Berita Islami

Perjalanan Rasulullah Bertemu Allah, Ini Alasan Peristiwa Isra Miraj Terjadi Malam Hari

Berikut ini alasan di balik peristiwa Isra Miraj yang terjadi malam hari.

Freepik
Ilustrasi Isra Miraj. 

Di antaranya, kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang-bintang sebagai Tuhan, kemudian sadar bahwa bintang-bintang tersebut ternyata bukan Tuhan karena ia menghilang. Hal ini terekam dalam Surat Al-An’am ayat 76:

فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ

Artinya, “Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata, ‘Inilah Tuhanku,’ tetapi tatkala bintang itu tenggelam ia berkata, ‘Saya tidak suka kepada yang tenggelam.’”

Selain itu, malam juga menjadi waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS sesuai firman Allah SWT dalam Surat Yusuf ayat 98. Selain dua kisah tersebut masih ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan kemuliaan malam dalam kehidupan para nabi sebelumnya.

Hal ini sekaligus juga sebagai bantahan untuk para filsuf yang menganggap bahwa malam merupakan waktu yang hina. Hal ini diungkapkan oleh Ibnu Dihyah sebagai berikut:

قال ابن دحية: ولإبطال قول الفلاسفة: إن الظلمة من شأنها الإهانة والشر

Artinya, “Menurut Ibnu Dihyah, terjadinya Isra pada waktu malam sebagai bantahan atas pendapatnya para filsuf, ‘Sesungguhnya dalam malam terdapat celaan dan keburukan'."

Baca juga: Kisah Menarik di Balik Isra Miraj, Ini Doa Sambut Peringatan Turunnya Perintah Salat kepada Nabi

Kelima, karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Maka dari itu, Allah SWT memberangkat Rasul pada malam hari.

Keenam, malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang memiliki keistimewaan seperti ini.

Ketujuh, malam adalah waktu turunnya wahyu yang pertama.

Kedelapan, malam adalah waktu dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat satu-satunya waktu siang yang memiliki keutamaan tersebut.

Kesembilan, karena malam adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat. Sedangkan pagi diciptakan Allah SWT untuk mencari penghasilan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al Furqan ayat 47:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا

Artinya, “Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” Wallahu a‘lam.

(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved