Berita Nunukan Terkini

Ambil Sisi Positif, Guru SMAN 1 Nunukan ini Ungkap Berkah Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Ambil sisi positif, Guru SMAN 1 Nunukan ini ungkap berkah pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ Dini
Dini Rosita Sari (36), guru SMAN 1 Nunukan (HO/ Dini). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ambil sisi positif, Guru SMAN 1 Nunukan ini ungkap berkah pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memang terasa sulit, satu diantara alasan yang ada karena tidak bisa mengakamodir semua siswanya hadir saat belajar melalui Daring.

Namun bagi Dini Rosita Sari (36), guru SMAN 1 Nunukan ini, jutsru ada hal positif yang bisa diambil dari proses belajar via Daring.

Baca juga: 6 Tokoh Bicara di Webinar TribunKaltara.com, Ini Wanita Tangguh Dimata Bupati Nunukan Asmin Laura

"Kalau saya, justru ada berkah pembelajaran di masa pandemi ini. Karena belajar via Daring itu sangat pendek waktunya. Harusnya guru punya banyak waktu untuk mendesain pembelajaran," kata Dini Rosita Sari kepada TribunKaltara.com, Rabu (22/12/2021), pukul 19.00 Wita.

Lanjut Dini"Sebelum pandemi, ngajar di sekolah bisa sampai setengah tiga baru pulang ke rumah. Kondisi badan sudah capek. Jadi sulit cari waktu untuk desain model belajar," tambahnya.

Sekadar diketahui, Dini merupakan guru Bahasa Inggris yang belum lama ini berhasil meraih juara 1 dalam lomba Inovasi Daerah (Inovda) Kaltara tahun 2021 untuk kategori pendidikan.

Dini akui selama belajar via Daring, tidak seratus persen siswanya dapat hadir. Bahkan, sulit mentracing siswanya yang tidak aktif.

Namun, kata dia dengan bantuan media digital yang kekinian, Dini bisa mendesain materi pembelajaran dengan rapi. Sehingga, siswa dapat mengerjakan tugas kapanpun dan di manapun.

Baca juga: 7 Speedboat Reguler Siap Berangkat Rute Nunukan ke Tarakan Rabu 22 Desember 2021, Berikut Jadwalnya

Mengingat juga, beberapa siswanya terpaksa ikut membantu orang tuanya mabetang (mengikat rumput laut), akibat kehidupan ekonomi yang sulit selama pandemi.

"Anak bekerja dengan alasan untuk kebutuhan paket data. Sehingga, saat Vicon mereka tidak hadir. Ya, untungnya materi yang diajarkan, kita sudah susun rapi dikelas maya itu, jadi anak bisa mengerkakan kapanpun," ucapnya.

Lebih lanjut Dini sampaikan sebagai guru, harus bisa memaklumi situasi siswa selama pandemi.

"Terkadang orang tua juga tidak mengerti bahwa anaknya punya waktu belajar dari pagi sampai pukul 11.00 Wita. Tapi ada yang minta izin ke saya, ibunya suruh jemput adiknya, ada juga belanja ke pasar," ujarnya.

Tambah Dini,"Saat nggak masalah, yang penting anaknya bisa menyusul mandiri. Karena materinya sudah disusun rapi di kelas maya. Saya juga nggak bisa ujuk-ujuk anggap anak itu tidak hadir," bebernya.

Dia berharap ke depan siswa bisa lebih fokus dulu pada penyelesaian tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru sebelum melakukan kegiatan yang lain.

Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Sebut ASN dan Tenaga Honorer yang Ogah Divaksin Terancam Sanksi

"Saya tidak pernah melarang siswa bekerja karena saya yakin banyak pelajaran kehidupan yang akan mereka dapatkan dari pengalaman itu. Tapi sebelumnya siswa harus memastikan sudah menyelesaikan semua tanggung jawab yang diberikan," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis.

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved