Berita Bulungan Terkini

Jelang Ramadan, Kemenag Bulungan Bakal Atur Lagi Kegiatan Ibadah Tatap Muka di Masjid

Tiga minggu menjelang bulan suci Ramadan, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bulungan Saimin bakal mengatur ibadah tatap muka di Masjid.

Penulis: - | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Georgie Sentana Hasian Silalahi
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bulungan, Saimin. (TribunKaltara.com / Georgie Sentana Hasian Silalahi) 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Tiga minggu menjelang bulan suci Ramadan, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bulungan Saimin akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak pimpinan Masjid terkait rencana pemberlakuan ibadah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

"Juknis menghadapi ramadhan itu belum ada tetapi kami yakin bahwa nanti akan ada rapat koordinasi dengan seluruh pengurus Masjid di Bulungan akan tetap diatur," ungkapnya Kamis (10/3/2022).

Sebab saat ini Saimin melihat perkembangan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bulungan masih terus mengalami peningkatan sehingga aturan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 04 Tahun 2022 tentang pelaksanaan kegiatan peribadata keagamaan di tempat ibadah pada masa PPKM Level 1 sampai 3 Covid-19 masih diterapkan.

Baca juga: Soal Aturan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid & Musala, Ini Tanggapan Kepala Kemenag Bulungan

"Walaupun ada pelonggaran tatanan ibadah, tapi memang sekarang kita masih belum bebas dari era pandemi Covid-19, apalagi Bulungan masih kasus Aktifnya meningkat terus," ungkapnya Kamis (10/3/2022).

Termasuk pengaturan pengeras suara atau toa Masjid, Saimin akan lakukan pertemuan dengan pihak penanggung jawab Masjid se-Kabupaten Bulungan menjelang bulan suci Ramadan.

"Tentang pengeras suara itu tentu kami akan mengingatkan kepada para pemimpin penanggung jawab Masjid, menjelang masuknya Ramadan pasti berbeda ibadahnya dengan hari-hari biasanya," ucapnya.

Baca juga: Cegah Paham Radikalisme, Kakan Kemenag Bulungan Saimin Percaya Masyarakat Paham Cara Mengantisipasi

Menurutnya hal tersebut bukan maksud menghalangi kekhusyukan dalam peribadahan melainkan untuk menciptakan rasa keamanan bersama dalam bertoleransi

"Tetapi sekali lagi semua itu tidak bermaksud menghalangi apalagi kemudian mencegah sengaja ada politisasi agar tidak khusyuk tapi menciptakan rasa keamanan bersama dalam toleransi," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved