Timnas Indonesia
Sepesawat Dengan Pengidap Covid-19, Bek Timnas Indonesia Elkan Baggott Terancam Absen Lawan Vietnam
Sepesawat dengan pengidap Covid-19 dengan varian Omicron, bek Timnas Indonesia asal Eropa Elkan Baggott terancam absen lawan Vietnam, benini nasibnya.
TRIBUNKALTARA.COM - Sepesawat dengan pengidap Covid-19 dengan varian Omicron, bek Timnas Indonesia asal Eropa Elkan Baggott terancam absen lawan Vietnam, benini nasibnya.
Sempat bermain melawan Timnas Laos, dan menang dengan skor 5-1, pamain bertahan skuat Garuda, Elkan Baggottterancam tidak dapat bermain saat melawan Vietnam.
Hal tersebut dikarenakan, Elkan Baggott saat ini sedang menjalani karantina karena saat berangkat ke Singapura, salah satu penumpang di pesawatnya terkonfirmasi Covid-19.
Bahkan, tidak main-main penumpang satu pesawat dengan Elkan Baggott tersebut terkonfirmasi Covid-19, dengan varian baru, yakni varian Omicron.
Baca juga: Cobaan Lini Belakang Timnas Indonesia saat Lawan Vietnam di Piala AFF, Ezra & Irfan Tumpuan Serangan
Pemain timnas Indonesia, Elkan Baggott, terancam absen saat melawan Vietnam pada laga Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12/2021).
Hal itu karena Elkan Baggott diminta untuk melakukan karantina hingga 18 Desember 2021.
Sebelumnya Pemerintah Singapura mengirimkan surat kepada Elkan Baggott untuk karantina pada Senin (13/12/2021).
Surat itu diberikan kepada Elkan Baggott karena saat terbang dari London ke Singapura pada Selasa (7/12/2021), ada penumpang yang positif Covid-19 varian baru Omicron.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sangat menyayangkan aturan karantina untuk Elkan Baggott.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu langsung menelepon Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, untuk membantu persoalan bek keturunan tersebut.
"Saya menyayangkan aturan ini karena Elkan Baggott sudah bermain saat melawan Laos," ucap Mochamad Iriawan dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI, Selasa (14/12/2021).
"Seharusnya kalau mau dikarantina kan dari awal sebelum melawan Laos."
"Lagi pula yang bersangkutan sudah tes PCR dan hasilnya negatif," kata pria asal Jakarta tersebut.
Sejak tiba di Singapura pada Rabu (8/12/2021), Elkan Baggott langsung bergabung bersama timnas Indonesia.
Ia sempat menyaksikan pertandingan secara langsung timnas Indonesia mengalahkan Kamboja dengan skor 4-2 di Stadion Bishan, Kamis (9/12/2021).
Pada saat laga melawan Laos, Minggu (12/12/2021), Elkan Baggott dipercaya bermain selama 45 menit sejak babak kedua.
Baca juga: BERITA Timnas Indonesia: Besok Lawan Vietnam di Piala AFF 2020, Skuat Garuda Tanpa Egy Maulana Vikri
Tentu saja keputusan itu sangat merugikan timnas Indonesia dan membuat Mochamad Iriawan kecewa.
"Kami di sini juga mengikuti turnamen Piala AFF 2020 dengan sistem bubble."
"Tentu aktivitas tim hanya di hotel, lapangan dan stadion tempat bertanding."
"Kami masuk ke Singapura juga tidak seperti warga umum lainnya karena menggunakan surat izin dari MTI (Ministry of Trade & Industry)."
"Jadi kebijakan terhadap Elkan kami sayangkan."
"Apalagi baru diinfokan kemarin sore," ucap Mochamad Iriawan.
Sampai berita ini diturunkan PSSI masih menunggu kabar terakhir soal kepastian itu.
PSSI tetap berharap bek Ipswich Town itu bisa bermain melawan Vietnam.
"Kami mohon agar Elkan Baggott tidak perlu dikarantina lagi dan dapat bermain melawan Vietnam," tutup Mochamad Iriawan.
Sementara itu, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengatakan PSSI dibantu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah melakukan negosiasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini Kementerian Kesehatan Singapura.
Sama seperti Mochamad Iriawan, Indra Sjafri sangat kecewa dengan keputusan tersebut.
"Kenapa mendadak Elkan Baggott harus dikarantina?" tanya Indra Sjafri.
"Ia sudah tiga kali menjalani tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di sini serta sudah melakukan aktivitas bersama tim dan bermain melawan Laos," tutup Indra Sjafri.
Baca juga: BERITA Timnas Indonesia: Besok Lawan Vietnam di Piala AFF 2020, Skuat Garuda Tanpa Egy Maulana Vikri
Cobaan Lini Belakang Timnas Indonesia saat Lawan Vietnam
Cobaan lini belakang Timnas Indonesia saat lawan Vietnam di Piala AFF 2020, Ezra Walian & Irfan Jaya jadi tumpuan serangan skuat Garuda.
Keberhasilan Timnas Indonesia melibas habis musuh-musuhnya di dua pertandingan terakhir di Piala AFF 2020, yakni Kamboja dan Laos menumbuhkan optimistis untuk lolos ke fase selanjutnya.
Lawan selanjutnya, Timnas Indonesia akan melawan salah satu tim terkuat di Piala AFF 2020, Timnas Vietnam, yang pada pertandingan terakhi melibas Malaysia 3-0.
Bagaimana langkah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam menghadapi Timnas Vietnam di laga ke 3 skuat Garuda di Piala AFF 2020, akan disajikan dalam artikel ini.
Baca juga: BERITA Timnas Indonesia: Besok Lawan Vietnam di Piala AFF 2020, Skuat Garuda Tanpa Egy Maulana Vikri
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong berhasil menorehkan kemenangan telak di dua laga awal penyisihan grup Piala AFF 2020 menghadapi Kamboja dan Laos.
Indonesia berhasil mengatasi perlawanan Kamboja dan Laos masing-masing dengan skor 4-2 dan 5-1.
Atas hasil tersebut, Timnas Indonesia pun bertengger di puncak klasemen Grup B Piala AFF dengan torehan 6 poin, unggul agresifitas gol dari peringkat kedua, Vietnam.
Satu hal yang paling positif dari kemenangan Timnas Garuda adalah begitu efisiennya kualitas individu pemain Timnas Indonesia.
Namun, jika bicara kolektivitas, permainan Garuda masih belum begitu padu, banyak kesalahan passing dan permainan satu dua yang berakhir sia-sia.
Akan menghadapi Timnas Vietnam pada Rabu, (15/12/2021), Shin Tae-yong harus menemukan formula yang pas untuk meredam kolektivitas raksasa Asia Tenggara tersebut.
Vietnam begitu perkasa perihal mengeksploitasi lini tengah lawan dengan mengandalkan pressing tinggi dan kecepatan pemain mereka.
Korbannya, Timnas Malaysia pun dihabisi dengan skor tiga gol tanpa balas di pertandingan kedua penyisihan grup B.
Untungnya, Shin Tae-yong bukanlah pelatih sembarangan, ia memiliki skema rahasia yang jika mampu diterjemahkan oleh skuat Garuda dengan baik, kemenangan atas Vietnam bukanlah hal yang mustahil.
Ya, Shin Tae-yong dapat mempertahankan skemanya saat laga uji coba Timnas yang sempat ia gunakan saat melawan Laos pada babak pertama.
Yaitu menggunakan pendekatan Pep Guardiola di Manchester City dengan sistem 4-3-3 atau 4-1-4-1 dengan memaksimalkan peran full back dan winger.
Bermain dengan skema dasar 4-1-4-1. Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Baca juga: Timnas Indonesia Harus Waspada, Malaysia Cari Pelampiasan Usai Dibantai Vietnam di Piala AFF
Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.
Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki pemain full back, ia dapat membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.
Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.
Dengan begitu, dua gelandang Timnas Indonesia bisa naik ke area yang tinggi untuk fokus melakukan serangan.
Sang full back dan satu gelandang bertahan mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.
Di sini, Tae-yong mencari peran gelandang serang atau striker yang memiliki kualitas passing dan kemampuan finishing yang handal.
Sang pemain dibutuhkan di fase akhir serangan Timnas memanfaatkan atribusinya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.
Dengan sistem Tae-yong tersebut, Timnas Garuda mampu menguasai jalannya pertandingan dari menit awal hingga akhir.
Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.
Ditambah, semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.
Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.
Ya, untuk lolos ke babak semi final, sistem Shin Tae-yong tersebut bisa dicoba kembali agar mampu meredam dan tampil agresif saat bertemu Vietnam.
Vietnam tentu bernafsu untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan 3 poin. Chemistry yang sudah mereka bangun selama bertahun-tahun membuat level permainan mereka berada di atas Timnas Indonesia.
Baca juga: Bos Persija Pastikan Satu Penggawa Timnas Indonesia yang Berlaga di Piala AFF Gabung Macan Kemayoran
Untuk itu, sangat penting bagi Tae-yong untuk menemukan formula yang efisien guna menghindarkan Garuda dari kekalahan.
Kejadian seperti melawan Kamboja tak boleh terulang, kesalahan elementer seperti passing dan buruknya koordinasi permainan harus segera diperbaiki.
Mengembalikan skema lama Tae-yong dapat menjadi solusi, menumpuk pemain di tengah akan membuat Timnas Indonesia mampu menguasai pertandingan dan bertahan dengan baik.
Selain itu, adanya dua gelandang bertahan juga dapat membuat lini tengah Indonesia lebih kuat dan rapi dalam memutus serangan lawan.
Ketika mampu meredam lini tengah Vietnam, Tae-yong dapat memanfaatkan atribut pemain winger Timnas Indonesia yang memiliki insting mencetak gol dan kepecatan.
Irfan Jaya dapat dijadikan senjata untuk mengeksploitasi pertahanan Vietnam dari sisi tepi, ia adalah kartu AS Timnas Indonesia yang kualitasnya sudah terbukti.
Ya, hadirnya Irfan Jaya di lini depan Timnas menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Tak hanya itu, akurasi tendangan Irfan Jaya juga begitu mematikan, itu memudahkannya dalam melakukan finishing dengan sepakan dari posisi tak ideal.
Irfan Jaya tak ragu mencoba tembakan dari sudut sempit, sebagaimana yang ia tunjukkan pada pertandingan melawan Borneo FC di BRI Liga 1.
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kiri penyerangan Juku Eja, Irfan Jaya memiliki ruang tembak dari dalam kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 162 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kanan yang menghujam pojok kanan gawang Borneo yang dijaga Gianluca Claudio Pandeynuwu.
Atribusi Irfan Jaya bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Bantaeng tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan tim baik di sisi kanan maupun kiri.
Lalu, ia juga memiliki finishing yang ciamik, meskipun bermain sebagai winger, Irfan Jaya telah menyumbangkan enam gol untuk Laskar Sembada musim ini, terbanyak di antara pemain PSS lainnya.
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic tahu betul cara memanfaatkan kemampuan sang pemain, yang juga ditiru oleh Shin Tae-yong.
Irfan Jaya bermain lebih menusuk bersama PSS, ia sering berada di kotak penalti ketika winger lain ataupun striker PSS menguasai bola.
Baca juga: Berita Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Sebut Vietnam Terkuat di Piala AFF 2020, Sudah Persiapkan ini
Striker anyar Laskar Sembada, Nemanja Kojic mampu menjadi pemantul untuk sang pemain.
Salah satu contohnya adalah gol Irfan Jaya saat PSS Sleman menjamu Barito Putera, Irfan Jaya yang berlari menusuk mendapatkan umpan sundulan kepala dari striker asal Serbia tersebut.
Dengan tenang, Irfan jaya mampu menaruh bola ke arah pojok kanan Barito yang dijaga oleh Aditya Harlan.
Proses tersebut hampir mirip dengan gol Irfan Jaya ke gawang Myanmar dalam partai uji coba di Turki, Irfan yang berlari menusuk di sisi kiri menerima umpan matang dari Dewangga.
Sontekan kaki kanannya mampu mengecoh kiper Myanmar dan membawa Indonesia unggul dengan skor 2-0.
Penampilan moncer pun telah Irfan Jaya perlihatkan di Piala AFF tahun ini kala dirinya sukses mencetak 1 gol dan 1 assist saat Timnas Indonesia mengalahkan Laos dengan skor 5-1.
Jelas dirinya akan kembali dipercaya Tae-yong untuk bermain dari menit awal guna merepotkan pertahanan Vietnam.
Irfan akan cocok jika ditandemkan dengan striker penuh mobilitas tinggi seperti Ezra Walian, felsibelnya pergerakan Ezra akan membuat Irfan dapat bermain menusuk dan menciptakan gol dari dalam kotak penalti.
Ya, yang pasti, Tae-yong telah memikirkan dengan matang bagaimana cara dia mengatasi perlawanan Vietnam dengan efisien.
Menarik untuk menanti pertandingan Indonesia melawan raksasa Asia Tenggara itu dalam laga ketiga Piala AFF 2020.
Juru taktik sekaliber Shin Tae-yong tentu tak ingin gagal melaju ke babak semi final, ditambah, skuat mentereng yang dimiliki Indonesia saat ini seharusnya tak kalah jika diadu melawan Vietnam.
Skuat Garuda Tanpa Egy Maulana Vikri
Berita Timnas Indonesia: Besok lawan Timnas Vietnam di Piala AFF 2020, skuat Garuda tanpa Egy Maulana Vikri, Shin Tae-yong berikan keterangan.
Melawan tim dengan lebel terkuat di Piala AFF 2020, Vietnam, Timnas Indonesia dipastikan tidak akan diperkuat oleh penyerang andalan skuat Garuda, Egy Maulana Vikri.
Hal ini dikarenakan, sampai saat ini pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, Egy Maulana Vikri belum juga mendarat di Singapura untuk bergabung dalam skuat Garuda.
Namun demikian, Shin Tae-yong menyatakan, akan berupaya agar Egy Maulana Vikri dapat segera terbang dan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Baca juga: Timnas Indonesia Harus Waspada, Malaysia Cari Pelampiasan Usai Dibantai Vietnam di Piala AFF
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memastikan Egy Maulana Vikri belum bisa memperkuat Indonesia saat menghadapi Vietnam pada fase grup B Piala AFF 2020.
Belum hadirnya Egy di skuat Garuda pun dikatakan Shin Tae-yong turut berpengaruh terhadap lini serangan Indonesia.
“Jujur, Egy belum tiba di Singapura sampai saat ini. Jadi sedikit kurang kuat untuk lini penyerangan. Jadi kami sedang coba agar Egy cepat datang, mungkin dia akan mulai bertanding saat melawan Malaysia,” kata Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers, Selasa (14/12/2021).
Seperti diketahui, Egy Maulana Vikri memang sebelumnya tidak diberikan izin oleh klubnya, FK Senica untuk membela Timnas Indonesia di ajang AFF yang menurutnya tidak masuk dalam kalender FIFA.
FK Senica baru akan memberi izin Egy memperkuat Indonesia setelah laga terakhir pada 18 Desember mendatang.
“Egy Maulana Vikri akan dilepas untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF setelah laga terakhir FK Senica pada 18 Desember,” kata Direktur Olahraga FK Senica, David Balda.
“Kami berharap Timnas Indonesia meraih kesuksesan di Piala AFF 2020 ini,” harapnya.
Pertandingan Indonesia vs Vietnam akan tersaji di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12/2021).
Laga ini sangat penting bagi kedua tim yang sama-sama telah meraih dua kali kemenangan untuk bisa mengamankan tiket lolos ke babak semifinal Piala AFF 2020.
Baca juga: Bos Persija Pastikan Satu Penggawa Timnas Indonesia yang Berlaga di Piala AFF Gabung Macan Kemayoran
Timnas Indonesia Harus Waspada
Skuat Timnas Indonesia harus waspada, Malaysia cari pelampiasan usai dibantai Vietnam di Piala AFF 2020.
Kalah memalukan dari Vietnam pada Minggu kemarin, membuat Timnas Malaysia bertekad meraih poin penuh di laga terakhir kontra Indonesia.
Kemenangan dibutuhkan oleh Malaysia untuk menjaga asa lolos dari penyisihan Grup B Piala AFF 2020.
Sementara itu, Timnas Indonesia yang di laga Minggu kemarin menang telak 5-1 atas Laos, bakal hadapi lawan tak mudah.
Adalah Vietnam yang sudah menanti anak asuh Shin Tae-yong di laga mendatang.
Selepas melewati hadangan Vietnam, Indonesia sudah dinanti oleh Malaysia yang tengah mencari pelampiasan.
Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe merasakan kekecewaan mendalam atas kekalahan memalukan tiga gol tanpa balas dari Vietnam, Minggu (13/12/2021) malam WIB.
Penampilan buruk Malaysia sudah terlihat kala tertinggal dua gol pada 45 menit pertama.
Tepatnya pada menit 32, Nguyen Quang Hai membuka keunggulan bagi Vietnam.
Baca juga: Bos Persija Pastikan Satu Penggawa Timnas Indonesia yang Berlaga di Piala AFF Gabung Macan Kemayoran
Empat menit berselang, Nguyen Cong Phuong menggandakan keunggulan tim besutan Park Hang-seo.
Gol penutup kemenangan Vietnam ke gawang Malaysia terjadi pada penghujung laga menit 89 lewat lesakan Nguyen Hoang Duc.
Dengan hasil ini, Vietnam berhasil menyamai poin yang dimiliki Timnas Indonesia selaku pemuncak klasemen Grup B Piala AFF 2020.
Vietnam dan Timnas Indonesia saat ini baru bermain dua laga dan sukses menyapu bersihnya dengan kemenangan.
Alhasil, Vietnam dan Timnas Indonesia sama-sama mengumpulkan 6 poin.
Adapun Malaysia telah bermain sebanyak 3 kali yang juga mengoleksi 6 angka.
Harimau Malaya pun hanya menyisakan satu laga di Grup B Piala AFF 2020.
Pertandingan terakhir Harimau Malaya bakal berhadapan dengan Timnas Indonesia, Rabu (15/12/2201) mendatang.
Situasi pelik ini membuat Tan Cheng Hoe mengusung misi kebangkitan saat meladeni Timnas Indonesia sekaligus mencari obat pelipur lara.
“Kami berjuang keras tetapi kami kalah dari tim yang lebih baik." kata Tan Cheng Hoe dikutip dari laman CNA.
"Kami harus tetap fokus dan berkonsentrasi pada pertandingan berikutnya melawan Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pelatih berusia 53 tahun itu memberikan pandangannya terhadap permainan Malaysia yang harus kebobolan 3 gol dari Vietnam.
Menurutnya, Harimau Malaya tidak turun dengan pemain terbaiknya karena ada 4 pemain yang absen karena positif Covid-19.
Sebelumnya, dua pemain Timnas Malaysia telah dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Kedua pemain tersebut adalah Khairulazhan Khalid (penjaga gawang) dan Faisal Halim (penyerang sayap).
Kini, dua pemain Malaysia lainnya yakni Quentin Cheng (bek) dan Akhyar Rashid (penyerang sayap) juga dinyatakan positif Covid-19.
Sesuai regulasi pemerintah Singapura, pemain yang terinfeksi Covid-19 akan dikarantina selama 7 hingga 10 hari.
Baca juga: Berita Timnas Indonesia: Shin Tae-yong Sebut Vietnam Terkuat di Piala AFF 2020, Sudah Persiapkan ini
Dengan demikian, Cheg dan Rasyid dipastikan absen pada dua pertandingan terakhir di fase grup melawan Vietnam dan Indonesia.
“Tentu saja kami berurusan dengan cedera dan masalah Covid-19 dan itu berarti moral di skuat sedang rendah." jelas Tan.
Tak hanya itu penyebab kekalahan Harimau Malaya, ia menyebut pemainnya tidak memiliki kepercayaan diri yang baik.
Kondisi itu pun dapat dimanfaatkan Vietnam untuk mendominasi laga dan meraih poin penuh.
"Saya pikir juga bahwa kami memberi Vietnam terlalu banyak rasa hormat dan bermain dengan terlalu hati-hati dalam bertahan," tegas Tan.
"Ini membuat kami harus banyak belajar dan ini adalah pelajaran besar bagi kami.” tandasnya.
Baca juga: Timnas Indonesia Cukur Laos 5-1 di Piala AFF, Skuat Garuda Kudeta Malaysia Pimpin Klasemen Grup B
Klasemen grup B Piala AFF 2020
1. Vietnam 2 | 2 | 0 | 0 | 5 | 0 | 5 | 6 poin
2. Indonesia 2 | 2 | 0 | 0 | 9 | 3 | 6 | 6 poin
3. Malaysia 3 | 2 | 0 | 1 | 7 | 4 | 3 | 6 poin
4. Kamboja 2 | 0 | 0 | 2 | 3 | 7 | -4 | 0 poin
5. Laos 0 | 0 | 0 | 2 | 1 | 11 | -10 | 0 poin
(*)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/ketua-umum-pssi-mochamad-iriawan-dan-elkan-baggott-aehsn.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Andre-Rosiade-31102025.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Ac-milan-logo-logo-ac-milan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Luciano-Spalletti-Gli-Azzurri-130923.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Timnas-Indonesia-U-17-vs-Korea-Utara-di-Piala-Asia.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Santiago-Gimenez-AC-Milan-300825_2.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Pelatih-Liverpool-Arne-Slot-041124.jpg)