Berita Tana Tidung Terkini
Prakiraan Cuaca di Tana Tidung Kamis 10 Februari 2022, Waspada Hujan Ringan hingga Lebat Seharian
Berikut ini prakiraan cuaca di Kabupaten Tana Tidung pada Kamis (10/2/2022).
Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).
Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Tarakan Rabu 9 Februari 2022, Pagi Hari Diprediksi Berawan, Malam Hujan Lebat
Info BMKG Kamis 10 Februari 2022, Hujan Lebat Disertai Petir Potensi Terjadi di 26 Wilayah Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Berikut ini prakiraan cuaca sejumlah wilayah di Indonesia pada Kamis 10 Februari 2022 menurut rilis resmi BMKG.
Dalam riis resminya, BMKG memprediksi 26 wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang.
26 wilayah yang dimaksud di antaranya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
Termasuk pula di antaranya wilayah provinsi termuda di Indonesia, yakni Kalimantan Utara atau Kaltara.
BMKG mengimbau warga tetap waspada dengan perubahan cuaca yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Dikutip dari web.meteo.bmkg.go.id, Deputi Bidang Meteorologi, Rabu (9/2/2022), menyampaikan adanya Bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Samudera Hindia selatan Banten yang yang menginduksi peningkatan kecepatan angin (low level jet) di sekitar sistem tersebut.
Potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang yang bergerak ke arah selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Pusat Tekanan Rendah terpantau di perairan barat Australia yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Australia bagian barat.
Sementara Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten dan di Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi yang terpantau memanjang di Samudra Hindia barat daya Banten dan dari Laut Timor hingga Laut Arafuru.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari perairan timur Semenanjung Malaysia hingga Riau, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, dari Laut Jawa bagian timur hingga Selat Makassar bagian selatan, dari Laut Flores hingga Laut Banda, dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga NTT, dari Laut Sulawesi hingga Selat Makassar bagian utara, di Halmahera, di Papua, dan dari Laut Aru hingga Laut Arafuru selatan Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.