Buya Yahya: Insecure adalah Kesombongan yang Digencet oleh Kefakiran, Pahami Ini Agar Percaya Diri

TRIBUNKALTARA.COM - Pendakwah Buya Yahya menyebut bahwa minder, atau bahasa kekiniannya insecure, boleh jadi adalah sikap sombong yang hanya digencet oleh kefakiran.

Mengenai sikap minder ini, Buya Yahya mengaitkan dengan kisah serorang bernama Rib'i, ia adalah orang yang diutus oleh utusannya Nabi Muhammad.

Dikisahkan oleh Buya Yahya bahwa Rib'i ini sudah renta, jalannya sempoyongan sehingga harus dibantu tongkat, dan pakaiannya compang-camping.

Suatu ketika Rib'i memakai keledai bertemu dengan salah satu Kaisar atau Raja.

Baca juga: Status Istri Ditinggal Suami Enam Bulan Tanpa Kabar, Begini Penjelasan Buya Yahya

Saat semua orang ngesot berlutut untuk bertemu sang Raja, Rib'i yang sederhana justru datang seolah yang ditemuinya adalah orang biasa.

Dia lalu duduk di samping Raja dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang diutus oleh utusannya Nabi Muhammad.

Sang Raja dibuat gemetar oleh Rib'i. Dalam hati sang Raja berkata "Orang yang diutus oleh utusannya Nabi Muhammad saja sangat berani, bagaimana dengan Nabi Muhammad"

Melalui kisah tersebut, kata Buya Yahya, memberikan hikmah kepada umat Islam untuk tampil berwibawa tidak minder.

Baca juga: Bagaimana Hukum Islam bagi Perebut Laki Orang? Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad

"Kita mewakili Islam kok lembek, lesu, kayak orang kurang makan. Islam itu percaya diri, berwibawa," kata Buya Yahya dikutip TribunKaltara melalui video ceramahnya di saluran Youtube Al-Bahjah TV.

Lanjut Buya Yahya, orang yang minder karena merasa dirinya fakir, rendah dalam urusan dunia, maka saat diberi kelebihan oleh Allah, akan jadi sombong.

"Hal yang menjadikan kita besar hati adalah Allah. Itu makanya orang minder itu bukan selalu baik, justru sebaliknya," terang Buya Yahya.

Ditegaskna oleh Buya Yahya orang Islam tidsk boleh minder, karena punya Allah yang maha segalanya.

Baca juga: Doa Terhindar dari Sifat Iri, agar Dijauhkan dari Rasa Dengki dengan Kesuksesan Orang Lain

"Fisik boleh kecil, kurus, itu misalnya, tapi tidak boleh minder. Kita bangga karena ada Allah. yang rendah adalah orang yang bangga dengan hartanya. Makanya, yang hidupnya bangga dengan hartanya, ketahuilah saat nyungsep, pasti minder nantinya."

Sambung Buya Yahya, kalau ada anak dengan kepribadiannya yang suka minder, harus dimarahi.

Menurut Buya Yahya, tak ada yang simpati kepada orang yang minder, loyo, lemas saat bertemu orang.