Berita Islami
Begini Hukum Ziarah Kubur Menyambut Ramadan Dijelaskan Ustaz Abdul Somad
Bulan Ramadan 2022 segera tiba. Berikut ini hukum ziarah kubur menyambut bulan Ramadan dijelaskan Ustaz Abdul Somad.
TRIBUNKALTARA.COM - Bulan Ramadan 2022 segera tiba. Berikut ini hukum ziarah kubur menyambut bulan Ramadan dijelaskan Ustaz Abdul Somad.
Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah memutuskan jadwal Ramadan 2022 Masehi 1443 H jatuh pada 2 April.
Namun, pemerintah dan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) secara resmi belum mengumumkan jadwal Ramadan 2022.
Ziarah kubur sudah menjadi tradisi yang umum dilakukan jelang bulan Ramadan.
Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, berziarah kubur sempat dilarang Rasulullah SAW dengan.
Larangan Rasulullah SAW mengingat pada masa itu keimanan orang-orang belum kuat dan ditakutkan terjadinya kesalahpahaman.
Baca juga: JADWAL IMSAKIYAH KOTA TARAKAN 1-30 Ramadan 1443 H/2022 M
Namun saat ini ziarah kubur sudah dianjurkan karena diyakini keimanan orang-orang sudah mulai kuat.
"Rasulullah pernah melarang ziarah, karena dulu orang-orang minta-minta dengan yang di kubur. Setelah ajaran Islam kuat silakan ziarah kubur," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id Umat Islam Bersatu.
Ziarah kubur memiliki tiga manfaat bagi yang melakukan yakni ingat mati, meneteskan air mata, dan melembutkan hati.
Ditegaskannya, hukum ziarah kubur diperbolehkan. Namun, untuk waktunya, tidak terbatas hanya menjelang bulan Ramadhan saja.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja," ujar Ustaz Abdul Somad.
Hal tersebut mengacu pada hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur.
Baca juga: Jelang Bulan Ramadan 2022, Begini Hukum Berpuasa Tanpa Melaksanakan Salat 5 Waktu
Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
Itulah hukum diperbolehkannya ziarah kubur, asalkan dengan alasan ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan seseorang kepada akhirat.
Ada pula keterangan lain dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
