Berita Nasional Terkini

Mendadak Guntur Romli Beri Ucapan Selamat ke Yahya Cholil Staquf, jadi Ketua Umum PBNU?

Di tengah Muktamar ke-34 NU, Mohamad Guntur Romli mendadak beri ucapan selamat kepada Yahya Cholil Staquf, jadi Ketua Umum PBNU ?

KOMPAS.com/Ihsanuddin
Yahya Cholil Staquf pernah jabat Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada 2018 lalu. (KOMPAS.com/Ihsanuddin) 

TRIBUNKALTARA.COM - Di tengah Muktamar NU ke-34 di Lampung, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mendadak beri ucapan selamat kepada Yahya Cholil Staquf, jadi Ketua Umum PBNU ?

Nama KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, mencuat jadi trending topic di Twitter, Jumat (24/12/2021).

Mantan juru bicara Presiden Gus Dur itu diketahui sebagai calon kuat Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34.

Dalam persaingan menuju Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf bersaing ketat dengan Said Aqil.

Namun mendadak politikus PSI, Muhammad Guntur Romli mengucapkan selamat di Twitter.

Ia menyatakan Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Masa Khidmah 2021-2026.

"Selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Masa Khidmah 2021-2026 & terima kasih kpd Prof Dr KH Said Aqil Sirodj yg telah menjadi Ketua Umum PBNU selama 2 periode," tulis Guntur Romli di akun @GunRomli, Jumat (24/12/2021) pukul 06:57 WIB.

Politikus PSI, Muhammad Guntur Romli memberi ucapan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf terkait pemilihan Ketua Umum PBNU, Jumat (24/12/2021). (Twitter / @GunRomli)
Politikus PSI, Muhammad Guntur Romli memberi ucapan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf terkait pemilihan Ketua Umum PBNU, Jumat (24/12/2021). (Twitter / @GunRomli) (Twitter / @GunRomli)

Baca juga: RESMI, Tim AHWA Pilih Miftachul Akhyar Sebagai Rais Aam PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung

Meski demikian, kabar Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU yang baru, tidak benar.

Pasalnya berdasarkan dinamika Muktamar NU ke-34, Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj resmi menjadi Calon Ketua Umum PBNU berdasarkan hasil penghitungan suara Calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Diketahui Yahya Cholil Staquf mengantongi 327 suara, kemudian disusul KH Said Aqil Siradj yang mendapatkan 203 suara, dan KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara.

Lalu KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara dan Ramadan mendapat 1 suara.

Dengan demikian, Gus Yahya dan Said Aqil resmi menjadi Calon Ketua umum PBNU.

Keduanya memperoleh lebih dari 99 suara.

Sebagai catatan, seorang bakal calon berhak menjadi calon ketum PBNU jika mendapatkan minimal 99 suara.

Untuk diketahui, total ada 587 suara gabungan dari PWNU, PCNU, dan PCINU.

587 suara tersebut telah disalurkan menggunakan kertas tertulis yang dimasukan dalam kota suara.

Siapa Yahya Cholil Staquf ?

Kiyai yang akrab disapa Gus Yahya itu merupakan salah satu kader NU.

Gus Yahya lahir pada tahun 16 Februari 1966 dan merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dari kota Rembang, Jawa Timur.

Ia juga tercatat mengasuh pondok pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang.

Panggilan ‘Gus’ setelah namanya sendiri adalah panggilan khas dari Pesantren untuk memanggil nama anak seorang kiai atau pengasuh pesantren.

Berdasarkan silsilah keluarga, Gus Yahya tumbuh di lingkungan yang lengket dengan organisasi Nahdlatul Ulama.

Ayahnya adalah tokoh Nahdlatul Ulama yang disegani bernama KH Cholil Bisri.

Bersama Gus Dur, KH Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Proses Pemilihan Ketua Umum PBNU Diskors untuk Salat Subuh, Persiapan Penghitungan Suara

Gus Yahya juga keponakan dari ulama Kharismatis dari NU, KH Mustofa Bisri, atau biasa disapa Gus Mus.

Sedangkan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas adalah Menteri Agama yang baru dilantik Jokowi menggantikan Fachrul Rozi.

Gus Yahya sendiri sejak kecil belajar di Pesantren, bermula dari Pendidikan formal di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah.

Lalu berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.

Saat itu ia juga kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Jubir Gus Dur

Saat Gus Dur menjadi presiden keempat, Gus Yahya diberi amanah sebagai Juru Bicara Presiden (Jubir).

Salah satu yang menonjol dari Gus Yahya adalah kegemarannya untuk menjumpai tokoh-tokoh dunia.

Ia beralasan, silaturrahim itu memberi tahu publik internasional tentang konsep Islam yang kerap disalahpahami seperti bahwa Islam itu agama teror, Islam itu identik dengan kekerasan, Islam itu memusuhi agama-agama lain dan seterusnya.

Nama Gus Yahya membetot pandangan publik tatkala ia menghadiri undangan dari American Jewish Committee (AJ) dan berbicara tentang resolusi konflik antar agama.

Ia pun kerap berjumpa dengan beberapa tokoh agama seperti Paus Franciskus.

Selain itu, ia banyak sekali mengkader ulama-ulama dan aktivis di Nahdlatul Ulama.

Kegemarannya untuk silaturrahim ini tak pelak membuat banyak orang teringat sosok Gus Dur yang juga gemar safari dan berjumpa banyak orang untuk bicara perdamaian.

Gus Yahya pun di publik internasional terkenal sebagai representasi Islam yang moderat.

Kegemarannya itu pula yang membuatnya menuai kontroversi karena memenuhi undangan untuk pergi ke Israel yang dilayangkan American Jewish Committee (AJC) Global Forum pada 2018 lalu.

Bagi sebagian kalangan, langkah itu dianggap tidak selaras dengan komitmen terhadap kemerdekaan Palestina.

Meski demikian, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini beranggapan bahwa langkah itu selaras dengan yang pernah dilakukan Gus Dur, untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina lewat diplomasi segala cara.

Gus Dur sendiri pernah diundang oleh Forum Global AJC pada 2002 di Washington DC, Amerika Serikat.

Kekagumannya kepada Gus Dur pun menjadi jargonya maju sebagai calon Ketua UMUM PBNU: Menghidupkan Gur Dur. Itu kemudian dibukukan, Menghidupkan Gus Dur: Catatan Gus Yahya Kenangan Yahya Staquf oleh penulis kenamaan, AS Laksana.

Pernah jadi Wantimpres Jokowi

Sebelumnya, Yahya Cholil Staquf pernah menjabat Wantimpres di era Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo melantik Yahya Cholil Staquf, sebagai salah seorang anggota Wantimpres pada Kamis (31/5/2018) pukul 13.30 WIB.

Prosesi pelantikan diawali pembacaan surat Keputusan Presiden Nomor 84P Tahun 2018 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Sutiawan.

Setelah itu, Presiden Jokowi memimpin pengambilan sumpah jabatan.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan.

Acara ditutup dengan pemberian selamat kepada Yahya oleh Presiden Jokowi diikuti pejabat lain yang hadir.

(*)

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved