Berita Bisnis Terkini
Usaha 'Cake Salakilo' Tetap Berkembang di Masa Pandemi, Omset Capai Ratusan Juta Rupiah per Bulan
Seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 ini mendorong masyarakat pelaku ekonomi untuk lebih kreatif dan inovatif agar bisa bertahan dan berkembang
TRIBUNKALTARA.COM - PANDEMI Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia hampir dua tahun ini berdampak pada semua sektor kehidupan.
Tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang mengandalkan penjualan secara langsung.
Sementara pandemi membatasi aktivitas masyarakat dengan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembetasan Kegiatan Masyarakat).
Seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 ini mendorong masyarakat pelaku ekonomi untuk lebih kreatif dan inovatif agar bisa bertahan. Bahkan bisa tumbuh dalam mengembangkan usaha bisnisnya.
Hal inilah yang dilakukan Riswahyuni, Owner Cake Salakilo di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Bisnis oleh-oleh dan kuliner yang dikelolanya mampu bertahan, bahkan berkembang selama masa pandemi ini.
“Alhamdulillah kami tetap bertahan dengan beberapa inovasi produk, dan cara penjualan atau memasarkan produk oleh-oleh kami,” ujarnya kepada TribunKaltara.com, Sabtu (15/1/2022).
Berbasis olahan buah salak yang dibeli dari petani lokal Balikpapan, Riswahyuni kini sudah memproduksi aneka oleh-oleh, seperti cake salak, brownies salak, cookies salak, sambal salak, keripik salak, asinan salak, dan salak tea serai.
“Inovasi produk kami menyesuaikan kebutuhan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, seperti produk salak tea serai yang terbaru berkhasiat meningkatkan imun tubuh dan mengobati diabetes” .
“Yang paling diminati saat ini, cake salak dan salak tea serai, karena memiliki khasiat untuk kesehatan,” ucapnya.
Menurut Riswahyuni, cara pemasarannya pun saat ini tidak lagi mengandalkan jualan langsung di toko oleh-olehnya, Jl MT Haryono, Pasar Buton, Balikpapan. Melainkan melalui penjualan online di media sosial, seperti Instagram dan Facebook.
Strategi bisnis yang dilakukan saat ini dengan menggiatkan penjualan online, baik di aplikasi ojek online maupun market place.
“Yang kami jual juga bukan hanya oleh-oleh semata, tapi dikemas dalam bentuk hampers atau hantaran. Pemesanan bisa secara online, nanti langsung dikirim ke konsumen sesuai alamatnya,” kata pelaku UMKM bidang kuliner yang telah meraih banyak penghargaan, baik daerah maupun nasional ini.
Ditanya soal omset selama pandemi, Riswahyuni menyatakan masih bisa ratusan juta rupiah per bulannya. “Omset saat ini sudah mencapai Rp 200 juta per bulan,” ungkapnya.
Produk Rempah-rempah Tembus Pasar Luar Negeri
Bisnis oleh-oleh olahan salak yang dikelolanya kini sudah menembus pasar di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Bagi Riswahyuni, dengan kemajuan teknologi digital, penjualannya justru lebih mudah.