Berita Tarakan Terkini
Pastikan Ikut Kawal Pendistribusian, Harga Komoditi di Tarakan Jelang Ramadan Dipantau Satgas Pangan
Pastikan ikut kawal pendistribusian, harga komoditi di Tarakan jelang Ramadan dipantau Satgas Pangan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pastikan ikut kawal pendistribusian, harga komoditi di Tarakan jelang Ramadan dipantau Satgas Pangan.
Menjelang Ramadan, Kapolres Tarakan memastikan tak ada lagi penimbunan minyak goreng.
Begitu juga komoditas lainnya, harganya akan dipantau.
Baca juga: Kebijakan Baru, Jubir Satgas Covid-19 Tarakan Sebut Dosis Pertama & Kedua tak Boleh Lebih Enam Bulan
Dikatakan Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia, saat ini HET sudah dicabut. Dan berlaku sesuai harga keekonomian yang berlaku di masing-masing distributor.
Ia sekali lagi mengimbau masyarakat tidak melakukan penimbunan migor dan dengan harga yang diberlakukan saat ini harus berpikir ulang untuk melakukan penimbunan.
Ia juga menegaskan, memastikan tidak ada penimbunan jelang stok, akan melaksanakan kembali turun ke lapangan.
“Kami tetap akan melaksanakan cek lapangan. Ada intel Reskrim masuk dalam Satgas Pangan dan melakukan pemeriksaan pengecekan ke distributor,” ujarnya.
Jika ditemukan, pihaknya tidak segan menerapkan upaya hukum terhadap oknum pelaku. Karena saat ini hanya ditekankan di sisi pengawasan dan pendistribusian migor.
Ia menambahkan, saat ini itu yang diprioritaskan di sisi pendistribusian.
Antisipasi komoditi lain jelang Ramadan, lanjut Kapolres, sudah ada satgas pangan bersama pemerintah daerah yang akan turun mengecek kondisi di pasaran untuk harga yang diberlakukan.
Baca juga: Berangkat Pagi Ini, Berikut Jadwal & Tarif Speedboat Malinau Tujuan Kota Tarakan, Rabu 23032022
“Kami sudah koordinasi berkaitan gula misalnya yang dikabarkan naik, sudah ada koordinasi,” ujarnya.
Jelang puasa dari pusat sudah menekankan kepada Satgas Pangan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka oemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
“Pemantauan harga komoditi lihat situasi. Kalau ternyata tidak bergejolak, biasa saja ya tidak setiap hari. Kalau masyarakat berteriak bergejolak pasti turun,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah