Pemindahan IKN
Ibu Kota Negara Nusantara Bagian dari IKN Pakunagara
'PAKUNAGARA'merupakan singkatan dari Paser-Kutai Nagari Rimba Nusantara. Paku bisa merupakan singkatan dari Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Pada saat kunjungan Plt Bupati Penajam Paser Utara ada di Jakarta seperti yang disampaikannya saat kami hubungi malam sebelumnya.
Kami mengunjungi tiga lokasi di antaranya lokasi helipad IKN, Kompleks Istana negara, dan titik 0 IKN.
Di sana kami berdoa semoga ke depan warga Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim, Indonesia dan dunia bisa merasakan manfaat dari pindahnya IKN ke wilayahnya, dan tidak menjadi orang terpinggirkan.
Baca juga: Siapa Calon Pemimpin IKN Nusantara Punya Background Arsitek Pilihan Jokowi, Benarkah Ridwan Kamil?
Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara
Dukungan kami terhadap IKN bukanlah menunggu di tikungan, tapi jauh sebelum lokasi IKN ditentukan.
Kami termasuk salah satu pendukung penunjukan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi IKN.
Ini ditunjang oleh sejumlah hal, diantaranya kami meyakini bahwa pemindahan IKN adalah langkah tepat untuk Indonesia yang lebih baik.
Tentu saja kapasitas kami sebagai mantan Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) pendukung IKN dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim.
PII merupakan salah satu asosiasi yang diundang ke Istana untuk mengawal, menata dan menyempurnahkan IKN.
Kami akan selalu hadir untuk ikut berkontribusi untuk mengupayakan visi IKN bisa tercapai. Pada dasarnya pemindahan IKN bisa diawali dengan pemindahan pusat pemerintahan yang tentunya secara bertahap akan mendorong tumbuhnya pusat perekonomian baru.
Biarlah Jakarta tetap menjadi kota bisnis, dagang dan jasa. Satu lagi kita berdoa agar yang memimpin IKN baru, bukanlah dari tokoh kontroversial yang bisa jadi 'blunder' terhadap pemindahan IKN.

Kita berharap agar dalam menyusun Badan Otorita, warga Kaltim ikut dilibatkan, termasuk menunjuk kepala, wakil, dan tim otorita IKN bukan didasarkan pada machstaat, tapi berdasar atas Rechstaat.
Otorita IKN dalam mencapai visi dan misi sebagai kota yang smart, green, forest, blue dan sustainable city butuh seseorang yang paham teknologi, hukum dan ekonomi berlatar belakang praktisi dan akademisi, memiliki kemampuan berbasis sistem manajemen, memili jaringan yang luas baik di dalam maupun luar negeri.
Satu lagi ada jejak rekam kalau yang bersangkutan punya jejak kepedulian, solusi, dukungan dan ajakan ke banyak orang dan lembaga dalam mengawal IKN baru. (*)