Berita Tarakan Terkini
Harga Cabai & Minyak Goreng di Pasaran Kota Tarakan Naik, Komoditi Pangan Ini Relatif Stabil
Sejumlah komoditas pangan di pasaran Tarakan dipantau Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sejumlah komoditas pangan di pasaran Tarakan dipantau Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan.
Sampai saat ini, belum terjadi kenaikan harga siginifikan di beberapa komoditi seperti diakui Elang Buana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan.
Seperti harga bawang merah masih terpantau stabil. Begitu juga bawang putih dan beras. Begitu juga pangan lainnya. Pihaknya akan mengundang distributor beras misalnya. Ia menjamin stok beras setiap tahun tidak pernah bermasalah. Begitu pun juga dengan harga yang tersedia.
Baca juga: Pastikan Ikut Kawal Pendistribusian, Harga Komoditi di Tarakan Jelang Ramadan Dipantau Satgas Pangan
Namun ia tak menampik di komoditi cabai, daging, minyak. Terpantau cabai rawit hijau di harga Rp 120 ribu dan cabai rawit merah Rp 100 ribu. Itu data per 25 Maret 2022.
Dari sebelumnya cabai rawit merah hanya Rp 90 ribu per kg data per 23 Maret 2022.
"Cabai, daging sapi memang secara nasional agak naik. Minyak goreng naik. Sayuran relatif stabil," ujarnya.
Sama halnya dengan minyak goreng. Walaupun sudah kerja sama dengan agen dan distributor serta produsen, karena menyangkut harga keekonomian maka begini kondisinya.
Baca juga: Ekspor Komoditi Kalimantan Utara Tembus ke Delapan Negara Asia
Ia melanjutkan, kebutuhan masyarakat Tarakan misalnya minyak goreng diperkirakan 60,5 ton untuk sepekan. Lalu telor 40 ton dan beras 350 ton.
"Telur ada hitungannya sendiri. Jelang lebaran dan hari biasa. Minyak goreng juga begitu. Ada hitungan lagi dari Kementerian Pertanian berdasarkan Susesnas kebutuhan hidup rumah tangga dan UMKM," jelasnya.

Ia menambahkan setiap bulan wajib disiapkan karena pemerintah harus hadir dalam ketersediaan pangan. Pangan menjadi hak asasi mendasar untuk masyarakat.
Ia melanjutkan, cabai rawit naik secara nasional. Alasannya karena secara nasional juga mengalami kenaikan.
Baca juga: Pantau Harga Sejumlah Komoditi di Tarakan, Satgas Pangan Masih Temukan Merek Daging Allana di Pasar
"Karena kondisinya hujan terus. Kalau cabai kita ada ambil dari luar ada juga dari sini. Banyakan lokal," jelasnya.
Sebetulnya lanjutnya saat ini sudah bisa swasembada pangan khusus cabai. Namun lanjutnya tidak bisa memenuhi kebutuhan di Kaltara.
"Untuk Tarakan cukup saja. Kaltara relatif masih kurang. Tarakan ini sentral holtikultura. Sentra lombok juga dibandingkan kabupaten lainnya," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah