Gempa Tarakan
Gempa di Maluku Berkuatan Magnitudo 7,3 Terasa hingga Kalimantan Utara, tak Berpotensi Tsunami
Gempa yang dirasaan warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara sekira pukul 02.09 Wita merupakan imbas dari gempa di Maluku berkekuatan Magnitudo 7,3.
TRIBUNKALTARA.COM – Gempa yang dirasaan warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara sekira pukul 02.09 Wita, Kamis (30/12/2021) merupakan imbas dari gempa di Maluku berkekuatan Magnitudo 7,3 .
Warga merasakan gempa Tarakan berlangsung sekira 5 sampai 10 detik.
Getaran gempa Tarakan dapat dirasakan baik dalam kondisi berbaring, duduk dan berdiri. "Iya tadi terasa sekali guncangannya lama," kata Lia warga Kelurahan Gunung Lingkas.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Maluku pada Kamis (30/12/2021) dini hari pukul 01.25 WIB (02.25 Wita).
Baca juga: Getaran Terasa di Nunukan dan Tanjung Selor, BMKG Tegaskan Gempa Tarakan 4,4 SR tak Potensi Tsunami
Titik gempa berlokasi di 7.66 LS 127.55 BT atau 132 km barat laut Maluku barat daya dengan kedalaman 183 km.
Meskipun memiliki magnitudo cukup besar, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, hingga Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Melalui akun Twitter-nya, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, guncangan terjauh gempa ini dirasakan hingga Sorong, Papua Barat.
Baca juga: BREAKING NEWS, Gempa M 4,4 Kejutkan Warga Tarakan Kalimantan Utara, BMKG: tak Berpotensi Tsunami
Belum ada laporan mengenai kerusakan di lapangan.
Dikutip dari Kompas.com yang telah meminta izin untuk mengutip penjelasan Daryono mengenai gempa bumi Maluku dini hari tadi.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, Daryono menyebutkan, sudah ada 11 kali gempa susulan hingga pukul 05.00 WIB.
"Hingga pagi ini pukul 05.00 WIB pasca-gempa M 7,3 guncang Timor-Banda, hasil monitoring BMKG telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali dengan magnitudo terbesar 5,4 dan terkecil 3,9," kata Daryono.
Gempa tersebut dipicu oleh deformasi batuan dalam lempeng tersubduksi dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca juga: Gempa Bumi Bolaang Mongondow Selatan, Magnitudo 5,5, Terasa di Kotamobagu, Gorontalo, hingga Poso
Menurut Daryono, alasan gempa Maluku tersebut tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya yang berada di kedalaman menengah, yaitu 183 kilometer.
"Gempa ini merupakan jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake)," jelas dia. Oleh karena itu, deformasi batuan yang terjadi tidak sampai menganggu kolom air laut.
Daryono menjelaskan, gempa Maluku tersebut berada di kawasan kompleks tektonik dan seisimik aktif.