Berita Nasional Terkini
Ditemukan Varian Omicron Trasmisi Lokal di Jakarta, Epidemiolog: Tidak Separah Kasus Covid Juli 2021
Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia bertambah setelah ditemukan satu pasien terkonfirmasi positif di Jakarta yang merupakan trasmisi lokal.
TRIBUNKATARA.COM, JAKARTA – Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia bertambah setelah ditemukan satu pasien terkonfirmasi positif di Jakarta yang diketahui merupakan kasus trasmisi lokal.
Pasien yang terdeteksi positif varian Omicron merupakan pelaku perjalanan dari Medan yang setiap sebulan sekali ke Jakarta.
Bagaimana dampak terhadap penambahan kasus Covid-19 di Jakarta pasca ditemukan varian Omicron transmisi lokal tersebut?
Dikutip dari artikel Kompas.com berjudul: Epidemiolog Prediksi Dampak Varian Omicron di Jakarta Ringan, Ini Alasannya, Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, memprediksi bahwa dampak virus SARS-CoV-2 varian Omicron di Jakarta tidak parah.
Baca juga: Kasus Varian Omicron Transmisi Lokal Ditemukan di Jakarta, Pasien Pelaku Perjalanan dari Medan
"Jakarta pasti akan lebih ringan, jadi jangan takut, tidak akan separah pada bulan Juli," ujar Miko kepada Kompas.com, Selasa (28/12/2021).
Alasan Miko menyatakan, kasus tidak separah pada Juli 2021, karena dua hal.
Pertama, mayoritas penduduk diduga sudah pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2 varian Delta.
Kedua, tingkat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap sudah cukup baik.
Data Pemprov DKI Jakarta, vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 yang mereka lakukan sudah di atas 90 persen.
Kombinasi keduanya diprediksi menghasilkan kekebalan yang cukup untuk mencegah gejala berat akibat varian Omicron.
Baca juga: Muncul lagi Virus Baru Delmicron, Disebut Kombinasi Varian Delta dan Omicron, Berikut Gejalanya
Tanpa vaksinasi Covid-19 dan varian Delta saja, survei serologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI pada awal 2021 menunjukkan bahwa hampir 50 persen penduduk Jakarta sudah memiliki antibodi Covid-19
"Menurut saya, (dampak Omicron) aman-aman saja bagi orang yang sudah terinfeksi (Delta), gejalanya akan ringan," jelas Miko.
"Penyebarannya memang akan jadi lebih besar, terbukti di Amerika, di Inggris, menjadi kasus yang dominan. Di Amerika, (Omicron) menggantikan Delta. Di Inggris menggantikan varian Alpha," tutupnya.
DItemukan Kasus Varian Omicron Transmisi Lokal
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 varian Omicron transmisi lokal sudah ditemukan di Jakarta. Pasien yang terdeteksi positif Omicron tersebut merupakan pelaku perjalanan dari Medan.
Dengan tambahan satu kasus konfirmasi positif Omicron, hingga saat ini di Indonesia sudah tercatat 47 kasus.
Pasien terdeteksi berasal dari Medan, dan sering melakukan perjalanan pulang pergi Medan-Jakarta sebulan sekali.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tramidzi membenarkan, adanya kasus transmisi lokal Omicron tersebut.
Baca juga: Dikabarkan Ada Covid-19 Varian Delmicron, Gabungan Delta dan Omicron, Epidemiolog Sebut Belum Ada
"Yang terbaru adalah kasus laki-laki usia 37 tahun yang tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Nadia dalam keterangan persnya, Selasa (28/12/2021) secara virtual.
Dikemukan Nadia, pasien bersama istri tinggal di Medan dan melakukan perjalanan ke Jakarta setiap satu bulan sekali.
Dilansir laman Kemenkes, tanggal 6 Desember 2021 pasangan suami istri ini tiba di Jakarta dan pada 17 Desember 2021 sempat mengunjungi Mall Astha District 8 SCBD.
Selanjutnya 19 Desember 2021, sebelum pulang ke Medan mereka melakukan pemeriksaan antigen di Rumah Sakit Grand Family, Jakarta.
Hasil pemeriksaan swab antigen, satu orang yakni laki-laki menunjukkan positif COVID-19, sementara hasil pemeriksaan antigen istrinya negatif.
Untuk memastikan, dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember 2021.
Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium GSI (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium) didapatkan konfirmasi Omicron pada tanggal 26 Desember 2021.
Sebagai tindak lanjut, pasien diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
Nadia menyebut ini adalah kasus pertama transmisi lokal, sehingga diperlukan pengawasan ketat oleh tenaga medis dan fasilitas lengkap untuk meminimalisir kemungkinan penularan yang terjadi.
Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, 4 Orang Terdeteksi Sepulang dari Luar Negeri tanpa Gejala
Kondisi klinis pasien hingga saat ini tidak bergejala.
“Pengendalian infeksi di rumah sakit itu akan lebih baik dan akan lebih ketat pengawasannya. Oleh karena itu kita membawa yang bersangkutan ini ke rumah sakit RSPI,” ujarnya.
Tracing masih dalam proses sampai saat ini, mengingat yang bersangkutan banyak melakukan aktivitas.
Artinya, lanjut Nadia, akan dilihat 14 hari sebelum pasien dinyatakan positif yaitu 14 hari sebelum tanggal 19 Desember 2021.
Tracing dilakukan untuk menemukan siapa saja kontak erat dengan pasien, di antaranya di restoran di wilayah SCBD, apartemen tempat pasien tinggal, dan aktivitas lainnya selama pasien di Jakarta.
Untuk itu, Kemenkes kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan ditemukannya kasus transmisi lokal ini pemerintah kembali mengingatkan dan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas terutama dalam masa libur Natal dan tahun baru ini.
Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker. Mari kita ajak saudara-saudara kita yang belum divaksin untuk segera divaksin,” ujar Nadia.
(*)