Berita Tarakan Terkini

Curhat Korban Kebakaran di Tarakan, 4 Hari Mengungsi di Rusunawa, Ngaku Kesulitan untuk Memasak

Seluruh pengungsi eks warga korban kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok yang ditempatkan di posko sudah diungsikan, per Sabtu (30/10/2021) kemarin, 

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kondisi pengungsi eks korban kebakaran RT 3 Kelurahan Sebengkok yang direlokasi ke Rusunawa. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Seluruh pengungsi eks warga korban kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok yang ditempatkan di posko sudah diungsikan, per Sabtu (30/10/2021) kemarin, 

Total 37 KK yang diungsikan ke Rusunawa berlokasi di Boompanjang.

Memasuki hari ke-5 korban yang mengungsi mengakui masih ada yang kesulitan memasak, karena aliran jargas yang terputus di beberapa kamar Rusunawa.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Tarakan, Rumah dan Surat Berharga Ludes, Selamat Usai Dengar Teriakan Anak

Seperti diakui Arianti, perempuan berumur 34 tahun ini. Ia mau tak mau harus bersedia dan ikhlas direlokasi ke Rusunawa karena memang sudah tidak ada tempat tinggal lain yang bisa diharapkan.

Seluruh rumahnya hangus terbakar. Seluruh harta benda dalam rumah tak ada yang sempat diselamatkan kecuali baju yang dikenakan di badan, saat kebakaran berlangsung pada Selasa (26/10/2021) lalu.

“Cuma baju di badan saja selamat. Kalau surat berharga semua saya taroh di tempat adik saya tidak ada di rumah belakang Hotel Ramayana,” ujar perempuan anak tiga ini.

Adapun lanjutnya, ia dulunya bekerja sebagai penjual kue.

Namun karena musibah ini, ia tak lagi bisa berjualan.

Seluruh alat memasaknya pun habis dilalap api saat itu.

“Udah gak bisa jualan lagi, modalnya tidak ada, alatnya juga sudah habis terbakar semua,” ungkapnya.

Ia menceritakan empat hari tinggal di Rusunawa, diakuinya fasilitas baik air dan gas lancar khusus yang ia tempati saat ini.

Namun ada juga ia peroleh informasi beberapa kamar yang ditempati sesama pengungsi tak dialiri jargas karena sudah diputus.

Sehingga ini membuat beberapa pemilik kamar tidak bisa memasak karena kondisi dapur yang tak dialiri jargas.

“Ada kompor di atas tidak ada dialiri gasnya. Untuk memasak dululah karena infonya PGN di sini banyak segel. Kita belum bisa masak jadinya,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Tarakan, Rumah dan Surat Berharga Ludes, Selamat Usai Dengar Teriakan Anak

Ia melanjutkan, ia bersama seluruh pengungsi dijanjikan bisa tinggal gratis selama dua bulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved