Berita Bulungan Terkini

Sepanjang 2021 BPBD Bulungan Terima 36 Laporan Kebencanaan, Sebut Kebakaran Hutan Paling Dominan

Sepanjang 2021 BPBD Bulungan terima 36 laporan kebencanaan, sebut kebakaran hutan paling dominan.

Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Kepala Plt BPBD Bulungan Dharmawan Senin (3/1/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI) 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Sepanjang 2021 BPBD Bulungan terima 36 laporan kebencanaan, sebut kebakaran hutan paling dominan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bulungan Dharmawan menyampaikan ada 36 laporan kebencanaan sepanjang 2021. Ia menekankan perlunya mitigasi risiko lebih dini.

"Jadi tahun 2021 kemarin, ada 36 laporan kebencanaan yaitu di dominasi Karhutla mencapai 30 persen, titik paling banyak di wilayah Desa Pendada daerah Tana Kuning, ada juga beberapa titik besar lainnya di Tana Kuning, Tanjung Selor, Kilo 12, Desa Apung, di Tanjung Palas, termasuk yang Tanjung Palas Barat, daerah Peso," ungkapnya Senin (3/1/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Senin 3 Januari 2022, Waspada Potensi Hujan Petir di Kabupaten Bulungan

Menurutnya, penyebab terjadinya kebakaran hutan (Karhutla) di Bulungan karena masyakarat sering lakukan perambahan hutan, penebangan, pembukaan lahan untuk bercocok tanam.

"Kasus karhutla di Bulungan ini, masyarakat masih kental menganut faham tradisi untuk berladang, bercocok tanam, ya pasti membakar buat buka lahan, tapi kadang-kadang masyarakat tidak paham cara padamkan apinya, lalu dia tinggalkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Dharmawan menjelaskan masalah Karhutla tahun 2021 ini berbeda dari karhutla tahun 2020 yang relatif mudah dipadamkan, karena lahan gambut masih relatif basah.

"Kasus karhutla tahun 2021 lalu berbeda dari tahun 2020, kami menganjurkan menghimbau agar dalam bertani, beladang, yang perlu diperhatikan adalah membuka lahan di areal gambut, yang berbahaya jika kering, api langsung menjalar, hal ini yang harus diperhatikan oleh masyarakat agar api tidak membesar," jelasnya.

Selain itu, Dharmawan juga menghimbau agar para petani yang berkebun membuka lahan harus sesuai di luas lahan tanah milik pribadi.

Baca juga: Jaga Iklim Investasi, Kapolres Bulungan Sebut Bukan Polisinya Pengusaha, Minta ini ke Masyarakat

"Berkebun tidak lagi dilakukan dengan membakar lahan, ada cara lain, mengingatkan adanya aturan hukum berlaku, ada lahan perusahaan jika sembarang nebang, dan sanksi di pihak kepolisian dan peraturan undang-undang negara yang memperbolehkan membuka lahan dengan cara membakar itu harus perlu izin, ini yang akan kami edukasi terus ke masyarakat," jelasnya.

Dharmawan juga memaparkan selain bencana Karhutla, ada bencana banjir merendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bulungan selama 2021.

"Ada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Sekatak, Tanjung Palas Utara, di Desa Pimping," jelasnya.

Selain itu, Dharmawan menyoroti bencana non-alam yang saat ini melanda, yaitu Covid-19. Dia mengatakan pemerintah akan terus menghadapi pandemi Covid-19 yang saat ini masih mengancam.

"Bencana non-alam adalah ancaman kedua yang harus kita hadapi karena pandemi belum ada tanda tanda mereda, bahkan penularan Covid-19 secara global berada di titik tertinggi ketika kasus di Indonesia sedang terkendali," ujarnya.

Baca juga: Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Sebut Belum Temukan Kasus Mafia Tanah di Tanah Kuning-Mangkupadi

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadi Karhutla dan Bencana Banjir BPBD Bulungan telah melakukan sinergitas BMKG.

"Sekarang kita lagi kerja sama dengan BMKG, setiap BMKG mengeluarkan rilis, itu kita pastikan bakal akan kami sharing juga ke kepala Lurah, Camat, Desa, di Bulungan untuk segera antisipasi bila ada hal-hal bencana alam tiba," ujarnya.

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved