantuan dua unit mesin PCR dari Kepala BNPB saat itu, Doni Monardo.

Baca juga: Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang Minta Harga PCR Ditekan hingga Rp 250 Ribu

"Saat itu Pak Doni Monardo datang ke Nunukan, begitu pulang beliau berikan bantuan dua unit mesin PCR.
Sehingga kita cari anggaran bangun gedungnya. Karena ruangan untuk menyimpan dua unit mesin itu, harus sesuai standar," ucapnya.

Lanjut Dulman,"Ruangan harus sesuai standar, agar menjaga petugas dari keterpaparan virus Corona. Karena di dalam gedung nanti, ada ruangan tekanan negatif dan positif," tambahnya.

Halaman depan Gedung Laboratorium PCR RSUD Nunukan diratakan menggunakan alat berat, Kamis (07/10/2021), siang.
Halaman depan Gedung Laboratorium PCR RSUD Nunukan diratakan menggunakan alat berat, Kamis (07/10/2021), siang. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Dia mengatakan, Laboratorium PCR sangat penting dimiliki suatu daerah, apalagi Nunukan yang notabene berbatasan dengan negara Malaysia.

Nunukan jadi tempat bolak-balik PMI dari dan ke Tawau, Malaysia. Bahkan tak sedikit PMI yang kembali ke tanah air melalui jalur 'tikus' alias ilegal, sudah pasti tidak melalui pemeriksaan kesehatan di Malaysia.

Baca juga: Lab PCR RSUD Malinau Ditarget Oktober, Dinas Kesehatan Siap Jaring 10 Tenaga Operasional

"Jadi dua mesin PCR itu akan diperuntukkan bagi PMI kita. PMI yang dideportasi ke Nunukan harus cepat kita periksa. Pemutusan mata rantai Covid-19, salah satunya melalui pemeriksaan sampel yang harus cepat diketahui," ujarnya.

Dulman beberkan, selama ini sampel swab PCR para PMI dikirim ke Laboratorium PCR yang ada di Tarakan dan Surabaya. Untuk mengetahui hasilnya, bisa sampai berminggu-minggu.

"Kalau hasil PCR PMI lambat diketahui, mereka bosan menunggu lama, malah kabur dari Rusunawa. Itu sering kejadian. Kita takutkan mereka terinfeksi dan malah menyebarkan kabur ke tempat keramaian. Apalagi sekarang ada varian Lambda dan Mu," tuturnya.

Untuk diketahui, dua unit mesin PCR itu bisa menguji sekira 96 sampel pemeriksaan selama 3 jam per satu kali running.

"Begitu PMI tiba di Nunukan, langsung kita periksa. Kita hanya butuh waktu 3 jam sudah bisa tahu hasil sampelnya. Kalaupun PMI datang dalam jumlah banyak tetap kita layani. Bila perlu 24 jam. Ini semua untuk mencegah hal yang kita tidak inginkan," ungkapnya.

Baca juga: Uji Akurasi Pemeriksaan, 20 Spesimen Asal Lab PCR Malinau Akan Diuji Ulang di Provinsi Kaltara

Mengenai petugas kesehatan (Nakes) yang bakal bertugas di Laboratorium itu, kata Dulman, pihaknya sudah siapkan.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved