Pilpres 2024

Sindiran Tajam Puan Maharani, Kesal Ada Gubernur yang tak Menyambut Ketua DPR, Sasar Ganjar?

Peta menuju Pilpres 2024 kian panas, giliran Puan Maharani sindir seorang Gubernur yang tidak mau menyambut Ketua DPR RI, sasar Ganjar Pranowo ?

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) 

TRIBUNKALTARA.COM - Peta politik menuju Pilpres 2024 semakin panas, giliran Puan Maharani sindir seorang Gubernur yang tidak mau menyambut Ketua DPR RI, sasar Ganjar Pranowo ?

Dua kader PDIP, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo terus dikaitkan dengan persaingan sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Keduanya punya kekuatan dan dukungan yang tak main-main untuk maju di Pilpres 2024, namun Puan Maharani dan Ganjar Pranowo harus bersaing memperebutkan perahu dukungan PDIP.

Panasnya peta politik internal PDIP ini juga semakin menjadi ketika beberapa kali Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sudah jarang terlibat hadir bersamaan dalam suatu momen.

Terbaru, Puan Maharani sempat melontarkan sindiran tajam terkait kekesalannya terhadap seorang Gubernur yang tak mau menyambut kedatangan Ketua DPR RI.

Sindiran itu, berdasarkan pengalaman Puan Maharani saat berkunjung ke daerah dan tidak disambut oleh Gbernur.

Aksi itu membuat Puan Maharani merasa dongkol sehingga langsung disampaikannya ketika berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara Rabu (9/2/2022).

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya.

Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu?

Justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan Maharani dikutip dari Kompas.com saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itupun bertanya-tanya kenapa bisa ada Gubernur seperti itu.

Ia mengaku heran dengan kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

Baca juga: Survei Terbaru Populi Center di DKI Jelang Pilpres 2024, Anies, Prabowo hingga Ganjar Bersaing Ketat

Padahal, kata Puan Maharani, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.

"Kenapa gitu loh? Ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu?

Saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan Maharani.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," tambahnya.

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," sebutnya.

"Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDIP Sulut, baik eksekutif, legislatif, dan pengurus struktur partai.

Spontan para kader mengatakan, "diganti".

Puan Maharani merespons dengan melempar senyum.

Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat ditemui awak media di Panti Marhaen Semarang,Sabtu (15/2/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani saat ditemui awak media di Panti Marhaen Semarang,Sabtu (15/2/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA) (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Baca juga: Duduk Bareng Prabowo dan Megawati, Instagram Puan Maharani Diserbu, Ganjar Ikut Dibawa-bawa

Tidak jelas siapa Gubernur yang disindir Puan Maharani.

Namun Ganjar Pranowo ikut tereret lantaran Gubernur Jateng itu sudah lama tak pernah terlihat batang hidungnya dalam acara yang juga dihadiri Puan Maharani.

Pada Mei 2021, Ganjar Pranowo tak muncul dalam sebuah acara PDIP di Semarang yang dihadiri Puan Maharani.

Bahkan belum lama ini saat meresmikan Pasar Legi di Solo, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng juga tak terlihat dalam acara yang dihadiri sejumlah pejabat termasuk Menteri PUPR dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Sementara itu, Puan Maharani menegaskan, Ketua DPR tidak bisa bekerja sendirian, ini butuh perjuangan.

"Ini perjuangan kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, satu nasional dalam pileg dan pilpres itu.

Karena Undang-undang menyatakan partai pemenang pemilu lah yang boleh atau berhak mempunyai Ketua DPR RI," ungkapnya.

Ia menuturkan, mendapatkan kursi Ketua DPR tidak mudah karena menguras energi luar biasa.

"Satu Indonesia loh. Artinya ini perjuangan kita semua bukan hanya saya sendirian," tuturnya.

Hal itulah yang membuat putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri tersebut bingung ada gubernur bersikap seperti itu.

"Begitu saya datang ngak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu.

Padahal harusnya jadi kebangaan loh, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," sebut Puan.

Di hadapan kader PDIP Sulut, Puan Maharani mengingatkan kader pertainya menghindari ego atau ambisi terlalu besar.

"Saya minta tolong jangan ada yang kemudian punya ego atau ambisi terlalu besar," ujarnya.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Kebinekaan Dalam Kemerdekaan Marak di Bulungan, Ini Penjelasan PDI-P Kaltara

Dia pun mencontohkan, kader harus mengetahui ukuran baju masing-masing.

"Kita harus tahu ukuran baju kita. Kalau ukurannya S ya S, kalau ukuranya M ya M, kalau Large ya Large. Nggak boleh juga terlalu ketat dan juga longgar.

Supaya apa? Supaya tahu diri. Jangan sampai teman makan teman," ungkapnya.

"Saya kadang-kadang suka nyelesin gitu, kalau apa kita udah mati-matian kerja berjuang untuk dia, tiba-tiba begitu jadi dia lupa sama kita," kata Puan Maharani.

Dalam rapat koordinasi itu, Puan mengaku bangga dengan apa yang dicapai PDIP Sulut.

Dia pun memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey, yang mampu membawa PDI Perjuangan menguasai Sulut.

"Makanya saya bilang kemajuan saat ini di kepemimpinanya Pak Olly.

Saya lihat gitu, di mana kita dari merangkak sampai akhirnya bisa seperti ini," kata Puan Maharani.

Puan mengklaim Sulawesi ini akhir-akhir ini jadi warna merah.

Iapun meyakini PDIP bisa berkuasa saat ini karena soliditas partai.

"Pasti karena soliditas. Kunci daripada kemenangan itu adalah soliditas.

Ada pemimpin yang bisa merangkul dan membuat semua itu satu barisan.

Di situ saya lihat, di setiap tempat ada pimpinan kuat pasti itu kita satu barisan," ujar Puan Maharani.

Baca juga: Mendadak PDIP Pasang Badan, Hasto Pagari Ganjar dari Godaan Golkar Menuju Pilpres 2024

Sulut menjadi salah satu contoh yang bisa ditampilkan ke daerah lain bagaimana kepemimpinan eksekutif, legislatif dan partai bisa berjalan bersamaan.

"Ini yang saya sampaikan kepada Pak Ketua DPD, kalau bicara di tempat pertemuan kepala daerah sampaikan gimana caranya supaya itu bisa berjalan di semua tempat," kata Puan Maharani.

(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok officialtribunkaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puan Curhat Ada Gubernur yang Tak Mau Sambut Saat Dirinya Turun ke Daerah", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2022/02/10/054500078/puan-curhat-ada-gubernur-yang-tak-mau-sambut-saat-dirinya-turun-ke-daerah?page=all.
Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey
Editor : Ardi Priyatno Utomo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved