Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Melayu Sukacita, Bisa Dibagikan untuk yang Berbahagia
Pantun adalah bagian dari tradisi lisan bangsa Melayu. Bentuk pantun terdiri dari empat larik, dua baris awal disebut sebagai sampiran.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pantun adalah bagian dari tradisi lisan bangsa Melayu.
Penggunaan pantun kerap digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara resmi hingga acara tak resmi.
Bentuk pantun terdiri dari empat larik, di mana dua baris awal disebut sebagai sampiran sedangkan dua baris akhir disebut sebagai isi pantun.
Baca juga: Kumpulan Pantun Jenaka Anak-anak, Bisa Dipakai Untuk Ingatkan tentang Kebersihan Hingga Bermain
Menurut Korrie Layun Rampan dalam bukunya berjudul Pantun & Syair dalam Kehidupan Sehari-hari (2013), isi pantun yang terdapat di dalam dua baris terakhir disesuaikan dengan tujuan.
"Isi pantun selalu disesuaikan dengan temanya. Tema disesuaikan dengan tujuan penciptaan," tulis Korrie Layun Rampan.
Baca juga: Kumpulan Pantun Rindu khas Melayu, Cocok Dibagikan Bagi yang Kangen Kekasih
Korrie Layun Rampan juga menyampaikan ragam pantun, mulai dari pantun perkenalan, pantun rindu hingga pantun jenaka.
Berikut ini kumpulan pantun melayu sukacita yang dikutip dari buku Pantun & Syair dalam Kehidupan Sehari-hari karya Korrie Layun Rampan:

Elok rupanya si kumbang janti
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Baca juga: Kata Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Datu Buyung, Pejabat di Kaltara Kerap Sampaikan Pantun
Sayang pisang tiada berjantung
Bunga keluar dari kelopak
Penat sangat ibu mendukung
Adik tak mau juga bergelak
Tengah rembang panas teduh
peluh di badan habis bertitik
Ayuihan saudara jangan mengaduh
Lihatlah bunda sudah berbalik
Baca juga: Kumpulan Pantun Sindiran, Trik Menegur Secara Halus Bila Kesal dengan Seseorang,Gak Bikin Sakit Hati
Saya tidak pandai menari
Sembarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai bernyanyi
Sembarang nyanyi saya nyanyikan
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi