UMKM Kaltara

Produk UMKM Kaltara Mulai Ramai di Swalayan Modern,Tembus Pasar Luar Daerah lewat Online

Produk UMKM Kaltara dengan ragam olahan khasnya kini mulai menghiasi pasar-pasar modern seperti swalayan

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Hajrah
TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi
Warga Kalimantan Utara, Suryana (kanan) dan Mardiah (kiri) saat memperlihatkan usaha produknya, keduanya memanfaatkan medsos dan bergantung pada modal sendiri untuk merintis usaha UMKM Kaltara. (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) 

TRIBUNKALTARA.COM- Produk UMKM Kaltara dengan ragam olahan khasnya mulai menghiasi pasar-pasar modern seperti swalayan

Tak seperti dulu untuk urusan pemasaran yang kerap menjadi kendala, kini dengan memanfaatkan gawai pelaku UMKM Kaltara bisa memasarkan secara online hingga ke luar kota.

Di Tanjung Selor melalui Rumah Aktif UMKM Bulungan banyak produk-produk dari UMKM Kaltara yang mulai menunjukkan eksistensinya  berkompetisi dengan brand yang sudah lebih dulu punya nama.

Adalah Mardiah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan produk makanan ringan dari olahan keladi.

Usaha yang ia mulai sejak 2018 lalu ini, memiliki bahan baku yang berasal dari petani di wilayah Selimau, Bulungan.

Produk UMKM Kaltara yang dirintis Suryana dan Maryati. (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)
Produk UMKM Kaltara yang dirintis Suryana dan Mardiah. (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)

Baca juga: Siap Bantu Pelaku UMKM Bangkit, Ketua PKK Kaltara Rachmawati Zainal Inginkan Ada Bursa Batik

"Usaha saya ini keripik keladi, ini kan jarang ya, jadi kami memperkenalkan produk lokal,
keladi ini saya ambil langsung dari petaninya, petaninya ada di Selimau, mereka tanam keladi ini," kata Mardiah.

Mardiah menuturkan, dengan mengantongi izin edar, produk olahannya dapat memasuki pasar swalayan atau ritel modern.

Ia juga menggunakan media sosial sebagai sarana memasarkan peoduk olahan yang diberi nama Keripik Keladi.

Baca juga: Pemerintah masih Cairkan BLT UMKM di 2022, Berikut Syarat dan Cara Cek Daftar Penerima di Link Ini

"Kemarin itu kita sudah punya izin edar, kalau sudah ada izin edar, kita bisa taruh ke pasar modern swalayan bahkan keluar daerah," ujarnya.

"Kami ini juga pasarkan online, kadang titip ke Toko oleh-oleh Kaltara, di toko-toko juga ada, tapi biasanya kami via online aja pakai WhatsApp," sambungnya.

Mardiah menuturkan, selain mengantongi izin edar produknya juga harus dikemas dengan kemasan atau packaging yang menarik, menurutnya usahanya tersebut mampu menghasilkan omzet hingga Rp 5 juta per bulannya.

"Kalau omzet itu lumayan, kisarannya mungkin ada sampai Rp 5 juta sebulan," tuturnya.

Senada dengan Mardiah, salah satu pengusaha UMKM lainnya ialah Suryana, ia memiliki usaha Kue Haw yang dirintis sejak 2018 lalu.

Bagi Suryana, produk Kue Haw yang berasal dari beras ketan itu memang dipasarkan sebagai panganan oleh-oleh khas Kaltara.

"Kalau ini dari beras ketan, kalau saya memang pasarnya oleh-oleh karena itu kita pakai packaging yang menarik, kalau untuk medsos saya lebih ke Instagram, pesanan dari luar kota itu banyaknya dari Instagram," katanya.

"Penjualan online lewat Instagram, ada juga yang beli dari Surabaya dari Samarinda dari Jakarta," sambungnya.

Selain Kue Haw, kini Suryana, juga memiliki produk olahan baru berupa keripik pisang. Dua produk tersebut, kata Suryana mampu menghasilkan omzet hingga Rp 7 juta.

"Kalau Salket pisang itu kita mulai dari 2021, kalau ini keripik pisang pakai coklat lumer jadi ini varian baru, omzet dari dua ini kira kira bisa sampai Rp 6-7 juta," ungkapnya.

Produk UMKM Kaltara yang dirintis Suryana dan Maryati. (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)
Produk UMKM Kaltara yang dirintis Suryana dan Mardiah. (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi) (TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)

Baik Mardiah dan Suryana mengaku menggunakan modal dari kantong sendiri untuk memulai usahanya, mereka mengatakan yang terpenting dalam merintis usaha ialah manajemen keuangan.

"Kalau selama ini teman-teman masih modal sendiri, kalau KUR mungkin ada saja, kalau kami inikan masih skala kecil, kalau masih bisa pakai uang sendiri engga usahlah utang dulu karena masih skala kecil, jadi modal diputar lagi diputar lagi jadi bagaimana kita me-manage keuangannya," ujarnya.

(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved