Berita Bulungan Terkini

Hendak Bangun Akses Jalan Menuju Proyek Bendungan PLTA Kayan, Lahan Warga Desa Peso Dihargai Murah

Hendak bangun akses jalan menuju proyek bendungan PLTA Kayan, lahan warga Desa Peso dihargai murah.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Kepala Desa Long Peso Pulinop (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Hendak bangun akses jalan menuju proyek bendungan PLTA Kayan, lahan warga Desa Peso dihargai murah.

Pembebasan lahan untuk jalan akses ke proyek konstruksi pembangunan bendungan PLTA Kayan belum berprogres.

Pihak PT KHE selaku investor PLTA Kayan berencana membangun jalan sepanjang 4 kilometer, dari jalan PU di Kecamatan Peso hingga ke lokasi konstruksi di Desa Muara Pangean.

Baca juga: Pertama Kali Digelar, Kelas Trail Game Asphalt Hadir di Open Race Bupati Bulungan Champions 2K22

Menurut Kepala Desa Long Peso Pulinop, belum berprogresnya pembangunan jalan, karena masih banyak warga pemilik lahan enggan melepaskan lahan, mengingat belum ada kesepakatan mengenai nilai ganti rugi.

Pulinop mengatakan, lahan warga desa dihargai murah, yakni hanya sebesar Rp 1.000 per meter persegi hingga maksimal Rp 3.000 per meter persegi, atau hanya sebesar Rp 10 juta hingga Rp 30 juta per hektarnya.

“Mereka mau bangun jalan, dari jalan PU ke lokasi di sana di Muara Pangean, kurang lebih 4 kilometer tapi belum semua dibebaskan,” kata Pulinop.

“Pembebasan lahan hanya Rp 1.000 per meter, terus naik jadi Rp 3.000 per meter, dari warga minta di atas itu, jadi kalau Rp 1.000 per meter, sehektar Rp 10 juta saja itu,” ungkapnya.

Pulinop menuturkan, warga desa menginginkan harga lahan lebih tinggi dari yang ditawarkan oleh pihak perusahaan. Warga, kata Pulinop, juga menginginkan agar tanaman tumbuh masuk dalam hitung-hitungan ganti rugi pembebasan lahan.

Berkaca dari sana, Pulinop mengaku pesimistis dengan adanya rencana pembangunan PLTA Kayan.

“Awalnya itu kan bukan main kencangnya, sekarang tidak ada, pekerjaan apa yang mereka bangun sekarang, angan-angan yang sudah pudar itu,” tuturnya.

Baca juga: Hobi Nonton MotoGP, Pembalap Umur 9 Tahun Asal Berau Ikut Open Race Bupati Bulungan Champions 2K22

Terpisah, salah satu warga Desa Long Peso yakni Matius, mengaku telah melepaskan lahan seluas 11 hektar kepada perusahaan.
Lahan warisan keluarga yang berupa semak belukar tanpa adanya tanaman tumbuh itu, dilepas lantaran membutuhkan biaya pengobatan untuk orang tua Matius.

Lahan yang dahulu dilepas itu, kini dimanfaatkan pihak perusahaan untuk membangun gudang bahan peledak atau handak.

“Lahanku dulu itu, jadi tempat gudang handak ini, ini sudah dibebaskan tempo hari, kemarin itu lahan belukar Rp 10 juta per hektar, kami punya 11 hektar itu warisan orang tua, uang sudah lunas tapi uangnya sudah habis juga kemarin untuk pengobatan orang tua,” kata Matius.

Kendati sudah dilepas sejak bertahun-tahun lalu, Matius mengungkapkan, pemanfaatan lahan untuk konstruksi gudang handak baru dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: BREAKING NEWS- Sempat Ditunda karena Hujan, Open Race Bupati Bulungan Champions 2K22 Resmi Dibuka

“Kalau gudang itu baru-baru ini dibangun,” ujarnya

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved