Berita Nasional Terkini
Bukan Hanya Kapolres Nunukan, Listyo Sigit Juga Mutasi Putra Mantan Wapres hingga Anak Eks Kapolri
Mutasi terbaru Polri, bukan hanya Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, Listyo Sigit juga menggeser posisi putra mantan Wapres hingga anak eks Kapolri.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini mutasi terbaru di tubuh Polri, bukan hanya Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, Listyo Sigit Prabowo juga menggeser posisi putra mantan Wapres hingga anak eks Kapolri
Nama eks Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar termasuk dalam perwira yang dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kini AKBP Syaiful Anwar dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri dalam rangka evaluasi jabatan.
Belum lama ini, AKBP Syaiful Anwar viral usai menendang dan memukul anak buahnya di Polres Nunukan.
Posisi yang ditinggalkan AKBP Syaiful Anwar sebagai Kapolres Nunukan, akan diisi oleh AKBP Ricky Hadianto yang sebelumnya menjabat Kasubbid Paminal Bid Propam Polda Kaltara.
Selain eks Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memutasi sejumlah Pati dan Pamen lainnya.
Dalam telegram terbarunya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi sekira 173 Pati dan Pamen.
Termasuk di antaranya putra mantan Wakil Presiden ( Wapres ) Jenderal TNI Purn Try Sutrisno, yakni Irjen Pol Firman Shantyabudi
Jenderal bintang dua itu resmi diangkat menjadi Kepala Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri.
Sebelumnya Irjen Pol Firman Shantyabudi menjabat Aslog Kapolri, namun kini digantikan oleh Irjen Pol Argo Yuwono.
Nama lain yang dimutasi Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana.
Putra mantan Kapolri Jenderal Purn Banurusman itu dimutasi jadi Kabidyanmas Baintelkam Polri.
Baca juga: Mutasi Terbaru Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Jelang Pensiun, Pangdam VI Mulawarman Diganti
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi besar-besaran perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) di Korps Bhayangkara.
Penasaran siapa saja yang kena rotasi? cek daftar mutasi Pati Polri terbaru dan jabatan baru Irjen Nana Sudjana, Irjen Ahmad Dofiri dan Irjen Pol Suntana.
Total, ada 173 Pati-Pamen yang dirotasi dari jabatannya.
Hal itu berdasarkan TR mutasi Polri terbaru bernomor ST/2277/X/KEP/2021 hingga ST/2280/X/KEP/2021 tertanggal 31 Oktober 2021. Surat itu ditandatangani oleh As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono membenarkan surat telegram tersebut.
Ia menyatakan mutasi ini dalam rangka penyegaran organisasi.
"Iya benar, dalam rangka penyegaran organisasi," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin (1/11/2021) seperti dilansir TribunnewsBogor.com di artikel berjudul Kapolri Rotasi 173 Pati dan Pamen, Posisi Argo Yuwono Digantikan Irjen Dedi Prasetyo.
Dalam surat telegram itu, sejumlah nama pati yang digeser adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri yang ditunjuk sebagai Kabintelkam Polri menggantikan Komjen Paulus Waterpauw.
Nantinya, Kapolda Jawa Barat akan dijabat oleh Irjen Pol Suntana yang sebelumnya menjabat Wakabaintelkam Polri.
Sebagai gantinya, posisi Wakabaintelkam akan dijabat Irjen Merdisyam yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan.
Kemudian, Kapolda Sulawesi Selatan akan dijabat Irjen Nana Sudjana yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Utara.
Lalu, Irjen Mulyanto yang sebelumnya menjabat Widyaiswara Kepolisian Utama Lemdiklat Polri diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.
Selain itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dirotasi dari jabatannya menjadi Aslog Kapolri.
Baca juga: Jelang Pensiun, Panglima TNI Lakukan Mutasi Besar-besaran, Jajaran Andika Perkasa Paling Banyak
Nantinya, posisinya akan digantikan Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo.
Nantinya, Irjen Argo Yuwono menggantikan posisi Irjen Firman Shantyabudi yang ditunjuk sebagai Kakorlantas Polri, menggantikan Irjen Istiono yang dimutasi sebagai Pati Korlantas Polri dalam rangka pensiun.
Adapun posisi Kapolda Kalteng yang ditinggal oleh Irjen Dedi Prasetyo yang diisi oleh Irjen Nanang Avianto yang sebelumnya menjabat Kakorsabhara Baharkam Polri.
Selain itu, ada pula nama Komjen Dharma Pongrekun yang ditarik dari Kepala BSSN menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.
Kapolri Siap Tindak Tegas Bawahan yang Tak Bisa jadi Teladan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memberikan pernyataan dengan mengutip peribahasa, ikan busuk mulai dari kepala.
Dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.
Hal itu disampaikan Sigit dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat.
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani," kata Sigit.
Sigit menyatakan, harapan tersebut agar dapat dipahami jajaran pimpinan di Polri, karena tugas yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan.
"Tolong ini diimplementasikan, bukan hanya teori dan pepatah," ujar Sigit.
Baca juga: Nasib Kapolda Sumsel Usai Prank Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Kini Dmutasi Kapolri Listyo Sigit
Sigit menambahkan, dirinya akan menindak tegas Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi anggotanya.
"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," kata Sigit.
Kapolda Metro Komentari Soal Polisi Bermasalah: Saya Blender Sekalian
Sikapi pernyataan Kapolri, Kapolda Metro Jaya pun turut mengomentari soal polisi bermasalah.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyatakan tak main-main dalam menyikapi polisi yang bermasalah.
Fadil Imran menegaskan seluruh jajarannya menyikapi serius pesan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada para pimpinan Polri yang menyebutkan, 'jika tidak bisa membersihkan ekor yang busuk maka kepala akan dipotong'.
"Pak Kapolri sudah memerintahkan, kalau tidak mau memotong ekornya yang busuk, kepalanya saya potong. Kalau saya, akan saya tambahkan, saya blender sekalian kepalanya yang busuk itu," kata Fadil di Jakarta, Sabtu (30/10/2021) seperti dilansir kantor berita Antara.
Seperti dilansir dari Kompas.com, Fadil mengatakan, kesalahan anggota yang menuai kritikan dari masyarakat adalah kesalahan pimpinan yang kurang memberikan pengarahan dan pembinaan bagi anggotanya.
"Jangan kita hanya memetik tanpa pernah menanam. Kalau salah anggota, ya salah kamu. Berarti kamu tidak melakukan pembinaan yang memadai.
Makanya kita harus tegak lurus dengan yang diarahkan pimpinan dan apa yang dimaui masyarakat agar Polda Metro Jaya berjaya di lapangan," ujar Fadil.
Baca juga: LENGKAP Mutasi Terbaru di Polres Malinau, Tiga Kapolsek Diganti, Termasuk Kasat Reskrim dan Narkoba
Fadil mengingatkan, seluruh pimpinan di jajaran Polda Metro Jaya untuk terus memberikan arahan dan pembinaan kepada anggotanya.
"Semua harus ikut. Latih anggota, awasi anggota dan siapkan anggota, asah kemampuan anggota, turun ke lapangan, dan sebagainya," ujar Fadil.
"Guyub dan rukun terus kita kembangkan, kemampuan terus kita asah. Tidak (ada) alasan kita sibuk di Jakarta ini," tambahnya.
(*)