Berita Tarakan Terkini
Hari Pertama Buka, Pasar Ramadan di Tarakan Diserbu Pembeli, Sumiati Bersyukur Bisa Jualan Lagi
Hari pertama dibuka, Pasar Ramadan di Tarakan diserbu pemburu takjil, Sumiati bersyukur bisa jualan lagi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Hari pertama dibuka, Pasar Ramadan di Tarakan diserbu pemburu takjil, Sumiati bersyukur bisa jualan lagi.
Hari pertama Pasar Ramadan dibuka, tampak ratusan bahkan diperkirakan ratusan warga Tarakan antusias silih berganti memadati Kelurahan Pamusian Kota Tarakan, Minggu (3/4/2022).
Masyarakat tampak datang memburu takjil untuk berbuka puasa. Aneka kue takjil dijual mulai dari pudinh, putu mayang, gorengan, sikaporo, bingka, kue talam, katirisala, barongko, kurma, aneka minuman, dijual di Pasar Ramadan.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kalimantan Utara Ramadhan 1443 H, Ada Tarakan, Bulungan, Nunukan, dan Tana Tidung
Diakui salah seorang penjual atau penyewa stan (meja) di Pasar Ramadan, Sumiati, ia sangat bersyukur karena tahun ini akhirnya dibuka kembali.
Sebelumnya hampir dua tahun Pandemi Covid-19 di Kota Tarakan melanda, Pasar Ramadan ditiadakan sementara.
“Kemarin mau ada dua tahun itu tidak jualan karena tutup. Jadi supaya ada penghasilan jualannya depan rumah saja. Alhamdulillah senanglah tahun ini dibuka,” aku Sumiati.
Di Pasar Ramadan ini, ia menjualkan aneka makanan dan minuman manis seperti bubur kacang hijau, es buah dan aneka kue serta gorengan, ada martabak. Ia memperkirakan sekitar 20 lebih item jenis takjil yang dijualkan hari ini.
“Harganya ada yang Rp 15 ribu ada yang Rp 20 ribu. Puding Rp 2.500-an. Gorengan Rp 15 ribuan isi lima,” urai Sumiati.
Ia mengakui, per meja atau per stand hanya cukup membayar retribusi ke pihak Kelurahan Pamusian sebesar Rp 400 ribu.
Baca juga: 9 Perguruan Pencak Silat Hadir, Pengurus IPSI Tarakan Dilantik, Sunarto Target 3 Medali Emas di PON
“Itu untuk satu bulan. Sudah sama lampunya, kebersihannya. Alhamdulillah pasti balik modal. Karena hari ini saja buka siang sampai jam lima sore sudah mau habis jualan. Sehari bisa sampai Rp 300 ribu tadi dapatnya,” aku Sumiati.
Lebih jauh, Sumiati mengakui, memang ada perbedaan saat Covid-19 dan sebelum Covid-19 menyerang.
“Tahun ini ramai. Pasti selalu ramai pertama kali dibuka. Jika dibandingkan dengan jualan di rumah, lebih besar penghasilan di Pasar Ramadan,” lanjut perempuan yang kesehariannya hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT) ini.
Jika sedang ramai bisa sampai Rp 300 ribuan per hari. Namun jika tidak ramai bisa hanya kisaran Rp 200 ribuan.
“Pertengahan Ramadan itu baru mulai sepi. Hari pertama kedua dan ketiga pasti ramai,” ungkap perempuan beralamat di wilayah Markoni ini.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Kota Tarakan 1 Ramadhan 1443 H atau Minggu 3 April 2022
Ia mengakui sebelum dibukanya awal Pasar Ramadan beberapa tahun lalu, ia juga sudah biasa berjualan di simpangan masuk Markoni. Sehingga begitu pemerintah membuka Pasar Ramadan, langsung mendaftarkan diri.
“Tahun ini ia dengar dibuka jadi tidak mau ketinggalan mendaftarkan diri lagi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah