Agar Tak Sekedar Numpang Lewat di Rekening, Begini Jurus Jitu Mengelola Gaji Bulanan
Memiliki penghasilan tetap tak selalu menjamin keuangan pribadi selamanya stabil.Ada kiat mengatur keuangan yang perlu diperketat lagi
TRIBUNKALTARA.COM- Memiliki penghasilan tetap tak selalu menjamin keuangan pribadi selamanya stabil.
Sebab menjadi pekerja yang memiliki gaji bulanan, berarti ada pendapatan terukur yang tetap setiap bulannya.
Jika keliru mengatur, bisa-bisa setiap bulan kita hanya akan diperhadapkan pada situasi gali lubang tutup lubang atau besar pasak dari tiang.
Keadaan menjadi semakin sulit saat tak bisa berhemat alih-alih menyisihkan untuk tabungan.
Nah, agar menjadi pekerja bulanan yang gajinya tak sekedar lewat saja di rekening, memang perlu usaha.
Ada kiat mengatur keuangan yang perlu diperketat lagi.
Bisa dimulai dengan mengendalikan diri sendiri untuk tidak bersikap impulsif saat berbelanja. Dahulukan kebutuhan bukan keinginan.
Hindari berutang untuk hal yang bersifat keinginan.
Berutang tidak selamanya buruk, tapi berutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan sebaiknya dihindari.
Mulai rapikan catatan pengeluaran harian juga bisa menjadi kiat. Meski agak kuno namun cara ini bisa mengukur aliran dana yang keluar lebih terperinci, kita juga jadi tahu apa-apa saja kebutuhan konsumtif yang perlu di rem agar keuangan pribadi lebih stabil.
Baca juga: Perjuangan Pengemis Abang Adik Punya Tabungan Ratusan Juta di Bank, Ayah Lumpuh & Kakak Meninggal
Bagi para pekerja atau pun pengusaha, penghasilan atau gaji merupakan 'nyawa' kita untuk menyambung hidup.
Dari penghasilan tersebut kita bisa menabung, berinvestasi, berasuransi atau mempersiapkan dana darurat.
Meski demikian, sering kali peghasilan kita ludes duluan untuk membayar tagihan rutin serta membeli barang yang kita inginkan saja tanpa semmpat menyisihkannya.
Ini lah yang disebut dengan siklus gaji hanya numpang lewat untuk membayar kebutuhan sehari-hari tanpa dapat disisihkan untuk ditabung maupun investasi.
Siklus paycheck to paycheck ini tentunya memberikan dampak yang tidak baik bagi keamanan finansial di masa depan.
Contohnya timbul krisis finansial saat kejadian tidak terduga datang karena tidak memiliki dana darurat ataupun proteksi.
Harus bekerja hingga tua untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.
Baca juga: Fuji Banjir Job, Haji Faisal Mertua Vanessa Enggan Diberi Uang, Justru Ingatkan Menabung
Dikutip dari keterangan tertulis Lifepal.co.id yang diterima Kompas.com, sebagai platform marketplace asuransi, membagikan 3 tips menghindari siklus gajian yang cuma numpang lewat.
1. Evaluasi catatan pengeluaran
Buatlah catatan pengeluaran dan perhatikan atau evaluasi ke mana larinya pengeluaran Anda.
Apakah sebagian besar uang tersebut lari ke kebutuhan pokok atau ke hal yang bersifat keinginan saja yang sebenarnya belum diperlukan.
Jika ternyata lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan maka harus waspada.
Mulailah perbaiki arus kas atau cashflow Anda sedini mungkin.
Karena jika sampai tidak ada surplus di catatan keuangan Anda, sudah pasti tidak akan memiliki aset untuk ditabung, berinvestasi maupun proteksi guna mempersiapkan masa depan.
Ibaratnya besar pasak daripada tiang.
2. Tambah pemasukan jika memang kurang
Setelah mengevaluasi pengeluaran ternyata ditemukan bahwa pemasukan memang kurang karena pengeluaran dan kebutuhan pokok atau wajib terlalu besar maka tambahlah pemasukan Anda.
Seperti menambah pemasukan dengan mulai berbisnis, kerja sampingan, maupun meng-upgrade karir demi pekerjaan yang lebih baik.
Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan secara mandiri ataupun memanfaatkan situs maupun aplikasi pencarian kerja paruh waktu.
Selain itu, juga bisa meningkatkan kemampuan karir Anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi. Opsi lainnya, mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat yang menawarkan income (gaji) lebih tinggi.
3. Hindari "ngutang" untuk hal yang bersifat keinginan
Berutang tidak selamanya buruk, tapi berutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan sebaiknya dihindari.
Buat prioritas hemat finansial Anda, jangan sampai tertukar mana kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan semata.
Mengurangi pengeluaran juga memerlukan kebijakan dengan cara mengurangi yang bersifat keinginan.
Setelah menghindari berutang, jangan lupa sisihkan pemasukan Anda untuk proteksi.
Setelah kebutuhan proteksi terpenuhi baru lah mulai berinvestasi.
Hal ini dilakukan agar aset yang sudah susah payah terkumpul tidak habis begitu saja saat ada kebutuhan darurat yang biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit.
Proteksi diri serta kestabilan finansial Anda dengan asuransi.
