Begini Tata Cara Isoman yang Tepat, Bukan Malah Jalan-jalan dan Berkeliaran Menulari Orang
Jagat maya dihebohkan unggahan sosial media pemilik akun bernama Reza Fahd Adrian.Dalam keterangannya dia batal ke Bali karena positif omicron
TRIBUNKALTARA.COM- Jagat maya dihebohkan unggahan sosial media pemilik akun bernama Reza Fahd Adrian.
Dalam keterangannya dia menulis batal ke Bali karena positif Covid-19 varian Omicron. Bukannya isolasi mandiri, ia malah mengalihkan rutenya berjalan-jalan mengelilingi kota Batu dan Malang.
Masih dalam keterangannya, ia bilang omicron yang diderita tidak memiliki gejala berat karena sebelumnya sudah pernah terinfeksi varian Delta.
Dirinya mengaku hanya merasakan gatal tenggorokan, radang, badan meriang, dan sering bersin.
Kurang lebih menurutnya gejala yang ia rasakan persis seperti saat dia baru selesai mendapatkan vaksin moderna.
Yang bikin warganet gerah dengan postingan akun tersebut karena seolah tanpa rasa bersalah, mengumumkan dirinya positif dengan berbagai gejala namun tetap asik menikmati momen jalan-jalannya.
Ada dua foto yang ia unggah di akun media sosialnya. Satu, mengabadikan suasana sebuah pusat perbelanjaan dan potret dia sedang menikmati spot wisata.
Gerak cepat Kepolisian yang mengetahui informasi tersebut langsung melakukan pemanggilan kepada pemilik akun bersangkutan. Kabarnya telah dikirim surat pemanggilan untuk mengklarifikasi perihal postingannya tersebut.
Akibat unggahan itu, banyak orang menjadi was-was. Perilaku tidak bertanggung jawab oknum yang menganggap sepele penularan virus Covid-19 dengan mengabaikan protokol kesehatan dan aturan isolasi mandiri yang berlaku.
Baca juga: Ingat, Jangan Lengah Prokes,Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Varian Pendahulunya
Dikutip dari Tribunnews, pasien yang terinfeksi Covid-19 namun bergejala ringan atau tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Arahan pemerintah ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. Menurutnya, ada beberapa tata laksana yang harus dilakukan menghindari kluster keluarga di dalam rumah.
"Kita wajib mengetahui tata laksana isoman yang tepat supaya tidak malah jadi kluster keluarga.
Jadi kalau misalnya ada anggota keluarga terkonfirmasi positif, hal pertama yang dilakukan adalah dia harus lapor," katanya pada siaran Radio RRI, Senin (7/2).
Pasien dapat lapor ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat seperti puskesmas atau satgas setempat. Sedangkan untuk keluarga lainnya, ada beberapa hal yang bisa disiapkan.
Pertama, harus ada anggota keluarga yang mau dan bisa menjadi perawat dari pasien tersebut. Tapi perawat ini dipastikan tidak punya faktor risiko tinggi.