Liga Italia
Dusan Vlahovic dalam Bayang-bayang Kelam Punggawa Serbia di Juventus
Kedatangan Dusan Vlahovic ke Juventus pada bursa transfer Januari diharapkan mampu menjadi solusi nyata lini depan Bianconeri yang kurang memuaskan.
TRIBUNKALTARA.COM - Kedatangan Dusan Vlahovic ke Juventus pada bursa transfer Januari diharapkan mampu menjadi solusi nyata lini depan Bianconeri yang kurang memuaskan.
Sebab, penampilan apiknya bersama Fiorentina diprediksi bisa berkembang dibawah asuhan Massimiliano Allegri.
Tetapi Dusan Vlahovic musti waspada. pertarungan ujung tombak masih harus dilewati. Sebab, di sana ada nama bintang Spanyol Alvaro Morata (29), dan striker muda Italia, Moise Kean (21).
Tetapi hal yang paling patut diwaspadai adalah bayang-bayang kegagalan. Top skor sementara Serie A Italia itu bisa saja memperpanjang rekor buruk punggawa Serbia di tubuh Si Nyonya Tua. Sebab, dari sederet pemain Serbia yang bersinar, selalu redup bersama Juventus.
Sebut saja Azoran Mirkovic. Palang pintu andalan Atalanta itu bergabung dengan Juventus pada awal musim 1998/1999. Performa menawan di Atalanta menjadi alasan utama sang defender digaet.
Tetapi sayang, di Turin dia kian menurun. Perannya tidak sevital di Atalanta. Dia jarang mendapat kepercayaan dari juru taktik Juventus, baik Marcello Lippi maupun Carlo Ancelotti. Mirkovic tidak pernah jadi pilihan reguler.
Dari semua laga Juventus, Mirkovic hanya terlibat dalam 51 penampilan dan kerap turun dari bangku cadangan. Beruntung, namanya turut tercatat dalam euforia kemenangan Piala Intertoto 1999. Dia kemudian memutuskan hijrah ke klub asal Turki, Fenerbahce, pada musim panas 2000.
Kemudian ada nama Darko Kovacevic. Sang bintang direkrut berkat ketajamannya semasa berkostum Real Sociedad. Bersama Bianconeri dia cukup mendominasi persaingan dengan Filippo Inzaghi dan Alessandro Del Piero.
Bahkan di musim pertamanya bersama Juventus pada 1999/2000, dia sukses menorehkan statistik gemilang. Mengoleksi 20 gol dari 44 laga di semua kompetisi. Tetapi hadirnya David Trezeguet pada musim 2001/2002 membuatnya tersingkir.
Sang arsitek Carlo Ancelotti lebih percaya pada kemampuan Trezeguet. Akibatnya, dia dia hanya tampil 27 kali di semua kompetisi dan hanya menjebol gawang lawan sebanyak enam kali di semua kompetisi.
Padahal, Kovacevic menjadi bagian penting saat Si Nyonya Tua menyabet gelar Piala Intertoto pada tahun 1999. Dia kemudian dilego ke Lazio pada pertengahan musim 2000/2001.
Baca juga: Dusan Vlahovic Sah Berseragam Juventus, Bagaimana Nasib Paulo Dybala?
Hal yang lebih mengenaskan bagi punggawa Serbia di Juventus menimpa Ivan Ergic. Gelandang ciamik milik klub Australia, Perth Glory itu didaratkan ke markas Juventus pada awal kampanye musim 2000/2001.
Selama berseragam Juventus, dia tidak sekalipun diberi kesempatan bermain reguler bersama rekan satu timnya. Di awal pembeliannya, ia langsung dipinjamkan ke klub asal Swiss, FC Basel.
Mendapat porsi bermain cukup di Swiss, dia kemudian memutuskan untuk meninggalkan Juventus dan dipermanenkan oleh FC Basel pada musim 2001/2002.
Milos Krasic juga sama. Winger produktif Serbia itu digadang-gadang mampu menjadi penerus Pavel Nedved. Dia mendapat kepercayaan penuh dibawah asuhan Luigi Delneri pada musim 2010/2011.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/dusan-vlahovic-resmi-berseragam-juventus.jpg)