Berita Nasional Terkini
Inovatif di Masa Pandemi, Pengalaman Tana Tidung Jadi Rujukan Kebijakan Pemulihan Pembelajaran
Inovatif di masa pandemi Covid-19, Kemdikbudristek menggunakan pengalaman Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan pemulihan pembelajaran.
Penulis: Rismayanti | Editor: Sumarsono
Anidito mengatakan inovasi- inovasi lokal seperti dari Tana Tidung harus menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah yang lain.
Kebijakan seperti di Tana Tidung ini, menunjukkan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mentransformasikan pendidikan.
“Peran yang tidak mungkin digantikan oleh pemerintah pusat,”pungkasnya.
Hal senada disampaikan Direktur Program INOVASI, Mark Heyward. Lewat kirim video dari Australia, Mark mengatakan Bupati Ibrahim Ali mampu melihat dengan jernih tantangan pendidikan di masa pandemi dan meresponsnya dengan efektif dan efisien.
Baca juga: Launching Aplikasi Skul.id di Hari Guru, Apresiasi Telkomsel Dukung Kemajuan Pendidikan di Kaltara
Di bawah kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali, guru-guru di Tana Tidung dilatih dan didampingi secara spesifik agar mampu memulihkan pembelajaran.
”Apa yang dilakukan Tana Tidung merupakan bentuk konkret dari tema Hari Guru Nasional 2021 yaitu ‘Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’. Tana Tidung telah bergerak lebih cepat untuk memulihkan pendidikan di masa pandemi,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Tana Tidung Jafar Sidik mengatakan Tana Tidung sudah mempersiapkan program inovasi untuk mendukung pemulihan pembelajaran.
Program ini diberi nama Pemulihan Kemampuan Belajar Siswa disingkat PENEBAIS. Dalam Bahasa Suku Tidung, PENEBAIS memiliki arti memperbaiki atau memulihkan.
Implementasi awal PENEBAIS dimulai dengan pelatihan dan pendampingan teknis untuk fasilitator dan guru.
Di tingkat SD, Disdikbud bekerjasama dengan Program INOVASI untuk memperkuat kapasitas 19 fasilitator daerah, 60 fasilitator gugus, dan 396 guru.
Sedangkan di tingkat SMP, Disdikbud bekerja sama dengan Program PINTAR Tanoto Foundation. Sebanyak 16 fasilitator dan 193 guru dari semua mata pelajaran dilatih untuk melakukan pemulihan pembelajaran.
Melalui pelatihan dan pendampingan intensif ini, para fasilitator dan guru telah mampu melakukan assessment diagnostik, membuat materi pembelajaran berbeda (terdiferensiasi), dan memberi pendampingan belajar kepada siswa yang paling tertinggal.
“Harapan kami pada tahun 2022, program PENEBAIS sudah menunjukkan hasil,” terangnya.
Perayaan HGN 2021 di Tana Tidung juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada organisasi mitra pembangunan seperti Program INOVASI, Universitas Negeri Malang, Program PINTAR Tanoto Foundation, Yayasan Litara, dan Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO).
Organisasi mitra pembangunan ini ikut membantu Tana Tidung menjalankan program pembelajaran di masa pandemi.