Berita Tarakan Terkini
Demi Kembangkan Bakat Potensi Warga Binaan, Lapas Tarakan Beri Latihan Kemandirian Fabrikasi Las
UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tarakan berikan pelatihan bidang fabrikasi las kepada warga binaan di Lapas Kelas IIA Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Bekerja sama dengan pihak UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tarakan, Lapas Kelas IIA Tarakan resmi melakukan penutupan pelatihan bimbingan kemandirian bidang fabrikasi las bagi warga binaan, Jumat (1/4/2022) siang tadi.
Bimbingan kemandirian ini sudah dilaksanakan ketiga kalinya pihak Lapas Kelas IIA Tarakan seperti diakui Haeruddin, mewakili Kalapas Kelas IIA Tarakan.
Pihaknya mempersiapkan warga binaan Lapas selama menjalani pembinaan juga diberikan latihan kemandirian sesuai kemampuan dan bakat potensi yang dimiliki.
Baca juga: 250 Pendaftar Ikut Seleksi Tertulis & Wawacara di LLK Tarakan , Ada 28 Paket, Target Alumni Bekerja
Ia menilai, dengan kemampuan yang dimiliki, nantinya bisa dipergunakan warga binaan saat dinyatakan bebas pasca menjalani masa tahanannya.
“Di luar sana persaingan sangat ketat sementara ilmunya tidak ada. Sehingga harus diberikan bekal. Salah satunya lewat pelatihan ini. Jika mereka keluar dari lapas tidak memiliki keahlian, bisa kembali lagi ke lapas,” ujarnya.
Hari ini total ada 20 warga binaan yang sudah dipilih dan diseleksi untuk pelatihan kemandirian kali ketiga yang dilaksanakan Lapas Tarakan ini.
Baca juga: Pendaftaran Pelatihan Kerja di LLK Tarakan Kembali Dibuka, Gratis dan Ada Uang Transportasi, Buruan!
“Ada banyak pilihan. Untuk kali ini khusus fabrikasi las. Sebenarnya ada lima paket dan baru satu paket terlaksana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD LLK Tarakan, Andi Arfan membenarkan ini adalah kerja sama ketiga kalinya dilaksanakan Lapas Kelas IIA Tarakan.

Sekitar 60 orang warga binaan bahkan lebih sudah mengantongi sertifikat yang diterbitkan UPTD LLK Tarakan.Ia menyebutkan, sebelum paket fabrikasi las, sudah ada jenis paket pelatihan pengolahan ikan dan pembuatan roti dan kue.
“Bahkan mereka sudah bisa produksi sendiri roti kuenya. Mereka jualkan di kantinnya,” ujarnya.
Kerja sama ini tak berhenti dan akan terus berlanjut. Ke depan pihaknya akan menyasar warga binaan perempuan yakni potensi mencari bakat menjahit.
Baca juga: LLK Tarakan Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi, Milki Sertifikat tak Perlu Dites saat Daftar Kerja
“ Pesertanya perempuan memang ini basic. Setelah pelatihan ini masih harus berlatih lagi sampai bisa. Dipandu Kalapas pasti,” ujarnya.
Keluar dari Lapas pun pihaknya siap menerima mereka untuk kembali mengikuti pelatihan dan bisa menerima sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) setelah melalui proses uji kompetensi dan dinyatakan lolos memiliki kemampuan sesuai yang diujikan.
Ia melanjutkan, detail dari produk yang dihasilkan dari fabrikasi las sendiri di antaranya bisa membuat teralis, tempat pot bunga, rak sepatu dan lemari termasuk pagar.
Baca juga: Penjelasan Kalapas Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa, Segera Launching Sarana Asimilasi dan Edukasi
“Khusus untuk keterampilan pengerasan sudah mereka kuasai dari 20 peserta ini. Kalau antusias, peserta yang dipilah oleh petugas,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah