Berita Islami
Tips Berpuasa Ibu Hamil dan Menyusui, Ketahui Batas Akhir Bayar Utang Puasa Ramadhan
Berikut ini tips berpuasa di bulan Ramadhan bagi ibu hamil dan menyusui, ketahui batas waktu mengganti puasa Ramadhan.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini tips berpuasa di bulan Ramadhan bagi ibu hamil dan menyusui, ketahui batas waktu mengganti puasa Ramadhan.
Wanita hamil sebenarnya dibolehkan jika tidak mampu berpuasa di bulan Ramadhan.
Tapi tidak sedikit pula wanita hamil yang menyanggupi untuk berpuasa.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan, bagi ibu hamil tidak diwajibkan untuk berpuasa karena nantinya ibu hamil bisa membayar utang puasa di waktu lain.
"Ulama Saudi Arabia mengatakan perempuan yang hamil yang puasanya tinggal, maka mereka meng-qadha saja, ganti di hari yang lain," terang Ustaz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal Youtube irma hanifah.
Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan, pengganti puasa bagi wanita hamil dan menyusui tersebut tidak terpaut dengan Ramadan selanjutnya.
Ia mencontohkan, wanita yang di tahun pertama tak berpuasa karena hamil, lalu di tahun berikutnya belum sempat mengganti karena menyusui.
Maka, wanita itu bisa mengqadha di tahun-tahun jika dirasa sudah kuat dan tidak ada kewajiban untuk menyusui lagi.
"Nanti kalau anaknya sudah besar usia 5 -6 tahun usia SD si Ibu sudah kuat maka boleh diganti atau qadha," ujarnya.
Pendapat tersebut adalah dari Mazhab Hambali. Sedangkan Mazhab Syafi'i sedikit berbeda.
"Apabila ada unsur anak, yakni seorang ibu yang sehat namun khawatir dengan janin atau bayinya maka Mazhab Sya'fii menyebutkan qadha dan bayar fidyah, ada pula pendapat ketiga beberapa sahabat Nabi menyebut bayar fidyah saja, tidak ada yang salah, semua benar," pungkas Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Doa Menyambut Ramadhan Disebutkan Dalam Hadits Sahih, Simak Bacaan Niat Puasa dan Doa Sahur
Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil
Bagi para ibu hamil yang tetap ingin menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, berikut Tribunnews rangkum dari babycentre.co.uk, tips berpuasa untuk ibu hamil:
1. Tetap terhidrasi sebisa mungkin.
Jika cuaca sedang memasuki musim panas, pastikan tempat tersebut teduh.
Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat dan banyak minum cairan saat sahur.
Konsumsilah makanan yang mengandung banyak air seperti semur dan sup.
2. Perubahan kebiasaan makan dan kekurangan cairan bisa membuat ibu hamil sembelit.
Konsumsi banyak makanan berserat tinggi saat berbuka, seperti biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan.
3. Puasa terkadang dapat menyebabkan gangguan pencernaan , terutama jika makan sebelum fajar dan kemudian kembali tidur.
Cobalah makan makanan kecil sesering mungkin selama jam non-puasa dan jangan makan makanan tinggi lemak atau asin.
4. Bersantailah dan terima bantuan saat ditawarkan.
5. Tanyakan kepada keluarga atau teman yang pernah berpuasa saat hamil untuk tip dan saran.
6. Cobalah untuk tidak berjalan jauh atau membawa barang berat.
7. Kurangi pekerjaan rumah tangga dan apa pun yang membuat Anda lelah.
Tips Berbuka Puasa untuk Ibu Hamil
1. Cobalah makan perlahan saat buka puasa.
Mulailah dengan makanan ringan seperti sup.
Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberi energi yang sangat dibutuhkan.
2. Setelah berbuka puasa, pilihlah makanan yang memberi keseimbangan yang sehat antara makanan bertepung, buah dan sayuran, produk susu dan protein seperti daging, ikan, telur atau kacang-kacangan yang dimasak dengan baik.
Ini akan membantu bayi Anda tumbuh dengan baik.
3. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan biji-bijian, dan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan kering.
Ini akan membantu Anda terus maju karena melepaskan energi secara perlahan.
Daripada makanan olahan berlemak tinggi, pilih opsi yang lebih sehat seperti kentang atau buncis.
4. Makan sedikit namun sering.
Pastikan minum banyak cairan seperti air putih, rendah gula dan minuman bebas kafein untuk membantu Anda tetap terhidrasi dengan baik.
5. Usahakan untuk tidak mengonsumsi banyak makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Gula darah Anda kemudian akan turun dengan cepat, yang mungkin membuat merasa lemas dan pusing.
Batas waktu membayar utang puasa Ramadhan
Bagaimana yang masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu, kapan batas untuk qadha atau bayar puasa?
Ada beberapa kondisi yang memperebolehkan seseorang untuk tidak berpuasa, seperti musafir, orang yang sakit, lansia, dan lain-lain.
Keringanan itu dalam istilah fikih disebut dengan rukhsah, yaitu keringanan dalam beribadah yang diakibatkan oleh kondisi tertentu.
Bagi yang mampu, mereka diwajibkan untuk menggantinya di luar bulan Ramadan, dimulai sejak bulan Syawal.
Melansir laman resmi Lembaga Fatwa Mesir, Dr Ali Jumah Muhammad mengatakan, sebagian besar ulama berpendapat batas qadha puasa adalah bulan Ramadan selanjutnya.
Dengan demikian, tak ada ketentuan waktu dalam mengganti puasa.
Bahkan boleh dilakukan ketika menjelang Ramadan berikutnya sebagaimana yang dilakukan oleh Aisyah RA.
Diketahui Aisyah selalu membayar utang puasa pada bulan Syaban, seperti dalam hadis berikut:
"Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadan, tapi saya tidak mampu membayarnya kecuali di bulan Syaban, dikarenakan ia sibuk melayani dan menemani Nabi Muhammad SAW," (Muttafaqun Alaih).
Bahasan soal utang puasa atau puasa qada ini sesuai dengan hadis dan dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.
Pertanyaan yang kerap muncul, kapan batas terakhir membayar utang puasa sebelum Bulan Suci Ramadan?
Terutama buat wanita yang haid atau sedang sakit wajib bayar utang puasa Ramadan tahun lalu.
Mengapa demikian? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad
Jelang Bulan Suci Ramadan, umat muslim masih diselimuti pertanyaan perihal batas waktu puasa qada atau bayar utang puasa.
Terutama bagi wanita, bayar utang puasa di Ramadan tahun lalu tentu menjadi kewajiban yang harus dijalankan.
Lalu sebenarnya, kapan batas waktu boleh qadha atau bayar utang puasa Ramadan kita di tahun lalu?
Pertanyaan perihal puasa qada atau bayar utang puasa itu rupanya pernah dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.
Dilansir dari tayangan Q&A Ustadz, Ustaz Abdul Somad sempat dapat pertanyaan perihal kapan batas waktu bayar utang puasa tersebut dari seorang jamaah.
Mendengar pertanyaan itu, Ustaz Abdul Somad pun menjawabnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, bagi seseorang yang ingin membayar utang puasa di Ramadan tahun lalu, batas waktunya adalah sampai bulan Ramadan tahun ini.
Artinya, termasuk di bulan Syaban pada hari terakhir pun, seorang muslim masih bisa melakukan qada puasa Ramadan tahun lalu.
"Batasnya (qada puasa Ramadan tahun lalu) kapan? sampai Ramadan (tahun) ini," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad pun memaparkan hukumnya seseorang yang hendak membayar utang puasa di bulan Syaban pada hari Senin.
Maka dijelaskan Ustaz Abdul Somad, orang tersebut akan mendapatkan tiga keuntungan, yakni utang puasanya lunas satu hari, mendapat keutamaan puasa sunah Syaban dan juga puasa hari Senin.
"Siapa yang mengganti puasa di bulan Syaban hari Senin otomatis dapat tiga, puasa qada lunas satu hari, puasa sunah syaban dapat, puasa hari Senin dapat," imbuh Ustaz Abdul Somad.
Meski begitu, niatan puasa untuk mendapatkan tiga keuntungan itu dijelaskan Ustaz Abdul Somad hanya diucap satu saja, yakni niat untuk qadha puasa Ramadan.
"Niatnya satu aja, saya niat puasa qada. Otomatis dapat tiga. Jadi enggak perlu niatnya tiga," jelasnya Ustaz Abdul Somad.
Jika Ramadan 2022 sesuai jadwal PP Muhammadiyah yaitu 2 April, maka masih ada waktu 19 hari untuk melakukan puasa qada.
Puasa qada bisa dilakukan hingga 1 April, sebelum puasa pertama Ramadan 2022 pada 2 April.
(*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Cara Qadha Ramadhan Dijabarkan Ustadz Abdul Somad, Simak Tips Puasa Ibu Hamil dan Menyusui, https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/03/20/cara-qadha-ramadhan-dijabarkan-ustadz-abdul-somad-simak-tips-puasa-ibu-hamil-dan-menyusui.