Liga Italia
Pemain Bologna tak Masuk Lapangan, Inter Milan Bisa Menang 3-0, Laga AC Milan vs AS Roma Terancam
Pemain Bologna tak masuk lapangan, Inter Milan bisa menang 3-0, laga Liga Italia antara AC Milan vs AS Roma terancam.
TRIBUNKALTARA.COM - Pemain Bologna tak masuk lapangan, Inter Milan bisa menang 3-0, laga Liga Italia antara AC Milan vs AS Roma terancam.
Kompetisi Liga Italia Serie A menghadapi situasi chaos, setelah sejumlah tim melaporkan peningkatan kasus Omicron, termasuk para pemain Bologna yang dijadwalkan berhadapan dengan Inter Milan.
Terbaru, para pemain Bologna justru tak masuk ke lapangan saat melawan Inter Milan di Stadion Renato Dall'Ara pada Kamis (6/1/2022) pukul 18.30 WIB.
Hingga 45 menit, para pemain Bologna masih tak terlihat di lapangan.
Sedangkan para pemain Inter Milan masih melakukan pemanasan.
Sebelumnya, otoritas kesehatan setempat memerintahkan skuad Bologna untuk menjalani karantina mandiri selama lima hari.
Alhasil, para pemain Bologna tidak diizinkan meninggalkan rumah masing-masing, apalagi ke stadion dan bertanding melawan Inter Milan.
Sementara itu, skuad Inter Milan dilaporkan tetap berangkat ke Stadion Renato Dall'Ara meski mereka mengetahui bahwa pertandingan tidak akan dimainkan.
Setelah sampai di stadion, anak asuh Simone Inzaghi sempat turun ke lapangan dan melakukan pemanasan.
Baca juga: Jadwal Liga Italia, Kans Inter Milan Mantap di Capolista, AC Milan vs AS Roma, Juventus vs Napoli
Sementara itu, wasit yang bertugas menunggu selama 45 menit sejak waktu kick off sebelum membatalkan laga Bologna vs Inter Milan.
Situasi tersebut bisa menguntungkan Inter Milan.
Dikabarkan Inter Milan bisa menang WO alias walkover dengan skor 3-0 dan memperoleh tiga poin secara cuma-cuma.
Namun, Bologna yang tidak hadir ke stadion karena mendapat arahan karantina mandiri, kemungkinan akan mengajukan banding agar pihak Serie A bisa menjadwal ulang pertandingan.
CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta, sudah angkat bicara terkait pembatalan laga yang melibatkan timya ini.
Secara garis besar, Marotta menuntut kejelasan lebih lanjut dari pemerintah dan meminta untuk mengurangi wewenang ASL (otoritas kesehatan lokal) dalam melarang pemain atau klub bertanding.