Berita Kaltara Terkini

Rencana Pembangunan Pusat Latihan Tempur di Kaltara, Danrem: Progres Masih dalam Kajian

Rencana pembangunan pusat latihan tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus berprogres. 

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
ISTIMEWA
AKAN DIBANGUN DI KALTARA - Latihan tempur TNI AD di Puslatpur di wilayah Sumatera. Puslatpur dengan areal lebih luas akan dibangun di Kaltara. (istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR -Rencana pembangunan pusat latihan tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Kalimantan Utara ( Kaltara) masih terus berprogres. 

Pembangunan Puslatpur oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan ini, digadang-gadang akan menjadi lokasi strategis untuk latihan militer berskala nasional maupun gabungan, mencakup matra darat, laut, dan udara.

Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila, Brigjen TNI Mohammad Sjahroni saat dikonfirmasi terkait rencana tersebut mengungkapkan, hingga saat ini pembangunan fisik belum dimulai. 

Menurutnya, rencana tersebut masih dalam proses kajian dan akan kembali ditinjau sebelum ada realisasi.

Baca juga: Pemkab Tana Tidung dan Kodam VI/Mulawarman Sepakati, Lokasi Latihan Tempur TNI di Pulau Mandul 

“Progresnya tentu akan menjadi lahan buat latihan militer ataupun nanti akan ada pembangunan untuk lokasi instansi di situ. Namun untuk sekarang, belum ada pembangunan, nanti akan ditinjau kembali,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Dikatakan, rencana Puslatpur di Kaltara ini mencakup lahan yang sangat luas. Yakni sekitar 253 ribu hektare, yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Nunukan, Tana Tidung, dan Malinau. Di dalamnya termasuk wilayah hutan, yang izin penggunaannya telah diberikan oleh Kementerian Kehutanan RI.

Jika terwujud, Puslatpur tersebut akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
Sebagai perbandingan, Puslatpur milik TNI AD yang saat ini ada di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, luasnya tidak sampai 100 ribu hektare. Dengan demikian, Puslatpur di Kaltara bisa menjadi tiga kali lipat lebih luas.

Danrem mengatakan, Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia memang dianggap sangat strategis untuk mendukung pelatihan militer, baik skala nasional maupun kerja sama antarnegara. 

Namun, Sjahroni menegaskan bahwa proses realisasi pembangunan Puslatpur ini membutuhkan waktu yang panjang.

“Pembangunan Puslatpur bukan hanya keputusan dari Mabes TNI AD, tapi juga melibatkan kementerian terkait. Jadi tahapannya tidak sederhana, karena harus melewati berbagai kajian lintas sektor,” jelasnya.

Baca juga: Daftar Jenderal Baru di Angkatan Laut Usai Mutasi TNI, Eks Ajudan Jokowi Kini Bintang 3

Selain untuk meningkatkan kemampuan tempur prajurit, Puslatpur ini juga diyakini dapat memberikan dampak positif bagi wilayah sekitar, termasuk perputaran ekonomi lokal. 

Danrem kembali menekankan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat.

"Kita tunggu informasinya saja," tambahnya. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved