Ramadan

Begini Tata Cara Shalat Tarawih Rasulullah SAW saat Ramadhan, Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat

Berikut ini panduan lengkap shalat tarawih di bulan Ramadhan dijelaskan Ustadz Adi Hidayat.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Jemaah Masjid Agung Istiqomah melaksanakan Salat Tarawih untuk pertama kalinya di masa pandemi Covid-19, Senin (12/4/2021), setelah pada 2020 lalu, pelaksanaan tarawih berjamaah di masjid masih dilarang. ( TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI ) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini tata cara shalat tarawih di bulan Ramadhan dijelaskan Ustadz Adi Hidayat.

Ibadah shalat tarawih menjadi salah satu sunnah yang hanya bisa dilakukan saat bulan Ramadhan.

Jumlah rakaat shalat tarawih di bulan Ramadhan berbeda.

Ada yang melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat, tak sedikit pula yang melaksanakannya sebanyak 23 rakaat.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jumlah rakaat shalat tarawih yang disampaikan rasulullah SAW minimal 2 rakaat dan maksimalnya tidak ada batasnya.

Ia menambahkan, karena batas minimal rakaat shalat tarawih adalah dua rakaat, maka jika ada yang mengerjakan 2, 4, atau 6 rakaat hukumnya boleh dan sah dilakukan.

"Bagaimana yang paling enak, standar, dan Nabi SAW sering melakukan dengan itu menjadi patokan amalan kita. Ternyata Nabi Muhammad SAW terekam dalam berbagai hadist sering mengerjakan shalat malamnya 11 rakaat," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz's advice.

Baca juga: Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, Begini Hukum Ziarah Kubur Sambut Ramadhan

Ia menjabarkan ada yang 11 rakaat dengan 1 witir, ada pula 11 rakaat dengan 3 witir, bahkan 11 rakaat dengan 5 witir.

Landasan pengerjaan shalat tarawih 11 rakaat termasuk witir 1 rakaat.

Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA sebagai landasan hukumnya.

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ وَهِىَ الَّتِى يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَة

Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (HR. Muslim)

Dari hadist itu, secara teknis shalat tarawih dilakukan setiap 2 rakaat salam dan diakhiri shalat witir 1 rakaat. Sehingga polanya 2+2+2+2+2+1 = 10+1

Di hadist lain ada pula menyebutkan shalat tarawih dilakukan setiap 4 rakaat salam dan diakhiri dengan witir 3 rakaat. Dan ini polanya 4+4+3 = 8+3.

Adanya perbedaan jumlah rakaat, diimbaunya untuk tak menjadi perdebatan dan tergantung keyakinan masing-masing.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved