Liga Italia
Lewati Torehan Spesial Jose Mourinho dan Conte, Inter Milan Tegaskan Era Baru Bersama Simone Inzaghi
Torehan spesial Jose Mourinho dan Antonio Conte bersama Nerazzurri berhasil dilewati Simone Inzaghi, sederet rekor pertegas era baru Inter Milan.
TRIBUNKALTARA.COM - Torehan spesial Jose Mourinho dan Antonio Conte bersama Nerazzurri berhasil dilewati Simone Inzaghi, sederet rekor pertegas era baru Inter Milan.
Catatan positif dimiliki Simone Inzaghi yang baru 6 bulan menukangi Inter Milan.
Keberadaan Simone Inzaghi yang sempat diragukan, justru tak membuat juara bertahan Liga Italia Serie A itu limbung.
Alih-alih terseok, Inter Milan mantap menutup paruh musim Liga Italia Serie A di tangga Capolista.
Anak asuh Simone Inzaghi sanggup mengumpulkan 46 poin di papan klasemen Liga Italia, atau unggul 4 poin di atas rival sekota, AC Milan.
Baca juga: Inter Milan Siap Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Juventus Terancam Gigit Jari Soal Vecino
Meski catatan ini tak menggaransi Scudetto pada akhir musim, tetapi racikan Simone Inzaghi di Inter Milan layak diapresiasi.
Sederet rekor yang ditorehkan Inter Milan musim ini sudah melampaui catatan spesial yang diukir dua pelatih terdahulu, Jose Mourinho dan Antonio Conte.
Seperti diketahui, Jose Mourinho dan Antonio Conte adalah dua pelatih yang membawa Inter Milan meraih Scudetto.
Akankah prestasi ini bakal turut diukir Simone Inzaghi?
Setidaknya rekor di bawah ini sudah menegaskan era baru Inter Milan di tangan Simone Inzaghi.
1. Gol terbanyak paruh musim
Paruh musim Liga Italia ditutup Inter Milan dengan torehan 49 gol dalam 19 pertandingan.
Rekor ini sebelumnya hanya bisa diciptakan sekali dalam 60 tahun terakhir.
Sebelum Inter Milan era Inzaghi, pelakunya adalah Atalanta asuhan Gian Piero Gasperini pada paruh musim 2019-2020.
Catatan ini melampaui torehan Antonio Conte di musim lalu saat Inter Milan meraih Scudetto.
Kala itu, Antonio Conte cuma bisa membuat Inter Milan mengemas 41 gol di paruh musim.
2. Kemenangan beruntun + clean sheet
Enam pertandingan terakhir di Liga Italia berhasil disapu bersih Inter Milan dengan kemenangan.
Tak cukup menang, Inter Milan juga melahap laga tersebut dengan catatan clean sheet alias tak kebobolan.
Tercatat, anak asuh Simone Inzaghi mampu menumbangkan Venezia 2-0, Spezia 2-0, AS Roma 3-0, Cagliari 4-0, Salernitana 5-0, dan Torino 1-0.
Terakhir kali Inter Milan meraih catatan ini pada 1979.

Baca juga: Inter Milan Raih Campione d’Inverno, Taktik Inzaghi Bikin Takjub Pelatih Legendaris AC Milan
3. Gol terbanyak dalam setahun
Selain itu, Inter Milan asuhan Simone Inzaghi meneruskan kerja Antonio Conte dengan mengemas 104 gol sepanjang tahun 2021.
Catatan itu merupakan rekor terbanyak kelima dalam satu tahun kalender di Liga Italia.
Jumlah tersebut hanya kalah dari koleksi gol skuad AC Milan 1949 (105 gol), Torino 1947 (111 gol) dan 1948 (114 gol), serta AC Milan 1950 (120 gol).
4. Cetak gol beruntun terpanjang
Ketajaman Inter Milan terbukti dari kemampuan membobol gawang musuh di setiap pertandingan.
Total, Inter Milan selalu berhasil mencetak gol dalam 38 partai beruntun di Serie A.
Rekor streak yang cuma bisa dilampaui oleh Juventus pada 2013-2014 (43 laga beruntun) dan 2016-2017 (44).

Baca juga: Campione DInverno Direbut Inter Milan, AC Milan Tetap Kirim Sinyal Bahaya ke Rival
5. Lampaui skuad treble Mourinho
Pelatih Simone Inzaghi membawa Inter Milan meraih 46 angka di separuh musim ini.
Jumlah itu melebihi torehan skuad Inter Milan saat ditukangi Jose Mourinho pada 2009-2010 yang menuntaskan musim dengan treble winners (45 poin).
Sejak era tiga angka, hanya Inter Milan asuhan Roberto Mancini pada 2006-2007 (51) dan 2007-2008 (49) yang membukukan poin terbanyak di klasemen paruh musim dalam sejarah klub.
Kunci racikan Simone Inzaghi
Bek Inter Milan, Milan Skriniar membeberkan kunci keberhasilan Simone Inzaghi menyatu dengan skuadnya di paruh pertama musim.
Menurut Milan Skriniar, Simone Inzaghi memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam mengelola pemain, serta menciptakan suasana yang jauh lebih santai di tempat latihan Appiano Gentile.
Bek asal Slovakia ini masih ingat betul bagaimana Antonio Conte menggemblengnya dengan keras dan menanamkan mental juara ke pemain Inter Milan.
"Antonio Conte mendudukkan saya dan menjelaskan gerakannya kepada saya, menggunakan video juga.
Dia benar-benar memukul pemainnya terus-menerus, menanamkan mentalitas pemenang ini ke dalam diri mereka.
Kami akhirnya menyerapnya bahkan jika mencoba melawan," ucap Milan Skriniar.

Baca juga: Diterpa Masalah Bertubi-tubi, Inter Milan Semakin Tangguh di Tangan Simone Inzaghi, Ini Resepnya
Berbeda dengan Antonio Conte, Simone Inzaghi lebih memahami karakter para pemainnya.
Pekerjaan Simone Inzaghi untuk menjaga sekaligus melanjutkan apa yang sudah ditanamkan Antonio Conte di skuad Inter Milan.
"Simone Inzaghi seperti rekan satu tim.
Dia memahami kita, berbicara kepada kita, tertawa dan bercanda.
Kami memang bercanda dengan Antonio Conte, tetapi terutama setelah kami memenangkan Scudetto," ungkap Milan Skriniar.
Satu hal yang diakui Milan Skriniar dari kepemimpinan Simone Inzaghi adalah para pemain Inter Milan diberi kebebasan bergerak dan bertanggungjawab di lapangan.
"Sekarang kami merasa lebih bebas dan Anda juga bisa melihatnya di lapangan.
Saya seorang bek tengah, tapi terkadang saya malah menyerang," ucap bek bernomor punggung 37 ini.
(*)
(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official