Forum Kapasitas Nasional, SKK Migas Tekankan Pentingnya TKDN Hulu Migas Bagi Ekonomi Nasional

Demi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang optimal, SKK Migas dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar Forum Kapasitas Nasional.

Dok SKK Migas
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji (kiri), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Senior Manager Petronas Carigali Indonesia Ferry Sarjana, mengunjungi booth exhibition yang berada di area Forum Kapasitas Nasional 2021 pada tanggal 21 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC). (Dok SKK Migas) 

TRIBUNKALTARA.COM - Demi mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang optimal, SKK Migas dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar Forum Kapasitas Nasional.

Adapun forum ini digelar di area Forum Kapasitas Nasional 2021 pada tanggal 21 - 22 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC).

Kegiatan yang berlangsung dua hari itu diharapkan dapat menjadi bagian dari bentuk dukungan terhadap salah satu pilar utama dalam program IOG Transformation SKK Migas menuju tercapainya 1 juta barel minyak dengan capaian TKDN optimal.

"TKDN adalah target serius yang kita soroti karena mempunyai potensi yang besar," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto melalui rilis resmi, Jumat (22/10/2021).

SKK Migas berharap adanya forum tersebut, efek berganda pada skala perekonomian nasional diharapkan dapat ditingkatkan melalui kolaborasi antar-pemangku kepentingan.

Forum Kapasitas Nasional kali ini menampilkan industri binaan hulu migas, dan peningkatan awareness seluruh KKKS serta perusahaan demi memaksimalkan penggunaan produk barang/jasa dalam negeri.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pembicara kunci seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Badan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh dan Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Dalam kesempatan itu, Dwi Soetjipto menjelaskan, industri hulu minyak dan gas bumi (migas) masih menjadi lokomotif perekomian nasional.

Kontribusi industri hulu migas saat ini sudah terasamelalui penerimaan negara maupun dalam menciptakan multiplier effect (efek berganda) pada pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji (kiri), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, beserta jajarannya mengunjungi booth exhibition yang berada di area Forum Kapasitas Nasional 2021 pada tanggal 21 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC). (Dok SKK Migas)
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji (kiri), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, beserta jajarannya mengunjungi booth exhibition yang berada di area Forum Kapasitas Nasional 2021 pada tanggal 21 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC). (Dok SKK Migas) (Dok SKK Migas)

Menurutnya, penerimaan negara mengalami pertumbuhan yang luar biasa menyusul naiknya harga minyak dan efisiensi dalam operasi migas.

Realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai USD 9,53 miliar Per September 2021.

Angka tersebut mencapai 131 persen melebihi target tahun ini sebesar USD 7,28 miliar.

Selain kontribusi dalam bentuk penerimaan negara secara langsung, Dwi Soetjipto mengungkapkan, industri hulu migas berperan pula dalam menciptakan dampak berganda dengan menggerakkan sektor industri/jasa lainnya, penyerapan tenaga kerja dan pengembangan ekonomi lokal.

Terkait dengan pengembangan industri nasional, SKK Migas telah berhasil mencapai angka TKDN 58 persen pada pembelanjaan barang/jasa hulu migas per September 2021.

Bahkan capaian ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah sekitar 50 persen pada tahun 2024.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved