Berita Tarakan Terkini
Dua Maskapai Penerbangan akan Beroperasi Tarakan, Air Asia Ajukan Slot Time, Citilink Masih Dikaji
Memasuki Februari direncanakan Air Asia dan Citilink rencananya akan beroperasi di Bandara Juwata Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Memasuki Februari direncanakan Air Asia dan Citilink rencananya akan beroperasi di Bandara Juwata Kota Tarakan.
Sampai saat ini dikatakan Kepala Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan, Agus Priyanto, sebelumnya maskapai penerbangan AirAsia sudah mengajukan penerbangan slot time.
“Slot time itu izin terbang menuju ke sini dan pergi dari Tarakan. Itu dalam setahun terbagi dua season. Season winter dan summer,” urai Agus Priyanto.
Baca juga: Dua Maskapai Penerbangan Rencana Beroperasi di Bandara Juwata Tarakan, Harga Tiket Bisa Bersaing
Pada saat nanti memasuki summer, mereka sudah mengajukan slot time kepada Indonesia Airpot Slot Manajemen (IASM). IASM adalah organisasi yang mengelola slot time seluruh Indonesia dan melaksanakan kegiatan slot conferm.
“Saat kami di Bandung, dia mengajukan itu. Dan dari hasil itulah kami sampaikan kemarin kepada teman media rencananya bulan Februari akan terbang dari Tarakan dan ke Tarakan,” ujarnya.
Demikian juga rencana Citilink. Komunikasi via telepon, dijanjikan oleh pihak Citilink Februari bisa beroperasi.
Baca juga: Daftar Harga Tes PCR yang Disediakan Maskapai Penerbangan, Garuda Indonesia hingga Lion Group
“Saya kebetulan punya rekan yang menjadi pilot Citilink dan klarifikasi ke beliau apakah benar, katanya benar sudah ada persiapan. Makanya ini menjadi dasar kami untuk menyampaikan kepada teman media kemarin,” urainya.
Pihaknya juga sudah bersurat secara resmi ke Citilink dan informasinya akan beroperasi di Februari.
“Masih ada dua minggu lagi, mudahan teralisasi,” harapnya.
Namun lagi-lagi dalam hal realisasi kembali kepada pihak keduanya selaku operator. Kemungkinan saat ini keduanya sedang melakukan evaluasi.

“Apalagi menurut kami ini low season. Low Season ini buat mereka agak susah. Tapi pada saat peak season, ini kemungkinannya ada potensi. Kemungkinan Februari masih mengkaji dan mereka akan menerbangkan pada saat peak season,” beber Agus kepada TribunKaltara.com.
Ia melanjutkan, transportasi udara menjadi penyumbang inflasi seperti yang selalu dirilis Bank Indonesia, pihaknya tidak memungkiri.
“Namun kami tidak bisa berbuat apa-apa dan yang bisa kami lakukan adalah mengundang airline lain supaya ada persaingan usaha yang sehat,” ujarnya.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Nataru Diprediksi Hari Ini, Empat Maskapai Disiapkan Angkut Penumpang
Jika hanya ada satu maskapai, bisa saja bermain di regulasi yang ada yakni tarif batas bawah dan tarif batas atas.
“Pada saat low season bisa bermain di titik batas itu. Saat peak season juga demikian. Tapi tetap tidak melewatkan ambang batas,” jelasnya.
Memang secara regulasi tidak menyalahi aturan namun jika ada persaingan airline lainnya, untuk menerapkan permainan batas bawah dan atas pasti akan berpikir ulang.
“Di samping bermain dalam regulasi, akan bersaing kepada saingan lain. Efek dari persaingan usaha, kalau ada operator lain, inflasi bisa ditekan. Tapi kalau hanya ada satu operator, agak sulit,” tegasnya.
Pada intinya, pihaknya tidak menjanjikan dan hanya sekadar menginformasikan wacana masuknya AirAsia dan Citilink. Terlepas realisasinya pihaknya mengembalikan kepada kedua calon operator tersebut.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Nataru Diprediksi Hari Ini, Empat Maskapai Disiapkan Angkut Penumpang
Adapun rencana tujuan AirAsia dan Citilink, belum diketahui ke mana saja. Bisa jadi direct dari Jakarta langsung tujuan Tarakan atau melalui Balikpapan atau Makassar.
“Mereka yang punya kajian mana yang lebih menguntungkan bagi airline,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah