Berita Daerah Terkini
IRT Anak 5 di Berau Meninggal Dunia Saat Hendak Antre Beli Minyak Goreng, Saksi Mata Beber Kejadian
Ibu Rumah Tangga anak 5 di Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim meninggal dunia saat hendak antre minyak goreng, saksi mata beber kejadian.
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Ibu Rumah Tangga anak 5 di Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim meninggal dunia saat hendak antre minyak goreng, saksi mata beber kejadian.
Seoarang saksi mata, yang juga sebagai pedagang di dekat lokasi kejadian seorang IRT anak 5 meninggal dunia saat hendak antre membeli minyak goreng, Sinta mengungkapkan, almarhumah Sandra saat itu baru hendak ikut masuk dalam antrean.
Sinta bersaksi, situasi saat itu sudah banyak warga yang hendak mengantre pembelian minyak goreng di sebuah ritel modern.
Namun, Sinta saat itu melihat, baru saja Sandra hendak ikut mengantre bersama warga lainnya, Sandra tiba-tiba pingsan.
Baca juga: Ibu 5 Anak Meninggal saat Antre Minyak Goreng, Suami Ungkap Kronologi: Saya Ingatkan Jangan Ngantre

Ibu 5 anak meninggal dunia saat antre minyak goreng? suami ungkap kronologi: Saya ingatkan jangan ngantre.
Suami dari salah seorang warga Teluk Bayur yang dikabarkan meninggal sebab mengantre minyak goreng, mengatakan bahwa sang istri sebenarnya belum sempat ikut antre minyak goreng.
Sang suami, Budianto menepis adanya pengakuan bahwa almarhumah istirnya itu tidak dalam posisi desak-desakan untuk mengantre.
Melainkan, baru melihat kondisi lokasi dan hendak mengantre.
“Iya, saya sudah larang. Memang tidak saya bolehkan juga,” tegasnya kepada TribunKaltara.com, Minggu (12/3/2022).
Bapak dari 5 orang anak ini, menyesali adanya narasi bahwa istrinya ikut mengantre.
Tetapi Ia mengakui memang sebelum berangkat, almarhum istrinya yakni Sandra sudah mengeluh sedang sakit.
Ia mengatakan sebelum berangkat tadi, almarhum istrinya pamit untuk membali nasi kuning untuk sarapan, dan ingin melihat antrian di ritel nasional.
“Rumah ini kan jaraknya dekat, jadi dia bilang begitu, dan saya ingatkan jangan ngantri. Dia beli kue untuk sarapan saja tidak mau ngantri, apalagi ngantri minyak goreng,” jelasnya.
Saat itu, saat istrinya pergi, Budi dalam posisi mandi, dan belum selesai membasuh, orang-orang sudah mengatakan istrinya pingsan.
“Waktunya sangat singkat sekali, jadi dia tidak berdesak-desakan. Hanya turun saja ke alfamidi,” tegasnya.
Baca juga: Seorang Ibu di Berau Pingsan Lalu Meninggal saat Antre Minyak Goreng, Sempat Keluhkan Sakit Dada

Baca juga: Tersisa Kemasan Botolan 500 Ml Seharga Rp 15 Ribu, Minyak Goreng Kemasan Mulai Langka di Malinau
Sementara itu, salah seorang pedagang yang berada di depan ritel nasional tersebut, Sinta, melihat adanya kejadian tersebut.
“Memang banyak yang antri dan belum buka, Sandra itu baru mau masuk ke antrian, ya mungkin mau antre ya, tapi kasian, sedih juga langsung pingsan,” tutupnya.
Seorang Ibu di Berau Pingsan Lalu Meninggal saat Antre Minyak Goreng
Ikut antre minyak goreng, satu warga Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim mengalami pingsan lalu meninggal dunia, sempat keluhkan sakit dada.
Ikut mengantri Minyak Goreng, seorang wanita (41) tahun meninggal dunia saat mengantre minyak goreng di salah satu Ritel Nasional, di Kecamatan Teluk Bayur.
Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono melalui Kapolsek Teluk Bayur Iptu Kasiyono mengatakan, korban benar bernama Sandra (41), warga Jalan Kampung Cina Gang Empat, Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Teluk Bayur.
Baca juga: Tersisa Kemasan Botolan 500 Ml Seharga Rp 15 Ribu, Minyak Goreng Kemasan Mulai Langka di Malinau
Ia menjelaskan, kejadian terjadi sekira pukul 07.45 Wita. Saat itu, korban bersama warga lainnya sedang menungguritel tersebut buka untuk membeli minyak goreng.
Sebelum berangkat, diterangkan Kasiyono, sesuai penuturan dari suaminya yakni Budianto sebelum berangkat sempat mengeluh sakit di bagian dada.
“Dari keterangan suami, sebelumnya ada keluhan sakit di bagian dadanya,” jelasnya kepda Tribunkaltim.co, Sabtu (12/3/2022).
Sandra pun ternyata, dalam kondisi sedang sakit dan memiliki riwayat penyakit asma. Namun setelah itu, ia tetap menuju ke ritel dan ikut berkumpul. Tak berselang lama, korban jatuh pingsan.
"Dari penuturan saksi yang berada di lokasi kejadian, korban saat berada di depan ritel tersebut mengalami batuk dan tidak lama kemudian korban jatuh pingsan," jelasnya.
Baca juga: Warga Jangan Panik, Disperindagkop Bulungan Klaim Stok Minyak Goreng Aman, Polisi Ikut Serta Awasi
Melihat korban yang pingsan, keluarganya pun membawa kembali ke rumahnya. Jarak antara ritel dan rumah korban tidak terlalu jauh, sekitar 85 meter.
“Terkait kondisi di lokasi, sekitar pukul 07.40 WITA, memang ritel tersebut belum buka. Meski begitu, kalau dengar info, sudah pada ngumpul duluan, tapi tidak dalam kondisi desak-desakan ya,” tambahnya.
Dengan menggunakan mobil ambulance Kecamatan Teluk Bayur, dikatakan Kasiyono, korban lalu dibawa suaminya menuju ke RSUD Abdul Rivai. Belum sempat tiba di RSUD, korban sudah meninggal dunia.
“Baru sampai di Bujangga, korban sudah meninggal dunia, dan oleh suaminya di bawa pulang kembali ke rumah,” ungkapnya.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban. Kasus dalam proses lidik Polsek Teluk Bayur. Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Muslimin Kelurahan Teluk Bayur, masih menunggu kedatangan anak korban dari Samarinda,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Teluk Bayur, Endang Iriyani mengatakan turut prihatin atas kejadian yang sangat tidak disangka.
Baca juga: Disperindagkop Bulungan Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Kemasan 1 Liter, Berikut Lokasinya
Ia memastikan antrian tidak begitu berdesakan, namun memang betul, antusian warganya dalam mencari minyak goreng memang tidak berbeda dari yang lainnya.
Ia mengakui juga kejadian ini akan langsung diteruskan kepada Pemkab Berau, terutama anak dari Sandra sendiri, masih ada 2 anak yang masih kecil.
“Kami turut prihatin, hingga terjadi kejadian seperti ini,” tutupnya. (*)
Penulis: Renata Andini