Berita Nasional Terkini

Pemerintah Tetapkan Lockdown untuk RS Wisma Atlet hingga 7 Hari, Imbas Masuknya Omicron ke Indonesia

Masuknya virus varian baru Covid-19 Omicron pertama kali di Indonesia, membuat pemerintah segera mengambil langkah antisipasi penyebaran.

Tribunnews/Dany Permana
Petugas di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Tribunnews/Dany Permana) 

TRIBUNKALTARA.COM - Masuknya virus varian baru Covid-19 Omicron pertama kali di Indonesia, membuat pemerintah bereaksi cepat guna antisipasi penyebaran.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Penanganan PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan melalui juru bicaranya Jodi Mahardi mengatakan, pemerintah telah melakukan penguncian penuh atau lockdown RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Kebijakan lockdown idi RS Wisma Atlet bertujuan agar virus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron tidak menyebar ke luar dari kawasan tersebut.

"Pemerintah saat ini melakukan langkah-langkah mitigasi dengan melakukan lockdown atau penguncian di beberapa tower Wisma Atlet agar varian ini tidak menyebar luas," ujar Jodi kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Selain itu, pemerintah juga terus melakukan genome sequencing atau pelacakan penyebaran mutasi virus secara ketat yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Menteri Kesehatan Umumkan 5 Kasus Kemungkinan Omicron di Indonesia, 3 di Antaranya WNA

Isolasi 7 Hari

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto mengungkapkan RS Wisma Atlet Kemayoran akan diisolasi hingga 7 hari ke depan sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan Varian Omicron pada
level komunitas.

Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron.

Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” tutur Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam siaran pers yang diterima TribunKaltara.com Rabu malam (16/12/2021).

RS Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.

Beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

"Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," katanya.

Menurut Kasatgas, karena tenaga kesehatan di RS Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

"Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," ungkapnya.

Baca juga: Diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Covid-19 Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Reaksi Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo meminta semua pihak dapat mempertahankan kasus aktif Covid-19 agar tetap rendah.

Hal ini menyusul adanya temuan Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.

"Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah," kata Jokowi dalam konferensi pers dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021).

Selain itu, Jokowi juga meminta agar penularan Covid-19 tetap perlu diawasi agar tingkat penyebaran tetap bertahan di bawah 1 persen.

Presiden mengingatkan semua pihak dapat menjaga situasi di Indonesia agar tetap dalam kondisi baik.

"Jangan sampai itu melonjak lagi," kata Jokowi.

Baca juga: Cegah Varian Omicron, KKP Nunukan Lakukan 2 Kali Swab untuk 229 PMI Deportan Asal Kinabalu Malaysia

Meski demikian, Jokowi mengatakan, temuan varian Omicron di Indonesia sebetulnya tak terelakan.

Karena, salah satu karakter varian ini adalah penularannya yang sangat cepat.

Menurut Jokowi, yang perlu dilakukan saat ini adalah dengan bersama-sama berupaya sekuat tenaga supaya varian Omicron tak meluas di Tanah Air.

"Jangan sampai terjadi penularan lokal.

Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik," imbuh Jokowi.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Omicron Masuk RI, RS Wisma Atlet Di-"Lockdown", Status PPKM Dipertimbangkan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/12/16/180045926/omicron-masuk-ri-rs-wisma-atlet-di-lockdown-status-ppkm-dipertimbangkan?page=all.
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Aprillia Ika
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved