UMKM Kaltara
Hobi Kuliner Hantar Muliana Bisa Punya Usaha Minuman Kekinian Sendiri, Dibantu Pinjaman KUR BRI
Tak terasa hampir enam tahun sudah Muliana bersama sang suami menjalani usaha sederhananya.Berjualan es boba dibantu pinjaman KUR BRI
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Hajrah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tak terasa hampir enam tahun sudah Muliana bersama sang suami menjalani usaha sederhananya.
Berjualan es boba, salah satu minuman kekinian yang tetap eksis hingga kini.
Cerita pelaku UMKM asal Tarakan yang mengawali batu loncatan usahanya dari iseng.
Awalnya Muliana menyicipi aneka minuman boba.
Dari situ ia dan suami mendapat inspirasi untuk mencoba peruntungan membuat usaha.
Bersamaan pula waktu itu, ia mendapat informasi bahwa di Taman Berlabuh, lokasi usaha yang ia pakai berjualan memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM yang ingin berjualan.
Memanfaatkan momen tersebut Muliana bersama suami tak mau melepas kesempatan tersebut.
Saat itu suami Muliana hanya memiliki penghasilan UMR.
Muliana sendiri masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan perintis di Bandara Juwata Tarakan kala itu.
Pada akhirnya, Muliana memilih berhenti karena ingin fokus menjalankan usaha boba yang sudah ia rintis dari nol.

“Tahun 2016 waktu itu mulai buka. Sebenarnya karena hobi juga. Jadi inisiatif buka usaha kecil-kecilan,” urainya.
Lama-lama, dari usaha itu menjadi pendapatan sampingan yang pada akhirnya bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Muliana mengaku modal awalnya sekitar Rp 7 juta.
Modal itu dipakai membuat gerobak dan membeli beberapa bahan minuman yang akan dipakai berjualan.
Dulu, di lokasi tempat Muliana berjualan memiliki sistem sewa dengan pemilik lahan.
Hampir tiga tahun berjalan saat itu. “Sekitar tiga tahun. Per bulan Rp 1 juta. Ada juga Rp 700 ribu,” jelasnya.
Pasca beralih kelola oleh Pemerintah Kota Tarakan, beban sewa berkurang.
“Jadi bayarnya Rp 600 ribu per bulan,”katanya.
Sejak awal buka, ramai datang pelanggan. Omzet bisa sampai Rp 15 jura per bulan.
Namun kini, pendapatan tak sebanyak dulu.
“Sekarang jauh menurun drastis karena pemulihan ekonomi, ada pandemik,” jelasnya.
Jika diingat-ingat, omzet di malam Minggu atau weekend bisa mencapai Rp 2,5 juta dalam sehari. “Tapi sekarang paling Rp 1 jutaan saja,” bebrnya.
Baginya membuka usaha pasti selalu menemui jalan yang tak mulus. Harus bersabar dan komitmen.
Apalagi ujian paling sulit saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 2020 masa itu mulai diberlakukan.
Berbulan-bulan lamanya Taman Berlabuh ditutup sementara. Omzet pun sudah tidak ada. Barulah di 2021 kemarin, Taman Berlabuh kembali bisa dibuka.
Berkat BRI Cabang Tarakan yang menyalurkan bantuan pinjaman KUR, pelan-pelan pendapatannya kembali pulih.
“Pas sudah mulai berhasil mau buat gerobak, kami diberikan pinjaman dari BRI sekitar Rp 25 juta,” urainya.
Dana itu pun dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mulai dari menjadikan modal dan juga untuk biaya perbaikan gerobak.
“Karena saat itu sempat vakum jualan. Tak ada pemasukan. Kebutuhan makin banyak, biaya listrik, air dan makan sehari-hari. Jadi modal itu sebagian juga kami sisihkan tambah menu jualan,” sambungnya.
Sedikit membahas pinjaman KUR BRI menurutnya sangatmudah. Syaratnya pun dinilai tak menyulitkan.
“ Yang penting punya izin usaha, sudah bisa kami ajukan ke BRI cabang Tarakan untuk tempat usaha kita. Memang harus ada tempat usaha dulu,” ura perempuan yang beralamat di Jalan Jagung Perumahan Citra Cemerlang Kelurahan Karang Harapan Kota Tarakan ini.
Ia mengakui sampai saat ini pinjaman KUR tersisa 9 bulan lagi bisa terlunaskan.
Dirinya optimis dengan pemasukan sehari-hari dari usahanya berjulaan Boba, ia bisa melunasi sisa pinjaman KUR di BRI Tarakan.
“Yang penting yakin, usaha, dan berdoa. Harus optimis,” ujar Muliana kepada TribunKaltara.com.
Ia bersama suami juga diberikan keringanan saat 2 tahun pandemi.
“BRI memberikan kami sanggahan atau boleh belum bayar per bulan. Kami diberikan keringanan karena memang omzet saat itu belum ada,” lanjutnya.
Ia bersyukur saat ini kondisi sudah berangsur membaik. Omzet pun kembali normal. “Kami berharap saja taman tidak tutup lagi supaya tetap bisa berjualan,” jelas perempuan berusia 28 tahun tersebut.
Ia juga begitu bersyukur karena bisa mendapatkan informasi adanya pinjaman KUR yang bisa membantu memberikan modal usaha.
“Yang jelas untuk betul-betul usaha, ini sangat membantu pinjaman KUR-nya.
Bahkan kini pihaknya ditawari lagi untuk melakukan top up atau penambahan pinjaman.
Menurut Muliana ia termasuk nasabah yang tidak pernah nunggak angsuran.
(*)