Berita Nunukan Terkini
Tabung Elpiji di Krayan Langka, Warga Perbatasan RI-Malaysia Kembali Beli Kayu Bakar untuk Memasak
Tabung elpiji di Krayan Kabupaten Nunukan langka, warga perbatasan RI-Malaysia kembali beli kayu bakar untuk kebutuhan masak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tabung Elpiji di Krayan Kabupaten Nunukan langka, warga perbatasan RI-Malaysia kembali beli kayu bakar untuk kebutuhan masak.
Tabung Elpiji di wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan dikabarkan langka. Kelangkaan itu terjadi selama dua bulan belakangan ini.
Hal itu membuat warga di Krayan kembali menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak. Bahkan, kayu bakar itu terpaksa dibeli oleh masyarakat dengan harga Rp700 ribu per kubik.
Baca juga: Jadwal 4 Speedboat Reguler Kaltara, Rute Nunukan-Tarakan Siap Beroperasi Senin 22 November 2021
"Untuk tabung Elpiji sudah tidak ada yang beredar selama dua bulan ini. Masyarakat di sini (Krayan) mulai kembali gunakan kayu bakar untuk masak. Bahkan ada yang terpaksa beli kayu bakar seharga Rp700 ribu per kubik. Tidak ada pilihan lagi," kata Camat Krayan, Haberly kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, Senin (22/11/2021), pukul 15.00 Wita.
Menurut Haberly, selama ini pasukan tabung Elpiji mereka dapatkan dari Pertamina di Tarakan.
Namun, sejak pesawat yang biasa digunakan untuk memasok tabung gas Elpiji rusak, sehingga distribusi jadi terhenti.
Sebagai alternatifnya, kata Haberly, pemerintah sudah mengajukan permohonan 1.000 tabung Elpiji berukuran 14 Kg ke negeri jiran, Serawak Malaysia.
"Tabung Elpiji yang kosong dari masyarakat ada sebanyak 1.000 tabung, yang sudah dikirim ke Serawak. Jika Kerajaan Serawak sudah setujui, maka akan dikirim bersamaan logistik lainnya di penghujung bulan November ini," ucapnya.
Lanjut Haberly,"Harusnya pengiriman tabung Elpiji itu sudah di awal November, bersamaan pengiriman ratusan logistik dari Serawak. Karena ada kendala soal perizinan, sehingga tidak bisa," tambahnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Banjir, BPBD Nunukan Imbau Warga Waspada Ancaman Buaya dan Ular
Untuk harga tabung Elpiji 14 Kg itu kata Haberly sebesar Rp550 ribu per tabung. Harga itu kata dia termasuk murah.
"Harga itu termasuk murah. Karena baru saja pengadaannya ini. Sebelum Malaysia lockdown, harga Elpiji hanya Rp 220 ribu. Kalau dari Tarakan kita dapatkan harga Rp190 ribu, itupun ukurannya agak kecil," ungkapnya.
Haberly beberkan, pada awal November, Krayan mendapat ratusan ton logistik baik itu sembako, bahan material bangunan, maupun BBM industri.
Sehingga, untuk persediaan kebutuhan sembako jelang Natal dan Tahun Baru masih terbilang aman. Ditambah lagi SOA berupa Jembatan Udara (Jembara) yang bersumber dari APBN masih berjalan hingga Desember.
"Paling banyak itu material bangunan. Semen aja ada 7 ribuan sak. Untuk sembako sampai Desember masih aman. SOA dari pemerintah juga masih ada sampai Desember," ujarnya.
"Dalam satu minggu dua kali flight dengan muatan 950 Kg untuk 3 kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Barat, dan Krayan Timur," tuturnya.