Berita Daerah Terkini
Curhat Pasangan Menikah di Posko Pengungsian Semeru, Segala Persiapan Tertimbun Reruntuhan Rumah
Viral kisah pasangan pengantin menikah di posko pengungsian di lokasi erupsi Gunung Semeru.
TRIBUNKALTARA.COM - Viral kisah pasangan pengantin menikah di posko pengungsian di lokasi erupsi Gunung Semeru.
Diketahui, pengantin adalah Nurhadi (35), seorang pengungsi erupsi Gunung Semeru.
Nurhadi memulai paginya dengan semangat karena akan meminang pujaan hati.
Sekira pukul 06.00, ia sudah memanasi sepeda motornya.
Kamudian mengajak sang pujaan hati Hasanah (30) menuju salon di Kecamatan Candipuro.
Baca juga: Pria yang Tendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru Masih Dicari, Terancam 4 Tahun Penjara
Pasalnya keduanya berniat mengikat jalinan cinta secara resmi, usai satu tahun lalu menikah siri.
Setelah hampir dua jam dandan di salon, penampilan Nurhadi dan Hasanah langsung berubah bak pangeran dan ratu.
Nurhadi tampak gagah mengenakan setelan jas dengan celana kain berwarna hitam.
Sedangkan Hasanah memakai setelan baju kebaya adat Jawa.
Sekitar pukul 9.00 mereka kembali ke tempat pengungsian.
Dilansir dari TribunJatim, Nurhadi pun mengaku pilu melihat kondisi pernikahannya.
Baca juga: Candaan Komeng soal Mengintip jadi Sorotan, Nama Sang Pelawak Masih Trending di Twitter
"Hati itu rasanya nangis semua serba terbatas. Bayangkan aja mana ada pengantin berangkat sendiri ke salon naik sepeda motor. Apalagi di jalan istriku bilang jangan kenceng-kenceng kalau nyetir, nanti bulu matanya bisa lepas kena angin," kata Nurhadi dikutip dari TribunJatim, Rabu (12/1/2022).
Kemudian, di posko pengungsi, Nurhadi meletakan uang tunai Rp100 ribu di meja penghulu.
Di sela-sela Hadi dan Hasanah akan mengucap janji suci, ia cerita sebenarnya tanggal 20 Desember 2021 lalu sudah berniat menggelar pesta pernikahan di rumahnya, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Namun, siapa sangka rencana indahnya berubah pilu.
Terlebih rumah mereka ambruk terdampak erupsi.
Bahkan, semua kebutuhan sembako yang dipersiapkan untuk hajatan amburadul tertimbun material bangunan rumah.
Setelah kejadian tersebut, Nurhadi ternyata sempat putus asa bisa segera menikahi Hasanah.
Apalagi dokumen juga kependudukannya hilang.
Bayangannya, dia bisa menikahi Hasanah setelah semua keadaan pulih.
Dia sudah bisa bekerja menambang pasir dan kembali memiliki rumah.
Namun, Tuhan berkehendak lain.
Pasangan ini disarankan oleh salah seorang perangkat desa agar segera menikah, supaya masuk dalam daftar penerima hunian sementara (huntara).
"Jadi ceritanya waktu ada pendataan penerima huntara aku sama istri ditanyai status sama petugas. Aku sama istri bisa dikasih rumah baru kalau surat kartu keluarga sudah jadi satu. Pikirku ini kesempatan, apalagi sebelumnya aku sama istri juga sudah setor syarat-syarat ke KUA," jelasnya.
Setelah pernikahan mereka, para pengungsi dan relawan memberikan selamat kepada pengantin.
Kemudian, Mufidun Amin Sekretaris Desa Penanggal langsung menyerahkan kunci bilik asmara kepada pengantin.
"Bulan madunya di bilik asmara aja," ucapnya sembari tertawa.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Momen Unik Pengungsi Erupsi Semeru Menikah di Posko, Dapat Fasilitas Bilik Asmara untuk Bulan Madu