Berita Nasional Terkini

Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, 4 Orang Terdeteksi Sepulang dari Luar Negeri tanpa Gejala

Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah, setelahkasus pertama, yakni petugas kebersihan di Wisma Atlet, 4 0rang terdeteksi dari luar negeri.

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. 

“Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta,” katanya.

Nadia mengatakan, seiring bertambahnya penemuan kasus Omicron, pengetatan di pintu masuk ke Indonesia juga terus diperketat, terutama di perbatasan laut, dan darat.

Nadia mengatakan, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Menjelang hari natal dan tahun baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan.

Baca juga: Ciri & Gejala Virus Corona Varian Omicron, Waspada sudah Masuk ke Indonesia, Simak Cara Mencegahnya

Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus Covid-19 dengan menahan diri tidak berpergian,” ucapnya.

Terpisah, anggota DPR RI Guspardi Gaus meminta pemerintah agar lebih waspada dan segera mengambil sikap tegas serta cepat untuk menyikapi kondisi kekinian usai ditemukan varian Omicron di Indonesia yang telah terdeteksi sebanyak 5.

Menurutnya, pemerintah jangan sampai kecolongan dan harus meningkatkan kewaspadaan, supaya varian Omicron tidak menyebar dengan cepat.

"Mestinya, kita kan sudah siap. Tidak seperti persiapan kita ketika menghadapi varian Delta. Kita harapkan satgas mampu mengkanalisasi kasus Omicron ini sehingga tidak meluas.

Pemerintah diharapkan segera mengubah kebijakan dengan melakukan pengetatan aturan arus orang dalam menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Guspardi dalam keterangannya, Rabu (22/12/2021).

Menurut Guspardi, jika memungkinkan larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak cepat menyebar.

Karena ada potensi kerumunan yang besar, liburan natal itu momentum untuk pulang kampung merayakan hari besar keagamaan, itu harus diantisipasi.

Ia mengatakan, Pemerintah juga harus membuat kebijakan khusus yang lebih ketat bagi WNA atau WNI yang keluar masuk dari luar negeri.

"Di samping itu perlu diintensifkan percepatan vaksinasi terutama di daerah-daerah yang belum memenuhi target vaksin.

Bahkan masyarakat yang belum vaksin pertama, segerakan dibuka tempat-tempat atau fasilitas kesehatan didaerah untuk vaksin, agar memudahkan masyarakat untuk mengikuti vaksin tahap pertama dan kedua," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved