Berita Bulungan Terkini
Warga Tionghoa Wajib Tahu, Ini Makna Barongsai, Hujan, Angpao dan Kue Keranjang di Tahun Baru Imlek
Warga Tionghoa wajib tahu, ini makna barongsai, hujan, angpao dan kue keranjang di Tahun Baru Imlek.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Warga Tionghoa wajib tahu, ini makna barongsai, hujan, angpao dan kue keranjang di Tahun Baru Imlek.
Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili akan jatuh pada 1 Februari 2022 mendatang.
Berbagai persiapan tengah dilakukan oleh warga Tionghoa, di Tanjung Selor, Klenteng Ta Pek Kong mulai bersolek, ratusan lampion dipasang di sekitar klenteng dan jalan-jalan kota.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Bulungan Sabtu 29 Januari 2022, BMKG Prediksi Cerah Berawan Sepanjang Hari

Berbagai acara juga tengah disiapkan setelah Tahun Baru Imlek atau saat perayaan Cap Go Meh, mulai dari pentas seni hingga barongsai keliling.
Ketua Panitia Imlek Bulungan, Hendi Dermawan mengatakan, barongsai tak hanya sebagai hiburan dan pertunjukan semata, namun juga diyakini memiliki makna bagi masyarakat Tionghoa, seperti mengusir hawa negatif.
"Kalau barongsai inikan ada tradisi keyakinan, kalau barongsai ini kan singa yang mengusir hawa negatif dan sebagainya," kata Hendi Dermawan, Minggu (30/1/2022).
"Jadi kalau ada barongsai yang datang ke rumah warga, hawa negatif hilang dan hawa positif bertambah," katanya.
Selain barongsai, Tahun Baru Imlek juga identik dengan kondisi curah hujan, tradisi membagi angpao, hingga kue keranjang.
Hendi menjelaskan, untuk cuaca hujan menjelang Imlek diyakini sebagai pembawa rezeki.
"Bagi sebagian orang dianggap kalau ada curah hujan dianggap rezeki, jadi bumi lagi dibersihkan ceritanya begitu, jadi kalau sebelum Imlek hujan turun diyakini rezeki lebih baik, kondisi lebih baik," terangnya.
Adapun angpao, kata Hendi, diyakini sebagai lambang akan kesuksesan dan rezeki, dan juga kebahagiaan, karenanya tradisi membagi angpao juga dapat diartikan sebagai berbagi kebahagiaan.
"Angpao itu biasanya dibagikan kepada anak-anak, dan mereka yang belum menikah atau kepada orang tua. Jadi dari anak-anaknya ke orang tua, lalu anak-anak yang sudah menikah juga gantian kasih ke adik-adiknya atau ke keponakan-keponakannya," ujarnya.
"Jadi kalau angpao itukan lambang kebahagiaan, sukses dan rezeki," ungkapnya.
Baca juga: Cegah Paham Radikalisme, Kakan Kemenag Bulungan Saimin Percaya Masyarakat Paham Cara Mengantisipasi

Terkait kue keranjang, Hendi mengatakan, tekstur kue yang lengket dan erat dimaknai agar hubungan keluarga menjadi lebih erat di tahun yang baru.
"Kalau malam hari sebelum Imlek kita juga ada silaturahmi keluarga besar mengumpul, dan makan malam bersama," katanya.
"Dan makan malam itu ada kue keranjang itu, ada maknanya juga kalau kue keranjang, itukan lengket erat, jadi silaturahmi bisa erat dan harapanya di tahun baru juga lebih baik," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Naik Tipe Jadi Polresta Bulungan, Struktur Pangkat Kasat Berubah? Penjelasan Kombes Pol Agus Nugraha |
![]() |
---|
AKBP Ronaldo Maradona Pamit, Kapolresta Bulungan Berikan Apresiasi, Kombes Pol Agus: Solid dan Paten |
![]() |
---|
Gunakan Anggaran DAK Rp 1 Miliar, Dinas PUPR Bulungan Rencanakan Pengaspalan Jalan Meranti |
![]() |
---|
Bakal Gunakan Dana Alokasi Khusus, Dinas PUPR Bulungan Rencanakan Pengaspalan Jalan Meranti |
![]() |
---|
Menteri Sosial Tri Rismaharini akan Berkunjung ke Kalimantan Utara, Simak Agendanya |
![]() |
---|