Natal dan Tahun Baru

LIVE STREAMING Misa Malam Natal di Gereja Katedral Samarinda Pukul 17.30 Wita & 20.30 Wita

Live Streaming Misa Malam Natal di Gereja Katedral Samarinda pukul 17.30 Wita dan 20.30 Wita 24 Desember 2021, tayang di YouTube

TribunKaltara.com via Nevrianto Hardi Prasetyo
Gereja Katedral Samarinda di Kalimantan Timur. (TribunKaltara.com via Nevrianto Hardi Prasetyo) 

Meski berada dalam berbagai cobaan, jemaat diyakinkan mengenai tujuan hidup yang agung, yaitu untuk terus-menerus memurnikan iman mereka (1:7), dan turut ambil bagian di dalam penderitaan Kristus (4:13).

Sebaliknya, dengan memandang kepada Yesus sebagai batu penjuru, jemaat diimbau untuk menanggalkan perilaku yang memecah belah hidup persaudaraan, seperti kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah (2:1).

Dalam keyakinan tersebut, pengikut Kristus memperoleh identitas baru sebagai umat milik Allah sendiri (2:9) dan dipanggil untuk memberitakan karya-Nya melalui kehidupan mereka di tengah-tengah dunia yang tidak bersahabat serta dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap hati mengasihi satu sama lain (2:12-17).

Natal 2021 mengingatkan kita untuk saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan belarasa.

Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan-jalan baru yang kreatif untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan, dan membawa damai sejati.

Saudari-saudara terkasih,

Siapakah saudari-saudara kita? Bagi mereka yang berada dalam kesulitan, saudari dan saudara adalah mereka yang memberikan pertolongan (bdk.Luk.10:36-37).

Natal kali ini meminta kita yang digerakkan oleh kasih Kristus untuk menjadi saudari dan saudara bagi mereka yang berada di dalam kesulitan.

Orang Indonesia adalah orang yang memegang erat falsafah persaudaraan.

Seperti jemaat yang menerima Surat 1 Petrus, kita dengan sesama warga bangsa mesti menghidupi persudaraan yang melampaui ikatan darah atau identitas primordial lainnya dengan cara berbelarasa dengan saudari-saudara kita, khususnya saudari-saudara kita yang paling membutuhkan.

Belarasa bukanlah sekadar perasaan, tetapi kompetensi etis yang bersumber pada iman dan berbuah pada tindakan, bahkan gerakan untuk membantu sesama secara nyata.

Inspirasi iman itu kita temukan dalam diri Yesus sendiri. Ia menjadi sama dengan kita (Bdk.Flp. 2:7).

Hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan ketika Ia melihat orang-orang yang menderita (Mrk 8:2).

Ia menyatakan kepada para murid "Hendaklah kamu bermurah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati" (Luk. 6:36).

Ia juga menyatakan "...segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved